33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemda Hingga Pemdes Harus Berkomitmen Tingkatkan Kualitas PAUD

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran menyebut, peningkatan kapasitas guru PAUD memerlukan komitmen kepala daerah sampai kepala desa, termasuk di antaranya organisasi mitra seperti Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI).

Pasalnya, PAUD memiliki peran strategis dalam banyak hal, baik kecerdasan anak dan juga pencegahan stunting.

"Peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD dalam upaya penanganan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan kelas pengasuhan dengan sasaran prioritas rumah tangga yang mempunyai Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-2 tahun atau Rumah Tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Ivo Sugianto Sabran, kemarin.

Baca Juga :  Permintaan Gubernur ke HPJI, Ingin Semua Jalan di Kalteng Baik dan Tid

Ivo mengatakan, pengembangan anak usia dini holistik dan Integratif adalah Pengembangan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan dan sistematis. Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak. Sementara integratif/terpadu artinya penanganan anak usia dini dilakukan secara terpadu oleh pemangku kepentingan ditingkat masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.

Dijelaskannya, pengembangan anak usia dini yang holistik bercirikan adanya pelayanan yang berkesinambungan. Dalam hal ini, sistem pelayanan harus terkoordinasi dan terintegrasi secara baik dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan dari sebelum anak lahir hingga usia 8 tahun.

Baca Juga :  Gubernur Minta Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Beriringan

Ciri lain dari pelayanan holistik adalah adanya pendidikan orang tua dan pengasuh, serta keterlibatan masyarakat, selanjutnya adanya kesempatan untuk mengakses program secara budaya tepat, serta memberikan pelayanan untuk anak berkebutuhan khusus.

“Mari kita bersama-sama memberikan yang terbaik untuk Pendidikan PAUD di Bumi Tambun Bungai ini, ciptakan inovasi dalam program yang di rencanakan dengan baik. Mari saling menyemangati, saling mendukung, tambah wawasan kita dan tentunya tambah prestasi," pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran menyebut, peningkatan kapasitas guru PAUD memerlukan komitmen kepala daerah sampai kepala desa, termasuk di antaranya organisasi mitra seperti Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI).

Pasalnya, PAUD memiliki peran strategis dalam banyak hal, baik kecerdasan anak dan juga pencegahan stunting.

"Peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD dalam upaya penanganan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan kelas pengasuhan dengan sasaran prioritas rumah tangga yang mempunyai Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-2 tahun atau Rumah Tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Ivo Sugianto Sabran, kemarin.

Baca Juga :  Permintaan Gubernur ke HPJI, Ingin Semua Jalan di Kalteng Baik dan Tid

Ivo mengatakan, pengembangan anak usia dini holistik dan Integratif adalah Pengembangan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan dan sistematis. Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak. Sementara integratif/terpadu artinya penanganan anak usia dini dilakukan secara terpadu oleh pemangku kepentingan ditingkat masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.

Dijelaskannya, pengembangan anak usia dini yang holistik bercirikan adanya pelayanan yang berkesinambungan. Dalam hal ini, sistem pelayanan harus terkoordinasi dan terintegrasi secara baik dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan dari sebelum anak lahir hingga usia 8 tahun.

Baca Juga :  Gubernur Minta Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Beriringan

Ciri lain dari pelayanan holistik adalah adanya pendidikan orang tua dan pengasuh, serta keterlibatan masyarakat, selanjutnya adanya kesempatan untuk mengakses program secara budaya tepat, serta memberikan pelayanan untuk anak berkebutuhan khusus.

“Mari kita bersama-sama memberikan yang terbaik untuk Pendidikan PAUD di Bumi Tambun Bungai ini, ciptakan inovasi dalam program yang di rencanakan dengan baik. Mari saling menyemangati, saling mendukung, tambah wawasan kita dan tentunya tambah prestasi," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru