PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara virtual, yang berlangsung di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (20/1/2025). Rakor ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dalam kesempatan tersebut, Tito menyoroti bonus demografi Indonesia yang dapat menjadi potensi besar bagi kemajuan bangsa, dengan jumlah anak usia produktif yang tinggi. Ia menyatakan bahwa generasi muda yang produktif menjadi kunci untuk mencapai Indonesia Emas.
“Anak-anak usia produktif ini adalah aset berharga bagi masa depan negara,” ujarnya.
Tito juga menekankan pentingnya delapan misi Presiden dan Wakil Presiden, yang mencakup penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan dan penyandang disabilitas.
Untuk mendukung misi ini, Pemerintah Pusat akan melaksanakan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk masyarakat, dan mengimbau kepada kepala daerah agar mengoptimalkan pelaksanaannya di wilayah masing-masing.
Menteri Tito menegaskan, koordinasi antar pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, sangat penting dalam memastikan keberhasilan program ini.
“Kami juga menginstruksikan agar pelaksanaan PKG dilakukan secara maksimal dan dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, terkait inflasi, Tito mencatatkan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,57% (y-o-y).
“Presiden memberikan apresiasi dan perintah agar koordinasi ini terus dilanjutkan untuk mengendalikan inflasi,” katanya.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa pada minggu ketiga Januari 2025, sebagian besar provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), dengan cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama.
Ia juga menyampaikan tren harga berbagai komoditas pangan lainnya, seperti bawang merah, telur ayam ras, dan minyak goreng, yang menunjukkan kenaikan.
Usai mengikuti rakor, Yuas Elko mengimbau kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan langsung terhadap harga pangan di lapangan.
“Penting untuk mengetahui kondisi harga di pasar, terutama menjelang libur keagamaan,” ujarnya.
Yuas juga menekankan perlunya koordinasi antara perangkat daerah untuk mencatat setiap kenaikan harga yang terjadi.
Selain Yuas Elko, Rakor ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal, dan Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Kalimantan Tengah, serta sejumlah pejabat pusat yang turut hadir secara virtual, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, dan berbagai pejabat terkait lainnya. (mmckalteng)