26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Mulai Dikepung Banjir, Kalteng Tetapkan Darurat Bencana Hari Ini

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini, membuat sebagian wilayah di Kalimantan Tengah mengalami banjir. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bergerak cepat dengan melakukan rapat koordinasi bencana alam dan inflasi tahun 2022.

Rapat dilaksanakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng secara hybrid, dan diikuti bupati/wali kota se-Kalteng, Senin (17/10/2022). Ikut serta dalam rapat tersebut, perangkat daerah terkait lainnya secara daring.

Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan ada 9 kabupaten/kota di Kalteng yang terkena musibah banjir. Diantaranya Kabupaten Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Untuk total wilayah yang terdampak dikatakan Edy Pratowo ada 35 kecamatan, 184 desa/kelurahan, 16.424 kepala keluarga, 47.136 jiwa, dan pengungsi 61 kepala keluarga, serta 235 jiwa.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Resmi Buka Porprov XII di Kotim

“Banjir pada Oktober ini merupakan banjir yang ketiga kalinya dalam tahun 2022. Di mana sebelumnya juga terjadi musibah banjir pada Agustus dan September yang lalu. Kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Katingan. Sedangkan Seruyan dalam proses penetapan perpanjangan status tanggap darurat,”bebernya.

Melihat kondisi tersebut, Pemprov Kalteng akan terus melakukan upaya dan memantau penanganan banjir yang dilakukan oleh kabupaten/kota. Tentunya juga dengan menyalurkan berbagai bantuan ke kabupaten/kota terdampak banjir.

“Bencana banjir ini tentunya  sangat berdampak pada lebih 50% kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan telah berulang terjadi. Sehingga perlu dukungan maksimal dalam penanganannya. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung mulai hari ini, 17 Oktober 2022, selama 21 hari ke depan, dan akan dilakukan evaluasi sesuai kondisi di lapangan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Siap Panen Raya, Kalteng Hasilkan 139 Ton Gabah

Melalui rakor ini, Wagub Edy Pratowo menyampaikan arahan Gubernur kepada bupati/wali kota se-Kalteng. Dirinya menghimbau untuk mengutamakan keselamatan masyarakat, melakukan evakuasi jika dibutuhkan. Selain itu, memastikan tempat pengungsian. Baik mandiri maupun yang terpusat, layak dan nyaman untuk pengungsi. “Perhatikan kebutuhan dasar pengungsi.  Jangan ragu menyalurkan bantuan untuk masyarakat, yang penting jelas pertanggungjawabannya. Perhatikan peringatan dini BMKG, sampaikan perkembangan potensi banjir kepada seluruh masyarakat, dan segera lakukan penetapan status kedaruratan untuk mengoptimalkan penanganan banjir di setiap kabupaten/kota,” ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini, membuat sebagian wilayah di Kalimantan Tengah mengalami banjir. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bergerak cepat dengan melakukan rapat koordinasi bencana alam dan inflasi tahun 2022.

Rapat dilaksanakan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng secara hybrid, dan diikuti bupati/wali kota se-Kalteng, Senin (17/10/2022). Ikut serta dalam rapat tersebut, perangkat daerah terkait lainnya secara daring.

Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan ada 9 kabupaten/kota di Kalteng yang terkena musibah banjir. Diantaranya Kabupaten Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Untuk total wilayah yang terdampak dikatakan Edy Pratowo ada 35 kecamatan, 184 desa/kelurahan, 16.424 kepala keluarga, 47.136 jiwa, dan pengungsi 61 kepala keluarga, serta 235 jiwa.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Resmi Buka Porprov XII di Kotim

“Banjir pada Oktober ini merupakan banjir yang ketiga kalinya dalam tahun 2022. Di mana sebelumnya juga terjadi musibah banjir pada Agustus dan September yang lalu. Kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Katingan. Sedangkan Seruyan dalam proses penetapan perpanjangan status tanggap darurat,”bebernya.

Melihat kondisi tersebut, Pemprov Kalteng akan terus melakukan upaya dan memantau penanganan banjir yang dilakukan oleh kabupaten/kota. Tentunya juga dengan menyalurkan berbagai bantuan ke kabupaten/kota terdampak banjir.

“Bencana banjir ini tentunya  sangat berdampak pada lebih 50% kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan telah berulang terjadi. Sehingga perlu dukungan maksimal dalam penanganannya. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung mulai hari ini, 17 Oktober 2022, selama 21 hari ke depan, dan akan dilakukan evaluasi sesuai kondisi di lapangan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Siap Panen Raya, Kalteng Hasilkan 139 Ton Gabah

Melalui rakor ini, Wagub Edy Pratowo menyampaikan arahan Gubernur kepada bupati/wali kota se-Kalteng. Dirinya menghimbau untuk mengutamakan keselamatan masyarakat, melakukan evakuasi jika dibutuhkan. Selain itu, memastikan tempat pengungsian. Baik mandiri maupun yang terpusat, layak dan nyaman untuk pengungsi. “Perhatikan kebutuhan dasar pengungsi.  Jangan ragu menyalurkan bantuan untuk masyarakat, yang penting jelas pertanggungjawabannya. Perhatikan peringatan dini BMKG, sampaikan perkembangan potensi banjir kepada seluruh masyarakat, dan segera lakukan penetapan status kedaruratan untuk mengoptimalkan penanganan banjir di setiap kabupaten/kota,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru