PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran menjanjikan beasiswa untuk 10 ribu mahasiswa di provinsi ini pada jangka pendek. Jumlah tersebut ditargetkan bertambah pada 2026 seiring pelaksanaan visi-misi pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo.
“Kalau 2026 mungkin akan lebih banyak lagi. Karena pendidikan adalah pilar kita. Jika suatu daerah atau negara SDM-nya berkurang, pasti akan mundur daerahnya, tidak maju. Tambah lagi kalau tidak melek politik, tambah jeblok lagi,” kata Agustiar di Universitas Palangka Raya (UPR), Senin,(11/8).
Agustiar menegaskan, pemerintah provinsi menjamin tidak ada anak, baik dari pedalaman, pedesaan hingga perkotaan yang tidak bisa bersekolah.
“Nggak bisa sekolah dijamin oleh Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam hal ini gubernur,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan merupakan pilar utama pembangunan daerah. “Pendidikan ini kan pilar kami. Kalau kami nggak jemput bola, masa kami biarkan. Bagaimana nasib generasi ke depannya? Mereka lah pondasi kita,” katanya lagi.
Ia menambahkan, mahasiswa tidak hanya perlu dibekali pengetahuan akademis, tetapi juga nilai gotong royong, silaturahmi, pembangunan karakter, serta mindset, sikap, dan keterampilan.(hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran menjanjikan beasiswa untuk 10 ribu mahasiswa di provinsi ini pada jangka pendek. Jumlah tersebut ditargetkan bertambah pada 2026 seiring pelaksanaan visi-misi pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo.
“Kalau 2026 mungkin akan lebih banyak lagi. Karena pendidikan adalah pilar kita. Jika suatu daerah atau negara SDM-nya berkurang, pasti akan mundur daerahnya, tidak maju. Tambah lagi kalau tidak melek politik, tambah jeblok lagi,” kata Agustiar di Universitas Palangka Raya (UPR), Senin,(11/8).
Agustiar menegaskan, pemerintah provinsi menjamin tidak ada anak, baik dari pedalaman, pedesaan hingga perkotaan yang tidak bisa bersekolah.
“Nggak bisa sekolah dijamin oleh Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam hal ini gubernur,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan merupakan pilar utama pembangunan daerah. “Pendidikan ini kan pilar kami. Kalau kami nggak jemput bola, masa kami biarkan. Bagaimana nasib generasi ke depannya? Mereka lah pondasi kita,” katanya lagi.
Ia menambahkan, mahasiswa tidak hanya perlu dibekali pengetahuan akademis, tetapi juga nilai gotong royong, silaturahmi, pembangunan karakter, serta mindset, sikap, dan keterampilan.(hfz)
