PALANGKA RAYA – Idulfitri tidak hanya identik dengan momen saling
silaturahmi kepada sesama, tetapi juga dimanfaatkan untuk berlibur keluarga ke
beberapa tempat wisata. Namun, terkadang lahan parkir bagi wisata yang ada di
Kalteng bulum tersedia dengan maksimal.
Wakil Gubernur Kalteng Habib
Ismail bin Yahya menyadari hal itu, sehingga pihaknya memaklumi jika ada
masyarakat secara pribadi menjadikan lahannya sebagai tempat parkir. Tentu,
karena menggunakan lahan pribadi maka sewajarnya lahan itu memiliki harga atau
insentif bagi pemilik lahan.
“Pada Hari Raya Idulfitri kan
memang wisata-wisata ramai dikunjungi masyarakat untuk mengisi waktu liburan
dan ini wajar saja dimanfaatkan bagi masyarakat yang memiliki lahan untuk
parkir,†katanya saat diwawancarai di ruang kerjannya, Senin (10/6).
Diungkapkannya, pemerintah tidak
bisa menertibkan jika memang lahan parkir untuk wisata masih belum sepenuhnya
memadai. Tetapi pihaknya mewanti-wanti kepada para pelaku jasa parkir agar
tidak memberatkan para wisatawan dengan memberikan tarif parkir di luar batas
kewajaran.
“Yang penting kami minta agar pelaku
jasa parkir ini tidak memberatkan wisatawan itu sendiri, jika sudah di luar
kewajaran tentunya akan kami tertibkan,†ungkapnya kepada media.
Dijelaskannya, segala sesuatu
agar menanggapinya secara objektif dan tidak menilai dengan sepihak saja.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) sendiri telah menyadari masih kurang memberikan
fasilitas penunjang wisata di Kalteng khususnya lahan parkir.
“Misal saja di pantai Kubu, saat
lebaran ini banyak dikunjungi masyarakat bahkan parkir yang ada sudah tidak
dapat menampung, wajar saja jika masyarakat yang lahannya digunakan parkir dan
meminta imbalan, daripada dipaksakan membuat jalan macet dan hal-hal yang
tidak diinginkan,†pungkasnya. (abw/uni/ctk/nto)