PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan dukungannya terhadap upaya pelestarian satwa liar, khususnya orangutan melalui kegiatan pelepasliaran tujuh individu orangutan ke habitat alaminya di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Resort Tumbang Hiran, Kabupaten Katingan, Jumat (7/11).
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, mengatakan kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga konservasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Bumi Tambun Bungai.
“Bapak gubernur sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi mengambil peran dalam konservasi. Baik terhadap keanekaragaman hayati maupun terhadap orangutan yang merupakan spesies langka,” ujar Agustan, Sabtu (8/11/2025).
Dia menjelaskan, orangutan merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Menurutnya, spesies di Kalimantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan wilayah lain, dan populasinya di Kalimantan Tengah termasuk yang terbesar.
“Karena itu, tanggung jawab menjaga keberlangsungan hidup mereka menjadi tanggung jawab kita bersama,” tambahnya.
Kegiatan pelepasliaran yang digelar dalam rangka Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), dan Yayasan BOS Foundation, dengan dukungan berbagai mitra nasional dan internasional.
Agustan menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan terus memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menjaga kelestarian hutan dan habitat satwa liar.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya simbol, tetapi langkah nyata untuk memastikan generasi mendatang masih dapat menikmati kekayaan alam dan keanekaragaman hayati Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai KSDA Kalteng Andi Muhammad Kadhafi, Kepala Balai TNBBBR Persada Agussetia Sitepu, Ketua Pengurus Yayasan BOS , Jamartin Sihite, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen, serta perwakilan dari pemerintah daerah, lembaga konservasi, dan mitra luar negeri yang selama ini mendukung program rehabilitasi dan pelepasliaran orangutan. (adr)