33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Petani di Food Estate Akan Panen Raya, Diminta Tak Jual Gabah Tapi Ber

PALANGKA
RAYA
, PALANGKA RAYA Kepala
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sunarti,
mengungkapkan, padi yang ditanam oleh Menteri Pertanian beberapa bulan yang
lalu sudah mulai panen awal tahun 2021 ini. Sesuai penanamannya selama tiga
bulan, atau setara 110 hari padi ini pun akhirnya dipanen.

Setelah panen, lanjutnya, pengolahan
pascapanen yang diprogramkan oleh pemerintah provinsi melalui DTPHP Kalteng tak
lagi membuat petani menjual gabah, tapi sudah menjual beras. Sunarti
menyebutkan dengan menjual beras, nilai tambah ekonominya sangat tinggi. Gabah
paling mahal dihargai Rp 5 ribu per kilogramnya. Sementara beras paling murah
dikenai Rp 9 ribu per kg.

“Mereka (petani, red)
menyambut gembira karena pemerintah turun dengan semua lini bekerja sama tidak
sendiri-sendiri dan memecahkan masalah-masalah untuk men
yejahterakan para
petani di
sana,” katanya, Kamis (7/1).

Baca Juga :  Angka Kematian Covid-19 Didominasi Lansia

Dijelaskannya, komunikasi
dengan pemerintah setempat yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas
pun sangat intens, karena ini
merupakan program nasional yang har
us disukseskan bersama.
“Kita selaku beriringan untuk menyelesaikan kendala di lapangan. Ada
permasalah apapun dari kabupaten disampaikan ke provinsi. Provinsi pun
menyampaikan ke pusat,” ungkapnya.

Sementara ini, lanjutnya,
untuk kordinasi tidak ada kendala namun di lapangan kendala utama adalah curah
hujan yang mengguyur wilayah setempat. 
Untuk solusinya, ia menambahkan dengan perbaikan saluran irigasi. Namun
kalau curah hujan melebihi tidak bisa melawan alam.

 “Kita tunggu sampai kering meskipun kita
sudah berupaya melakukan pemompaan airnya kelebihan kita keluarkan pun tidak
bisa membendung itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Kunjungi Korban Kebakaran Pujon, Wagub Habib Ismail Salurkan Bantuan

Ditambahkannya, setiap saat
mengecek, ada staf dan petugas ditempatkan di lapangan untuk memantau jalannya
produksi tanaman demi mensukseskan program food estate di Kalimantan Tengah.

PALANGKA
RAYA
, PALANGKA RAYA Kepala
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sunarti,
mengungkapkan, padi yang ditanam oleh Menteri Pertanian beberapa bulan yang
lalu sudah mulai panen awal tahun 2021 ini. Sesuai penanamannya selama tiga
bulan, atau setara 110 hari padi ini pun akhirnya dipanen.

Setelah panen, lanjutnya, pengolahan
pascapanen yang diprogramkan oleh pemerintah provinsi melalui DTPHP Kalteng tak
lagi membuat petani menjual gabah, tapi sudah menjual beras. Sunarti
menyebutkan dengan menjual beras, nilai tambah ekonominya sangat tinggi. Gabah
paling mahal dihargai Rp 5 ribu per kilogramnya. Sementara beras paling murah
dikenai Rp 9 ribu per kg.

“Mereka (petani, red)
menyambut gembira karena pemerintah turun dengan semua lini bekerja sama tidak
sendiri-sendiri dan memecahkan masalah-masalah untuk men
yejahterakan para
petani di
sana,” katanya, Kamis (7/1).

Baca Juga :  Angka Kematian Covid-19 Didominasi Lansia

Dijelaskannya, komunikasi
dengan pemerintah setempat yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas
pun sangat intens, karena ini
merupakan program nasional yang har
us disukseskan bersama.
“Kita selaku beriringan untuk menyelesaikan kendala di lapangan. Ada
permasalah apapun dari kabupaten disampaikan ke provinsi. Provinsi pun
menyampaikan ke pusat,” ungkapnya.

Sementara ini, lanjutnya,
untuk kordinasi tidak ada kendala namun di lapangan kendala utama adalah curah
hujan yang mengguyur wilayah setempat. 
Untuk solusinya, ia menambahkan dengan perbaikan saluran irigasi. Namun
kalau curah hujan melebihi tidak bisa melawan alam.

 “Kita tunggu sampai kering meskipun kita
sudah berupaya melakukan pemompaan airnya kelebihan kita keluarkan pun tidak
bisa membendung itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Kunjungi Korban Kebakaran Pujon, Wagub Habib Ismail Salurkan Bantuan

Ditambahkannya, setiap saat
mengecek, ada staf dan petugas ditempatkan di lapangan untuk memantau jalannya
produksi tanaman demi mensukseskan program food estate di Kalimantan Tengah.

Terpopuler

Artikel Terbaru