PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) Darliansjah. Menerangkan, angka konsumsi ikan di Kalteng mengalami peningkatan setiap tahunnya. ”Karena itu salah satu dari variabel indikator yang menjadi utama kita,” ujarnya, Senin (6/5).
Dia menjelaskan, angka konsumsi ikan pada tahun 2022 mengalami peningkatan melebihi target angka konsumsi ikan. Angka konsumsi ikan pada tahun 2022 melampaui target yang direncanakan 55.81 dengan realisasi 57.95.
Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, realisasinya mengalami peningkatan dari tahun 2021 yang mencapai 55.51.
Dia menjelaskan, kenaikan angka konsumsi ikan ini berkat program edukasi dan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan, sekolah, masyarakat, dan gerakan memasyarakatkan makan ikan.
”Kita buat makanan olahan, dan kita bagi ke pelajar, kita bagi di event, lalu yang selalu yang menjadi kita lakukan itu adalah subsidi atau pasar murah penyeimbang, kita subsidi sekitar Rp.10 ribu. Itu dimaksudkan agar semua masyarakat punya kesempatan yang sama untuk memakan ikan,” imbuhnya.(hfz)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) Darliansjah. Menerangkan, angka konsumsi ikan di Kalteng mengalami peningkatan setiap tahunnya. ”Karena itu salah satu dari variabel indikator yang menjadi utama kita,” ujarnya, Senin (6/5).
Dia menjelaskan, angka konsumsi ikan pada tahun 2022 mengalami peningkatan melebihi target angka konsumsi ikan. Angka konsumsi ikan pada tahun 2022 melampaui target yang direncanakan 55.81 dengan realisasi 57.95.
Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, realisasinya mengalami peningkatan dari tahun 2021 yang mencapai 55.51.
Dia menjelaskan, kenaikan angka konsumsi ikan ini berkat program edukasi dan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan, sekolah, masyarakat, dan gerakan memasyarakatkan makan ikan.
”Kita buat makanan olahan, dan kita bagi ke pelajar, kita bagi di event, lalu yang selalu yang menjadi kita lakukan itu adalah subsidi atau pasar murah penyeimbang, kita subsidi sekitar Rp.10 ribu. Itu dimaksudkan agar semua masyarakat punya kesempatan yang sama untuk memakan ikan,” imbuhnya.(hfz)
