PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Sekolah Rakyat Kota Palangka Raya, Ranny Triayu Sintha. Berkomitmen menghadirkan inovasi pendidikan melalui pengenalan ekstrakurikuler Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).
“Saya dulu guru di SMP Negeri 2 sejak 2011, mengajar Bahasa Inggris, kemudian tahun ini mengajar Muatan Lokal. Saya juga pembina ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) karena dulu bercita-cita menjadi peneliti. Kini di Sekolah Rakyat saya berencana memperkenalkan ekstrakurikuler STEM,” ujar Ranny, Senin. (22/9/2025)
Program STEM ditujukan untuk menumbuhkan logika, kreativitas, serta keterampilan problem solving siswa sejak dini melalui eksperimen sederhana dan coding dasar.
“Saya berharap ke depannya Sekolah Rakyat memiliki fasilitas STEM yang lengkap, sehingga anak-anak bisa belajar sains dan teknologi dengan lebih optimal,” katanya.
Selain itu, Sekolah Rakyat juga menerapkan kurikulum nasional yang dipadukan dengan pembiasaan karakter berbasis asrama, dengan maksimal 25 siswa per kelas untuk efektivitas pembelajaran
“Kami ingin anak-anak merasa betah, aman, dan termotivasi belajar. Sekolah Rakyat bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah kedua mereka. Mudah-mudahan langkah awal ini bisa memberikan manfaat nyata bagi anak-anak,” tutupnya. (*/adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Sekolah Rakyat Kota Palangka Raya, Ranny Triayu Sintha. Berkomitmen menghadirkan inovasi pendidikan melalui pengenalan ekstrakurikuler Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).
“Saya dulu guru di SMP Negeri 2 sejak 2011, mengajar Bahasa Inggris, kemudian tahun ini mengajar Muatan Lokal. Saya juga pembina ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) karena dulu bercita-cita menjadi peneliti. Kini di Sekolah Rakyat saya berencana memperkenalkan ekstrakurikuler STEM,” ujar Ranny, Senin. (22/9/2025)
Program STEM ditujukan untuk menumbuhkan logika, kreativitas, serta keterampilan problem solving siswa sejak dini melalui eksperimen sederhana dan coding dasar.
“Saya berharap ke depannya Sekolah Rakyat memiliki fasilitas STEM yang lengkap, sehingga anak-anak bisa belajar sains dan teknologi dengan lebih optimal,” katanya.
Selain itu, Sekolah Rakyat juga menerapkan kurikulum nasional yang dipadukan dengan pembiasaan karakter berbasis asrama, dengan maksimal 25 siswa per kelas untuk efektivitas pembelajaran
“Kami ingin anak-anak merasa betah, aman, dan termotivasi belajar. Sekolah Rakyat bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah kedua mereka. Mudah-mudahan langkah awal ini bisa memberikan manfaat nyata bagi anak-anak,” tutupnya. (*/adr)
