28.8 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Harga Pertamax Tinggi, Konsumen Beralih ke Pertalite

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO– Tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini antrean mobil dan motor untuk mendapatkan BBM jenis pertalite masih terjadi di beberapa SPBU di Kota Palangka Raya. Fenomena itupun mendapat tanggapan dari  Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.

Dalam jawabannya terhadap pemandangan umum seluruh fraksi DPRD Kota Palangka Raya, ia menjelaskan karena penyesuaian harga seiring melonjaknya harga minyak diatas 100 USD per barel.

“BBM Pertamax merupakan bahan bakar non subsidi, sehingga konsumen banyak dari menengah ke atas. Namun kenaikan BBM pertamax berpotensi mendorong konsumen pertamax beralih ke BBM pertalite”, kata Fairid di ruangan Paripurna DPRD Kota Palangka Raya, Rabu (22/6).

Baca Juga :  Wisata Kereng Bangkirai Terapkan Pembayaran QRIS

Oleh karena itu ia menyebut akan berpengaruh pada pasokan dan ketersediaan BBM. Selain itu, Pertalite juga ditetapkan sebagai Jenis Bahan Bakar Penugasan. Kenaikan BBM Pertamax, sebut Fairid terjadi sejak bulan April 2022 menyentuh di angka Rp.12.500 per liter dari harga sebelumnya di angka Rp.9.000 hingga Rp.11.400 per liter.

“Karena harga kenaikan BBM pertamax cukup tinggi, sehingga masyarakat beralih dari penggunaan pertamax ke pertalite” imbuhnya.

Prokalteng.co kemudian menuju salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palangka Raya Jalan S.Parman. Terlihat masih panjang antrean pengguna pertalite baik dari roda empat maupun roda dua. Namun begitu, antrean pertamax tak begitu terlihat. Pemandangan serupa juga bisa terlihat di SPBU Jalan Yos Sudarso, Jalan Rajawali dan Jalan Tjilik Riwut

Baca Juga :  Pemko Data Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Palangka Raya

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO– Tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini antrean mobil dan motor untuk mendapatkan BBM jenis pertalite masih terjadi di beberapa SPBU di Kota Palangka Raya. Fenomena itupun mendapat tanggapan dari  Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.

Dalam jawabannya terhadap pemandangan umum seluruh fraksi DPRD Kota Palangka Raya, ia menjelaskan karena penyesuaian harga seiring melonjaknya harga minyak diatas 100 USD per barel.

“BBM Pertamax merupakan bahan bakar non subsidi, sehingga konsumen banyak dari menengah ke atas. Namun kenaikan BBM pertamax berpotensi mendorong konsumen pertamax beralih ke BBM pertalite”, kata Fairid di ruangan Paripurna DPRD Kota Palangka Raya, Rabu (22/6).

Baca Juga :  Wisata Kereng Bangkirai Terapkan Pembayaran QRIS

Oleh karena itu ia menyebut akan berpengaruh pada pasokan dan ketersediaan BBM. Selain itu, Pertalite juga ditetapkan sebagai Jenis Bahan Bakar Penugasan. Kenaikan BBM Pertamax, sebut Fairid terjadi sejak bulan April 2022 menyentuh di angka Rp.12.500 per liter dari harga sebelumnya di angka Rp.9.000 hingga Rp.11.400 per liter.

“Karena harga kenaikan BBM pertamax cukup tinggi, sehingga masyarakat beralih dari penggunaan pertamax ke pertalite” imbuhnya.

Prokalteng.co kemudian menuju salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palangka Raya Jalan S.Parman. Terlihat masih panjang antrean pengguna pertalite baik dari roda empat maupun roda dua. Namun begitu, antrean pertamax tak begitu terlihat. Pemandangan serupa juga bisa terlihat di SPBU Jalan Yos Sudarso, Jalan Rajawali dan Jalan Tjilik Riwut

Baca Juga :  Pemko Data Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Palangka Raya

Terpopuler

Artikel Terbaru