25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kabut Asap Makin Pekat, Kualitas Udara Kota Palangkaraya Berbahaya

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Terus memburuknya kualitas udara disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak terjadi. Mengakibatkan kondisi kualitas udara yang buruk tersebut dapat berdampak serius bagi kesehatan manusia, terutama sistem pernapasan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palangkaraya, Achmad Zaini, melalui Kepala UPTD Laboratorium DLH Palangkaraya, Ahmad Riadi, menyampaikan terkait kualitas udara di Kota Palangkaraya. Pihaknya menduga akan terjadi penurunan kualitas udara, jika kebakaran hutan dan lahan terus terjadi. Melalui pantauan kondisi ISPU di Kota Palangkaraya menunjukkan level berbahaya dengan nilai ISPU 302 dengan parameter kritis PM 2,5.

“Kondisi ini diperparah dengan konsentrasi PM 2.5 tertinggi terbaca 552 mikro gram per meter kubik pada pukul 15.00 Wib. Kemudian konsentrasi parameter PM 10 juga mengalami peningkatan, begitu juga dengan parameter Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon (HC). Kelembaban dilaporkan 70% dengan suhu rata-rata 33 derajat celcius,” jelasnya, Rabu (4/10).

Baca Juga :  Pemko dan BKKBN Sukseskan Pelayanan KB Sejuta Akseptor

DLH mengimbau masyarakat untuk waspada dan melindungi sistem pernapasan dengan menggunakan masker yang tepat dan mampu menyaring polutan jika akan beraktivitas di luar ruangan. Bagi yang memiliki bayi, harus berada di ruangan dengan kualitas udara yang lebih baik dan memastikan konsumsi cairan dan makanan bergizi.

Sementara, bagi orang yang menderita penyakit pernapasan harus selalu dipantau oleh keluarga atau petugas kesehatan. Masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar ruangan seminimal mungkin.

“Kita berdoa semoga bencana ini segera berakhir,” tutupnya. (*ana/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Terus memburuknya kualitas udara disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak terjadi. Mengakibatkan kondisi kualitas udara yang buruk tersebut dapat berdampak serius bagi kesehatan manusia, terutama sistem pernapasan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palangkaraya, Achmad Zaini, melalui Kepala UPTD Laboratorium DLH Palangkaraya, Ahmad Riadi, menyampaikan terkait kualitas udara di Kota Palangkaraya. Pihaknya menduga akan terjadi penurunan kualitas udara, jika kebakaran hutan dan lahan terus terjadi. Melalui pantauan kondisi ISPU di Kota Palangkaraya menunjukkan level berbahaya dengan nilai ISPU 302 dengan parameter kritis PM 2,5.

“Kondisi ini diperparah dengan konsentrasi PM 2.5 tertinggi terbaca 552 mikro gram per meter kubik pada pukul 15.00 Wib. Kemudian konsentrasi parameter PM 10 juga mengalami peningkatan, begitu juga dengan parameter Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon (HC). Kelembaban dilaporkan 70% dengan suhu rata-rata 33 derajat celcius,” jelasnya, Rabu (4/10).

Baca Juga :  Pemko dan BKKBN Sukseskan Pelayanan KB Sejuta Akseptor

DLH mengimbau masyarakat untuk waspada dan melindungi sistem pernapasan dengan menggunakan masker yang tepat dan mampu menyaring polutan jika akan beraktivitas di luar ruangan. Bagi yang memiliki bayi, harus berada di ruangan dengan kualitas udara yang lebih baik dan memastikan konsumsi cairan dan makanan bergizi.

Sementara, bagi orang yang menderita penyakit pernapasan harus selalu dipantau oleh keluarga atau petugas kesehatan. Masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar ruangan seminimal mungkin.

“Kita berdoa semoga bencana ini segera berakhir,” tutupnya. (*ana/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru