PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO-Kasus HIV/AIDS di kabupaten Pulang
Pisau pertama kali ditemukan pada 2013 lalu. Hingga saat ini, kasus penyakit
yang merusak sistem kekebalan tubuh dan belum ditemukan obatnya itu telah
menjangkiti 24 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Pulang Pisau dr Pande Putu Gina
mengungkapkan, untuk tahun ini belum ditemukan kasus baru penyakit tersebut.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus baru,†kata Pande.
Dia mengaku, penanganan terhadap
pasien HIV/AIDS terus berjalan. Bahkan pihaknya juga terus melakukan rapid test
darah di daerah-daerah yang dianggap rawan terjadinya penularan HIV/AIDS.
Pande mengungkapkan, untuk
pengobatan penderita AIDS dilakukan secara gratis. Dalam mendeteksi virus itu
tahap pertama yang harus diperiksa adalah CD-4 untuk mengetahui kekebalan
tubuh.
“Kalau dia positif, sudah barang
tentu lemah. Nanti akan dilakukan pengecekan lanjutan dan baru diobati.
Pengobatan dilakukan di Palangka Raya. Kami juga selalu mengingatkan kepada
penderita HIV/AIDS untuk mengambil obatnya setiap bulan,†ujarnya.
Karena, lanjut dia, obat HIB/AIDS
itu harus dikonsumsi secara terus menerus. “Obat itu memang tidak bisa
menyembuhkan. Namun obat itu mencegah agar virusnya tidak berkembang,†ungkap
Pande.
Karena, lanjut dia, virus itu
cepat sekali berkembang. “Virus itu berkembang secara kelipatan. Misalnya dari
dua menjadi empat, dari empat menjadi delapan. Dari delapan menjadi 16 dan
seterusnya,†beber dia.
Pande mengaku, virus itu biasanya
terdeteksi setelah tiga bulan. Misalnya, kata dia, pada rapid test pertama
dinyatakan negatif, maka harus diulang tiga bulan berikutnya. “Itu istilahnya
periode jendela. Yakni dari kuman masuk sampai terdeteksi di darah,†ucap
Pande.
Pande mengungkapkan, orang yang
terjangkit HIV/AIDS biasanya tidak menimbulkan gejala pada tiga tahun sampai
lima tahun pertama.
“Biasanya akan diketahui setelah
sakit tidak sembuh-sembuh. Misalnya sakit diare. Itu disebabkan daya tahan
tubuh atau kekebalan tubuh sudah menurun. Untuk gejala awal sulit terdeteksi,â€
jelas dia.
Menurut dia, potensi penyebaran
HIV/AIDS adalah seringnya berganti-ganti pasangan. “itu sangat potensial sekali
dalam penyebaran HIV/AIDS,†tandasnya.