Site icon Prokalteng

Diterjang Arus Deras, Jembatan Penghubung Antardesa Putus

Salah seorang warga sedang melintas jalan desa dengan ketinggian air yang cukup tinggi ini terlihat Jumat (14/10). (FOTO :CAMAT TUALAN HULU)

SAMPIT, PROKALTENG.CO-Bencana banjir masih melanda Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ketinggian air  sudah mencapai 1 meter hingga 1,25 meter dan hari ini jembatan penghubung antardesa putus di Desa Tanjung Jorong dengan arus yang deras, sehingga warga desa tidak dapat melintasi jalan antardesa tersebut.

“Pagi tadi ketinggian air kembali meningkat hingga mencapai lebih satu meter lebih, dan hari ini jembatan penghubung antar desa yang berada di Desa Tanjong Jorong putus karena arus air sangat deras,” kata Camat Tualan Hulu Admadisastra, Sabtu (15/10).

Dirinya juga mengatakan, banjir juga masih terjadi di Desa Merah debit air mencapai 1,2 meter diatas permukaan jalan, dan diprediksi ketinggian air masih bertambah karena curahan hujan masih terjadi, dan dalam beberapa hari ini hujan deras dengan durasi yang cukup lama sehingga ketinggian air menjadi bertambah.

“Kami berharap cuaca dapat membaik agar air tidak meningkat maupun meluas ke desa lainnya, kami juga terus berkorordinasi dengan kepala desa, dan meminta agar mereka memantau banjir di setiap wilayahnya,” ujar Admadisastra.

Dirinya mengatakan, hingga saat ini ada empat desa yang masih dilanda banjir yaitu Desa Tumbang Mujam, Merah, Luwuk Sampun dan Tanjong Jorong dan yangb paling parah di desarrah dan tanggung jorong karena ketinggian air terus meningkat.

“Untuk bantuan dari pemerintah terus mengalir kami juga berharap bantuan dari pihak perusahan, karena masyarakat di empat desa tersebut sudah hampir satu bulan tidak dapat melalukan aktifitas, akibat banjir terjadi,” ucap Admadisastra.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotim mengatakan melihat pertimbangan kondisi curah hujan yang cukup tinggi yang masih berpotensi rawan banjir, pihaknya akan  memutuskan kembali memperpanjang status tanggap darurat banjir untuk kedua kalinya.

“Saat ini masih ada puluhan desa yang terendam banjir, sehingga kami kembali memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari, mulai tanggal 3 sampai 17 Oktober 2022. Dan selama banjir masih belum surut, status tanggap akan terus diperpanjang sampai kondisinya aman,” tutupnya.

Untuk diketahui, banjir juga masih melanda  di kecamatan lainnya seperti Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Antang Kalang, Parenggean dan Kota Besi. Banjir terjadi akibat sungai meluap karena tingginya intensitas hujan dalam beberapa terakhir ini.(bah)

Exit mobile version