31.7 C
Jakarta
Sunday, November 10, 2024

Di Kotim, Semua Pihak Harus Waspada dan Antisipasi Karhutla

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor meminta seluruh masyarakat mewaspadai kebakaran di lahan kosong selama musim kemarau. Sebab, selama musim kemarau lahan-lahan kosong atau tidak digarap pemilik sangat rawan terjadi kebakaran akibat adanya unsur kesengajaan.

Untuk itu semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan dan aktif mengantisipasi. “Sesuai perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada pertengahan bulan Agustus sudah masuk musim kemarau di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, ini perlu diwaspadai terkait kebakaran lahan,” kata Halikinnor, Selasa (8/8).

Bupati mengatakan, selama kemarau lahan kosong atau tak digarap pemilik sangat rawan terjadi kebakaran. Contohnya di Jalan HM Arsyad Sampit banyak tanah kosong yang rawan kebakaran. Halikinnor meminta, camat yang ada di wilayah perkotaan untuk mendata. Bahkan apabila tanah kosong tidak diketahui siapa pemiliknya, camat bisa memasang plang dengan catatan tanah dijual.

Baca Juga :  Taat Bayar Pajak, Masyarakat Berkontribusi dalam Membangun

“Bila tidak menemukan orangnya pasang plang tanah ini segera dijual hubungi nomor camat. Coba lakukan itu supaya pemiliknya datang,” tegasnya.

Hal itu dilakukan, kata Halikinnor supaya pemiliknya datang. Jangan hanya menguasai lahan, punya sertifi kat digadaikan di bank tapi tidak punya tanggungjawab, padahal mereka harus memelihara tanah tersebut. Bupati mengungkapkan, sebagian besar tanah kosong yang ada di wilayah perkotaan merupakan milik bukan penduduk asli Kotim, melainkan dari daerah luar daerah.

Dirinya menyarankan agar nantinya dibuat perjanjian, agar tanah kosong dapat dimanfaatkan dengan sistem pinjam pakai. Apabila, tambah bupati jika lahan kosong itu dibersihkan, maka kebakaran dapat diantisipasi. Sebab apabila terjadi kebakaran sulit dipadamkan, soalnya lahan di Kotim itu gambut. Dan dia harap itu tidak terjadi lagi, antisipasi harus dilakukan dari sekarang.

Baca Juga :  Dua Desa di Kotim Masuk Kandidat Desa Anti Korupsi

“Permasalahan yang krusial yang kita hadapi saat kemarau adalah asap. Kalau ada api kita stress berat, kalau bencana banjir kita pusing, tapi bencana asap karena karhutla lebih pusing lagi karena semua akan ribut sampai pemerintah pusat,” terangnya. (sli/ans)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor meminta seluruh masyarakat mewaspadai kebakaran di lahan kosong selama musim kemarau. Sebab, selama musim kemarau lahan-lahan kosong atau tidak digarap pemilik sangat rawan terjadi kebakaran akibat adanya unsur kesengajaan.

Untuk itu semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan dan aktif mengantisipasi. “Sesuai perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada pertengahan bulan Agustus sudah masuk musim kemarau di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, ini perlu diwaspadai terkait kebakaran lahan,” kata Halikinnor, Selasa (8/8).

Bupati mengatakan, selama kemarau lahan kosong atau tak digarap pemilik sangat rawan terjadi kebakaran. Contohnya di Jalan HM Arsyad Sampit banyak tanah kosong yang rawan kebakaran. Halikinnor meminta, camat yang ada di wilayah perkotaan untuk mendata. Bahkan apabila tanah kosong tidak diketahui siapa pemiliknya, camat bisa memasang plang dengan catatan tanah dijual.

Baca Juga :  Taat Bayar Pajak, Masyarakat Berkontribusi dalam Membangun

“Bila tidak menemukan orangnya pasang plang tanah ini segera dijual hubungi nomor camat. Coba lakukan itu supaya pemiliknya datang,” tegasnya.

Hal itu dilakukan, kata Halikinnor supaya pemiliknya datang. Jangan hanya menguasai lahan, punya sertifi kat digadaikan di bank tapi tidak punya tanggungjawab, padahal mereka harus memelihara tanah tersebut. Bupati mengungkapkan, sebagian besar tanah kosong yang ada di wilayah perkotaan merupakan milik bukan penduduk asli Kotim, melainkan dari daerah luar daerah.

Dirinya menyarankan agar nantinya dibuat perjanjian, agar tanah kosong dapat dimanfaatkan dengan sistem pinjam pakai. Apabila, tambah bupati jika lahan kosong itu dibersihkan, maka kebakaran dapat diantisipasi. Sebab apabila terjadi kebakaran sulit dipadamkan, soalnya lahan di Kotim itu gambut. Dan dia harap itu tidak terjadi lagi, antisipasi harus dilakukan dari sekarang.

Baca Juga :  Dua Desa di Kotim Masuk Kandidat Desa Anti Korupsi

“Permasalahan yang krusial yang kita hadapi saat kemarau adalah asap. Kalau ada api kita stress berat, kalau bencana banjir kita pusing, tapi bencana asap karena karhutla lebih pusing lagi karena semua akan ribut sampai pemerintah pusat,” terangnya. (sli/ans)

Terpopuler

Artikel Terbaru