33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penurunan Stunting, Pemkab Fokus Perbaikan Gizi Masyarakat

BUNTOK, PROKALTENG.CO– Berdasarkan data terakhir, stunting di Kabupaten Barito Selatan adalah 21 persen. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan percepatan penurunan stunting Kabupaten Barito Selatan di Aula Bappeda setempat, beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan itu juga dihadiri para kepala perangkat daerah, camat, kepala desa hingga lurah se-Kabupaten Barito Selatan. Masih tingginya angka stunting di Barito Selatan membuat pemerintah daerah (pemda) harus lebih ekstra dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut.

Dalam arahannya, Penjabat (Pj) Bupati Barsel Deddy Winarwan di depan stakeholder mengatakan, percepatan penurunan stunting di Barsel harus lebih fokus pada perbaikan asupan gizi anak, mulai dari janin hingga usia 5 tahun.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Vaksinasi Massal di Kejaksaan Negeri Buntok

“Dengan mengundang seluruh perangkat daerah ini untuk itu diperlukan data yang akurat sehingga penanganan bisa lebih cepat dan komprehensif. Sekaligus saya menugaskan kepada camat dan kades untuk langsung mendata hingga tingkat RT maupun RW di wilayahnya masing-masing. Hal tersebut dimaksudkan agar program yang akan diberikan pada keluarga tersebut dapat tepat sasaran,” kata Deddy Winarwan.

Salah satu upaya penting dalam penanganan percepatan penurunan stunting, menurut Deddy, dengan melibatkan pihak ketiga yaitu seluruh perusahaan yang ada di Barsel melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

“Maka dari itu saya berharap semua itu jadi perhatian oleh seluruh perangkat daerah. Selain itu, saya memberikan sedikit pemahaman terkait kinerja di lingkup desa. Baik itu ketaatan memberikan data dan tanggung jawab tugas. Mulai dinas, camat sampai ke kepala desa supaya tidak terjadi hal yang justru nantinya bisa melanggar hukum,” tegasnya. (ena/ens/kpg/hnd)

Baca Juga :  TPPS Dibentuk untuk Menangani Kasus Stunting

BUNTOK, PROKALTENG.CO– Berdasarkan data terakhir, stunting di Kabupaten Barito Selatan adalah 21 persen. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan percepatan penurunan stunting Kabupaten Barito Selatan di Aula Bappeda setempat, beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan itu juga dihadiri para kepala perangkat daerah, camat, kepala desa hingga lurah se-Kabupaten Barito Selatan. Masih tingginya angka stunting di Barito Selatan membuat pemerintah daerah (pemda) harus lebih ekstra dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut.

Dalam arahannya, Penjabat (Pj) Bupati Barsel Deddy Winarwan di depan stakeholder mengatakan, percepatan penurunan stunting di Barsel harus lebih fokus pada perbaikan asupan gizi anak, mulai dari janin hingga usia 5 tahun.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Vaksinasi Massal di Kejaksaan Negeri Buntok

“Dengan mengundang seluruh perangkat daerah ini untuk itu diperlukan data yang akurat sehingga penanganan bisa lebih cepat dan komprehensif. Sekaligus saya menugaskan kepada camat dan kades untuk langsung mendata hingga tingkat RT maupun RW di wilayahnya masing-masing. Hal tersebut dimaksudkan agar program yang akan diberikan pada keluarga tersebut dapat tepat sasaran,” kata Deddy Winarwan.

Salah satu upaya penting dalam penanganan percepatan penurunan stunting, menurut Deddy, dengan melibatkan pihak ketiga yaitu seluruh perusahaan yang ada di Barsel melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

“Maka dari itu saya berharap semua itu jadi perhatian oleh seluruh perangkat daerah. Selain itu, saya memberikan sedikit pemahaman terkait kinerja di lingkup desa. Baik itu ketaatan memberikan data dan tanggung jawab tugas. Mulai dinas, camat sampai ke kepala desa supaya tidak terjadi hal yang justru nantinya bisa melanggar hukum,” tegasnya. (ena/ens/kpg/hnd)

Baca Juga :  TPPS Dibentuk untuk Menangani Kasus Stunting

Terpopuler

Artikel Terbaru