26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dampak Covid, 2,56 Juta Orang Jadi Pengangguran

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap
terdapat 29,12 juta pekerja yang terkena dampak Covid-19 hingga Agustus 2020
lalu.

Kepala BPS Suhariyanto
mengatakan, dampak Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan telah meningkatkan
pengangguran dan membuat orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

“COVID-19 telah menyebabkan
disrupsi kepada kondisi ketenagakerjaan karena tidak hanya menyebabkan
pengangguran, tapi juga ada pekerjaan yang hilang,” kata Suhariyanto dalam
jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/11).

Berdasarkan jumlah tersebut,
sebanyak 2,56 juta orang di antaranya menjadi pengangguran, 0,76 juta orang
menjadi bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja dan 24,03
juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Baca Juga :  Miris, Bocah 2 Tahun Tewas Dianiaya Pacar Ibu

“Total dari penduduk usia kerja
sebanyak 203,97 juta orang, persentase penduduk usia kerja yang terdampak
Covid-19 sebesar 14,28 persen,” kata Suhariyanto.

Ia mengungkapkan, jumlah itu
turut menambah angka pengangguran Indonesia pada Agustus 2020 menjadi sekitar
9,77 juta orang atau 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu
sebanyak 7,1 juta orang atau 5,23 persen.

“Tingkat pengangguran terbuka
paling tinggi tercatat di provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 10,95 persen,
diikuti Banten 10,64 persen, Jawa Barat 10,45 persen dan Kepulauan Riau 10,34
persen,” katanya.

Padahal, Suhariyanto membeberkan,
jumlah angkatan kerja dalam periode ini tercatat mencapai 138,22 juta orang
atau mengalami kenaikan 2,36 juta orang dibandingkan Agustus 2019.

Baca Juga :  Ini Sosok Kandidat Potensial Pengganti Panglima TNI Yudo Margono

Dari jumlah angkatan kerja
tersebut, sebanyak 128,45 juta orang merupakan penduduk bekerja, yang sebagian
besar bekerja di sektor pertanian (29,76 persen), perdagangan (19,23 persen)
dan industri pengolahan (13,61 persen).

“Dari tiga sektor ini, distribusi
pekerja di sektor meningkat 2,23 persen dan perdagangan tumbuh 0,46 persen
dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pekerja di industri pengolahan turun 1,3
persen,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, BPS juga
mencatat rata-rata upah, gaji buruh maupun karyawan pada Agustus 2020 sebesar Rp2,76
juta, atau turun 5,18 persen dibandingkan Agustus 2019.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap
terdapat 29,12 juta pekerja yang terkena dampak Covid-19 hingga Agustus 2020
lalu.

Kepala BPS Suhariyanto
mengatakan, dampak Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan telah meningkatkan
pengangguran dan membuat orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

“COVID-19 telah menyebabkan
disrupsi kepada kondisi ketenagakerjaan karena tidak hanya menyebabkan
pengangguran, tapi juga ada pekerjaan yang hilang,” kata Suhariyanto dalam
jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/11).

Berdasarkan jumlah tersebut,
sebanyak 2,56 juta orang di antaranya menjadi pengangguran, 0,76 juta orang
menjadi bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja dan 24,03
juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

Baca Juga :  Miris, Bocah 2 Tahun Tewas Dianiaya Pacar Ibu

“Total dari penduduk usia kerja
sebanyak 203,97 juta orang, persentase penduduk usia kerja yang terdampak
Covid-19 sebesar 14,28 persen,” kata Suhariyanto.

Ia mengungkapkan, jumlah itu
turut menambah angka pengangguran Indonesia pada Agustus 2020 menjadi sekitar
9,77 juta orang atau 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu
sebanyak 7,1 juta orang atau 5,23 persen.

“Tingkat pengangguran terbuka
paling tinggi tercatat di provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 10,95 persen,
diikuti Banten 10,64 persen, Jawa Barat 10,45 persen dan Kepulauan Riau 10,34
persen,” katanya.

Padahal, Suhariyanto membeberkan,
jumlah angkatan kerja dalam periode ini tercatat mencapai 138,22 juta orang
atau mengalami kenaikan 2,36 juta orang dibandingkan Agustus 2019.

Baca Juga :  Ini Sosok Kandidat Potensial Pengganti Panglima TNI Yudo Margono

Dari jumlah angkatan kerja
tersebut, sebanyak 128,45 juta orang merupakan penduduk bekerja, yang sebagian
besar bekerja di sektor pertanian (29,76 persen), perdagangan (19,23 persen)
dan industri pengolahan (13,61 persen).

“Dari tiga sektor ini, distribusi
pekerja di sektor meningkat 2,23 persen dan perdagangan tumbuh 0,46 persen
dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pekerja di industri pengolahan turun 1,3
persen,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, BPS juga
mencatat rata-rata upah, gaji buruh maupun karyawan pada Agustus 2020 sebesar Rp2,76
juta, atau turun 5,18 persen dibandingkan Agustus 2019.

Terpopuler

Artikel Terbaru