KALTENGPOS.CO – Seorang pria di India utara bernama Pannalal, 43
tahun, ditangkap setelah membelah dengan sabit perut istrinya yang sedang hamil
sehingga menyebabkan sang istri kritis dan bayi dalam kandungannya meninggal,
menurut polisi dan kerabat.
Kepolisian Budaun di Negara
Bagian Uttar Pradesh menyebutkan bahwa perempuan bernama Anita Devi tersebut
kini dalam perawatan intensif di rumah sakit di New Delhi ‘dioperasi’ suaminya,
pada Sabtu 19 September lalu.
Kerabat perempuan tersebut
mengungkap bahwa serangan terjadi lantaran pelaku ingin mengetahui jenis
kelamin bayi mereka. Pasangan itu telah memiliki lima anak perempuan.
“Pelaku menyerang istrinya
dengan sabit dan menyayat perutnya dengan alasan ingin mengetahui jenis kelamin
si calon bayi,” kata saudara laki-laki korban, Golu Singh, kepada Reuters.
Pannalal sebelumnya diberitahu
oleh pendeta yang meramal, bahwa istrinya mengangdung janin berjenis perempuan.
Anak-anak perempuan di India
kerap dianggap sebagai beban sebab pihak keluarga harus membayar mas kawin
ketika mereka menikah nanti. Sementara, anak laki-laki sangat dihargai sebagai
pencari nafkah yang mewarisi harta dan meneruskan nama keluarga.
Aborsi janin perempuan telah
dilarang di India. Di negara itu, kecenderungan menginginkan anak laki-laki
menyebabkan jumlah anak perempuan berkurang. Menurut survei pemerintah yang
dirilis pada Juli, rasio jenis kelamin India, atau jumlah perempuan per 1.000
laki-laki, tercatat sebesar 896 antara 2015-2017. Jumlah itu turun dari 898
pada 2014-2016, dan 900 pada 2013-2015.
Hukum di India melarang para
dokter dan petugas kesehatan memberi tahu jenis kelamin calon bayi kepada orang
tuanya, atau melakukan tes untuk menentukan jenis kelamin bayi, dan hanya
praktisi medis terdaftar yang diizinkan melakukan aborsi.