28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Keluarga Duterte Dominasi Pemilu Filipina

MANILA–Filipina baru saja melalui pemilu sela nan akbar, Senin
(13/5). Sebanyak 43 ribu kandidat mengincar 18 ribu posisi dari tingkat pusat
sampai tingkat kota. Berangkat dari situ, Presiden Rodrigo Duterte dikabarkan
mengatur rencana untuk memperkuat posisinya.

Meski tak memilih presiden,
pemilu kali ini cukup penting bagi Duterte. Sebab, ada 12 kursi senator yang
diperebutkan. Jika loyalisnya bisa menyapu bersih kompetisi pemilu, Duterte
bakal menaklukkan satu-satunya lembaga yang menentangnya selama ini.

“Kalau saya tentu memilih
kandidat pro-Duterte. Pemerintahannya benar-benar bekerja,” ujar Myrna Cruz,
salah seorang warga, kepada Agence France-Presse.

Meski sering menarik kontroversi,
popularitas Digong, panggilan akrab Duterte, masih tinggi. Dalam survei sebelum
pelaksanaan pemilu, hampir semua kandidat yang disokong pria 74 tahun itu
unggul. Sebab, program perang terhadap narkoba masih dirasa lebih baik daripada
rezim-rezim sebelumnya.

Baca Juga :  Riset di Amerika, 1 dari 3 Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Mental

Menurut sebagian besar penduduk
Filipina, tangan dingin Duterte mendatangkan keamanan. Pemilu kali ini saja
diakui lebih aman daripada pesta demokrasi sebelumnya. Memang, ada 20 korban
jiwa dan 24 korban luka dalam kasus terkait pemilu. Tapi, Jubir Komisi
Pemilihan Umum Filipina, James Jimenez menegaskan bahwa angka itu cukup sedikit
jika dibandingkan dengan momen pemilu sebelumnya.

Jika tak ada aral, Duterte bisa
memperkuat posisinya. Oposisi khawatir jika dia bisa mengubah sistem negara
begitu saja. Senat yang baru bisa saja mencabut larangan hukuman mati. Atau,
mengubah konstitusi agar presiden bisa menempati posisi lebih dari satu masa
jabatan.

Ketika ditanya, Duterte yang juga
memberikan suara di kampung halamannya, Kota Davao, bersikap masa bodoh. Dia
menegaskan tak lagi mengincar kekuasaan. Dia bahkan berjanji turun dari kursi
presiden jika semua kandidatnya kalah.

Baca Juga :  Mesir Terapkan Jam Malam saat Idulfitri

Namun, di balik sikap itu,
dinasti baru di Filipina perlahan mulai terbentuk. Nyatanya, banyak kerabat
Duterte yang terjun ke politik. Tiga anaknya masuk kompetisi pemilu sela kali
ini. Putranya, Paolo, mengincar kursi di Dewan Perwakilan. Sedangkan adiknya,
Sebastian, jadi kandidat tunggal untuk wakil wali kota Davao.

Yang paling diperhatikan adalah
Sara, anak tertua Duterte. Dia ikut pemilu sela untuk mempertahankan posisi
wali kota Davao. Menurut berbagai sumber, Sara merupakan kandidat terkuat
pewaris takhta Duterte. (jpnn/kpc)

MANILA–Filipina baru saja melalui pemilu sela nan akbar, Senin
(13/5). Sebanyak 43 ribu kandidat mengincar 18 ribu posisi dari tingkat pusat
sampai tingkat kota. Berangkat dari situ, Presiden Rodrigo Duterte dikabarkan
mengatur rencana untuk memperkuat posisinya.

Meski tak memilih presiden,
pemilu kali ini cukup penting bagi Duterte. Sebab, ada 12 kursi senator yang
diperebutkan. Jika loyalisnya bisa menyapu bersih kompetisi pemilu, Duterte
bakal menaklukkan satu-satunya lembaga yang menentangnya selama ini.

“Kalau saya tentu memilih
kandidat pro-Duterte. Pemerintahannya benar-benar bekerja,” ujar Myrna Cruz,
salah seorang warga, kepada Agence France-Presse.

Meski sering menarik kontroversi,
popularitas Digong, panggilan akrab Duterte, masih tinggi. Dalam survei sebelum
pelaksanaan pemilu, hampir semua kandidat yang disokong pria 74 tahun itu
unggul. Sebab, program perang terhadap narkoba masih dirasa lebih baik daripada
rezim-rezim sebelumnya.

Baca Juga :  Riset di Amerika, 1 dari 3 Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Mental

Menurut sebagian besar penduduk
Filipina, tangan dingin Duterte mendatangkan keamanan. Pemilu kali ini saja
diakui lebih aman daripada pesta demokrasi sebelumnya. Memang, ada 20 korban
jiwa dan 24 korban luka dalam kasus terkait pemilu. Tapi, Jubir Komisi
Pemilihan Umum Filipina, James Jimenez menegaskan bahwa angka itu cukup sedikit
jika dibandingkan dengan momen pemilu sebelumnya.

Jika tak ada aral, Duterte bisa
memperkuat posisinya. Oposisi khawatir jika dia bisa mengubah sistem negara
begitu saja. Senat yang baru bisa saja mencabut larangan hukuman mati. Atau,
mengubah konstitusi agar presiden bisa menempati posisi lebih dari satu masa
jabatan.

Ketika ditanya, Duterte yang juga
memberikan suara di kampung halamannya, Kota Davao, bersikap masa bodoh. Dia
menegaskan tak lagi mengincar kekuasaan. Dia bahkan berjanji turun dari kursi
presiden jika semua kandidatnya kalah.

Baca Juga :  Mesir Terapkan Jam Malam saat Idulfitri

Namun, di balik sikap itu,
dinasti baru di Filipina perlahan mulai terbentuk. Nyatanya, banyak kerabat
Duterte yang terjun ke politik. Tiga anaknya masuk kompetisi pemilu sela kali
ini. Putranya, Paolo, mengincar kursi di Dewan Perwakilan. Sedangkan adiknya,
Sebastian, jadi kandidat tunggal untuk wakil wali kota Davao.

Yang paling diperhatikan adalah
Sara, anak tertua Duterte. Dia ikut pemilu sela untuk mempertahankan posisi
wali kota Davao. Menurut berbagai sumber, Sara merupakan kandidat terkuat
pewaris takhta Duterte. (jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru