PALANGKA RAYA – Setelah beberapa kali mengalami penundaan, akhirnya lokalisasi Bukit Sungkai
Palangka Raya atau biasa dikenal dengan sebutan Pal 12, resmi ditutup. Penutupan
lokalisasi itu disampaikan Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, Jumat
(29/11/2019).
“Rencana penutupan lokalisasi prostitusi di Kota
Palangka Raya ini sebenarnya sudah
dimulai setahun yang lalu.
Namun karena keterbatasan anggaran,
baru saat ini dapat
dilakukan,” kata Fairid yang
sekaligus juga mendeklarasikan Gerakan Palangka Raya Bebas Prostitusi
(Gerpasti).
Acara tersebut, selain dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah, MUI Kota Palangka Raya, tokoh masyarakat serta para mantan pekerja seks komersial (PSK) dan penyedia tempat hiburan di kawasan lokalisasi Bukit
Sungkai.
“Hal ini dilakukan sebagai wujud dukungan
Pemerintah Kota Palangka Raya terhadap keputusan pusat bahwa Indonesia Bebas
lokalisasi prostitusi pada tahun 2019,” imbuh Fairid.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Akhmad
Fauliansyah menjelaskan, di komplek Bukit Sungkai tersebut pada awal 2018
tercatat sebanyak 137 PSK sebelum dilakukan verifikasi. Kemudian saat dilaksanakan
verifikasi pada (14/8/2019) jumlah PSK menyusut jadi 84 orang. Selanjutnya
mereka menyatakan bersedia pulang ke daerah atau provinsi masing-masing atas
keinginan sendiri dan mencari kerja tanpa melakukan praktik prostitusi kembali.
Keseluruhan PSK tersebut antara
lain, berasal dari Jawa Timur 29 orang, Kalimantan Tengah 26 orang, Jawa Barat
13 orang, Jawa Tengah tujuh orang, Yogyakarta dua orang, Kalimantan Timur dua
orang, Kalimantan Selatan dua orang. Kemudian Provinsi Jambi, Lampung, Sumatera
Utara dan Sumatera Selatan yang masing-masing satu orang.
“Sebagai upaya pemulihan
atau rehabilitasi sosial dan mencegah kegiatan serupa kami juga telah bekerja
sama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memberikan pelatihan berbagai keterampilan
sesuai minat warga di bekas lokalisasi Bukit Sungkai. Untuk 84 orang dan
sejumlah pihak yang terlibat juga telah membuat surat pernyataan yang
menyatakan tak akan mengulangi praktik prostitusi lagi,” katanya.
Penutupan praktik prostisusi
tersebut berjalan tertib dan aman tanpa ada protes dari para PSK yang datang
ataupun pelaku usaha yang berada di Bukit Sungkai. Ia juga berharap penutupan
praktik lokalisasi itu secepatnya harus terlaksana. Masyarakat yang pernah
bersangkutan dengan praktik prostitusi pun tak mengulangi perbuatannya kembali.
(ard/nto)