28.2 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Alasan Mengapa Orang Tua Harus Terlibat PJJ

PANDEMI virus corona yang mendunia khususnya di Indonesia
memaksa aktivitas pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan secara tatap muka
dihentikan, tidak terkecuali di tingkat sd/mi khususnya di MIS NU kota Palangka
Raya. Demi menghindari dan memutus mata rantai penularan virus corona,
pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan memindah ruang kelas,
yang semula di gedung ke dunia maya. 

Program tersebut dinamakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
Kepala MIS NU Palangka Raya, Erna mengatakan, siswa yang semula dilarang
membawa ataupun bermain HP sekarang menjadi terbalik, siswa dari tingkat TK/ RA
sampai ke SMA/MA menjadi wajib menggunakan HP setiap hari.

Di MIS NU kota Palangka Raya Yang berjumlah 552 siswa, yang
notabanenya terdiri dari 20 rumbel dengan berbagai macam latar belakang
pendidikan dan penghasilan orang tua tidak terhindar dari keharusan untuk
melakukan PJJ. Walau pun tidak bisa di kesampingkan kemampuan guru pun mesti
harus ditingkatkan dalam penggunaan alat elektronik (laptop/HP) demi lancarnya
PBM selama masa pandemi ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Makarim mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan virus corona (Covid-19) pada
satuan pendidikan, Minggu (9/3/2020). Surat tersebut ditujukan kepada kepala
dinas pendidikan provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala
lembaga layanan pendidikan tinggi, pemimpin perguruan tinggi, dan kepala sekolah
di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Robby Sumampow

Nadiem Makarim mengajak berbagai pihak di dunia pendidikan
untuk bergerak bersama menghadapi virus corona yang telah resmi ditetapkan WHO
sebagai pandemi global untuk melakukan langkah-langkah mencegah berkembangnya
penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.

Seiring perjalanan waktu tak terasa sudah kurang lebih enam
bulan PJJ ini berlangsung kami melihat dan mendapatkan banyak problema yang di
rasakan baik guru terlebih orang tua siswa yang ecara garis besarnya tidak
semua orang tua mampu memberikan bimbingan dan pengawasan kepada putra putrinya
selama pembelajaran berlangsung di karenakan berbagai alasan dan kondisi.

Begitu juga dengan nilai siswa yang begitu banyak mengalami
penurunan dan yang paling menyedihkan penanaman budi pekerti tidak bisa guru
lakukan sehingga ada rasa kekhawatiran generasi kita kedepannya banyak belajar
dari gawai yang memiliki situs dan aplikasi yang bisa menampilkan hal-hal yang
tidak seharusnya menjadi tontonan maupuntuntunan mereka.

Berdasarkan ulasan tersebut  maka pendampingan minimal
pengawasan orang tua kepada putra putrinya  menjadi sangat penting.
Pengawasan yang dimaksud adalah semisal memberikan gawai/hp kepada anak saat
jam pelajaran berlangsung dan mengambil kembali benda tersebut apabila
pemebelajaran berakhir serta orang tua menyiapkan waktu khusus untuk memeriksa
dan memperhatikan informasi yang diberikan guru melewati dunia maya dan juga
mengecek hp putra putrinya setiap ada kesempatan di sela kesibukan bekerja
walau apapun profesinya.

Baca Juga :  Belum Direspon, Gubernur Bakal Layangkan Surat Ketiga Pencabutan Izin

 

Selaiin itu orang tua juga disarankan melakukan pengawasan
dengan:

1.Memperbanyak komonikasi dengan anak

2.Mebiarkan anak bermain di luar rumah berasama
teman-temannya dengan syarat tidak membawa gatget

3.Gatget jangan di berikan tapi di pinjamkan

4.Saat anak memegang gatget tidak boleh di kamar tidur
walaupun disaat pembelajaran berlangsung.

Sangat diharapkan orang tua yang berpersepsi
sekolah/madrasah  tidak optimal dalam proses pembelajaran karena pada
kenyataannya sekolah dan para guru malah bekerja lebih ekstra dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada siswa.

Itu dapat terlihat dari usaha mereka baik meningkatkan
kemampuan dalam mengenali dunia maya demi membuat pemlajaran lebih variatif
dengan satu harapan siswa lebih tertarik dengan pembelajaran dari pada game
yang ada di gatget mereka.

 

Semoga dengan tulisan
ini kerjasama guru dan orang tua semakin kuat dalam menghadapi proses
pembelajaran di masa Pandemi dan kita semua berharap semoga wabah ini segera
berakhir. 


Penulis : Kepala Sekolah MIS NU Kota Palangka Raya

PANDEMI virus corona yang mendunia khususnya di Indonesia
memaksa aktivitas pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan secara tatap muka
dihentikan, tidak terkecuali di tingkat sd/mi khususnya di MIS NU kota Palangka
Raya. Demi menghindari dan memutus mata rantai penularan virus corona,
pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan memindah ruang kelas,
yang semula di gedung ke dunia maya. 

Program tersebut dinamakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
Kepala MIS NU Palangka Raya, Erna mengatakan, siswa yang semula dilarang
membawa ataupun bermain HP sekarang menjadi terbalik, siswa dari tingkat TK/ RA
sampai ke SMA/MA menjadi wajib menggunakan HP setiap hari.

Di MIS NU kota Palangka Raya Yang berjumlah 552 siswa, yang
notabanenya terdiri dari 20 rumbel dengan berbagai macam latar belakang
pendidikan dan penghasilan orang tua tidak terhindar dari keharusan untuk
melakukan PJJ. Walau pun tidak bisa di kesampingkan kemampuan guru pun mesti
harus ditingkatkan dalam penggunaan alat elektronik (laptop/HP) demi lancarnya
PBM selama masa pandemi ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Makarim mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan virus corona (Covid-19) pada
satuan pendidikan, Minggu (9/3/2020). Surat tersebut ditujukan kepada kepala
dinas pendidikan provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala
lembaga layanan pendidikan tinggi, pemimpin perguruan tinggi, dan kepala sekolah
di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Robby Sumampow

Nadiem Makarim mengajak berbagai pihak di dunia pendidikan
untuk bergerak bersama menghadapi virus corona yang telah resmi ditetapkan WHO
sebagai pandemi global untuk melakukan langkah-langkah mencegah berkembangnya
penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.

Seiring perjalanan waktu tak terasa sudah kurang lebih enam
bulan PJJ ini berlangsung kami melihat dan mendapatkan banyak problema yang di
rasakan baik guru terlebih orang tua siswa yang ecara garis besarnya tidak
semua orang tua mampu memberikan bimbingan dan pengawasan kepada putra putrinya
selama pembelajaran berlangsung di karenakan berbagai alasan dan kondisi.

Begitu juga dengan nilai siswa yang begitu banyak mengalami
penurunan dan yang paling menyedihkan penanaman budi pekerti tidak bisa guru
lakukan sehingga ada rasa kekhawatiran generasi kita kedepannya banyak belajar
dari gawai yang memiliki situs dan aplikasi yang bisa menampilkan hal-hal yang
tidak seharusnya menjadi tontonan maupuntuntunan mereka.

Berdasarkan ulasan tersebut  maka pendampingan minimal
pengawasan orang tua kepada putra putrinya  menjadi sangat penting.
Pengawasan yang dimaksud adalah semisal memberikan gawai/hp kepada anak saat
jam pelajaran berlangsung dan mengambil kembali benda tersebut apabila
pemebelajaran berakhir serta orang tua menyiapkan waktu khusus untuk memeriksa
dan memperhatikan informasi yang diberikan guru melewati dunia maya dan juga
mengecek hp putra putrinya setiap ada kesempatan di sela kesibukan bekerja
walau apapun profesinya.

Baca Juga :  Belum Direspon, Gubernur Bakal Layangkan Surat Ketiga Pencabutan Izin

 

Selaiin itu orang tua juga disarankan melakukan pengawasan
dengan:

1.Memperbanyak komonikasi dengan anak

2.Mebiarkan anak bermain di luar rumah berasama
teman-temannya dengan syarat tidak membawa gatget

3.Gatget jangan di berikan tapi di pinjamkan

4.Saat anak memegang gatget tidak boleh di kamar tidur
walaupun disaat pembelajaran berlangsung.

Sangat diharapkan orang tua yang berpersepsi
sekolah/madrasah  tidak optimal dalam proses pembelajaran karena pada
kenyataannya sekolah dan para guru malah bekerja lebih ekstra dalam memberikan
pelayanan pembelajaran kepada siswa.

Itu dapat terlihat dari usaha mereka baik meningkatkan
kemampuan dalam mengenali dunia maya demi membuat pemlajaran lebih variatif
dengan satu harapan siswa lebih tertarik dengan pembelajaran dari pada game
yang ada di gatget mereka.

 

Semoga dengan tulisan
ini kerjasama guru dan orang tua semakin kuat dalam menghadapi proses
pembelajaran di masa Pandemi dan kita semua berharap semoga wabah ini segera
berakhir. 


Penulis : Kepala Sekolah MIS NU Kota Palangka Raya

Terpopuler

Artikel Terbaru