28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ukur Kesiapan jika Terjadi Gangguan, PLTU Pulpis Simulasikan BCP

PULANG PISAU – PT
Pembangkit Jawa Bali Unit Bisnis Jasa Operasi dan Maintenance (PJB UBJOM) PLTU
Pulang Pisau (Pulpis) menggelar simulasi BCP (business continuity plan). Selain
melibatkan tim internal PT PJB UBJOM PLTU Pulpis, simulasi ini juga melibatkan
BPBD Pulpis, Damkar, PMI Kapuas, Kodim 1011/Klk, dan jajaran Polres Pulpis.

Dalam simulasi yang digelar Rabu
(14/8) itu, digambarkan telah terjadi kebakaran di area BC3 dan chrusher PT PJB
UBJOM PLTU Pulpis. Situasi di PLTU Pulpis yang memiliki daya 2×60 MW mencekam, setelah
adanya laporan dari operator CHCB yang menyebutkan adanya kebakaran di area itu.

Upaya pemadaman dan proses
isolasi peralatan langsung dilakukan oleh tim internal. Para operator terus
melakukan koordinasi melalui handy talky (HT) dengan masing-masing operator
untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya.

Api yang semakin membesar memaksa
pihak PT PJB UBJOM PLTU Pulpis harus meminta bantuan kepada pemadam kebakaran,
BPBD Pulpis, dan PMI untuk pertolongan pertama kepada korban.

Mobil pemadam kebakaran
dikerahkan untuk memadamkan api saat itu. Dalam simulasi tersebut, tiga
karyawan terjebak di dalam gedung. Petugas dengan cekatan melakukan
penyelamatan dan mengevakuasi korban.

Baca Juga :  Dishub Palangka Raya Akan Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

Satu karyawan mengalami luka bakar,
satu karyawan menderita patah tulang, dan satu karyawan mendapat luka ringan.
Ketiga korban itu langsung dievakuasi menuju RSUD Pulpis guna mendapatkan
pertolongan medis.

Tak berselang lama, api pun
berhasil dikuasai. Belum diketahui total kerugian dari insiden itu. Pada
simulasi itu juga digambarkan bahwa dampak yang ditimbulkan yakni terputusnya
suplai daya dari PLTU kepada pelanggan.

Dalam simulasi itu pun dilakukan
upaya penjelasan kepada warga serta memberikan informasi melalui pers atas
kondisi yang terjadi serta upaya penanganan yang sedang dilakukan.

Setelah melakukan rapat manajemen
terkait kondisi unit, jajaranan manajemen memberikan informasi terkait insiden
itu dengan menggelar konferensi pers yang dilakukan general manager (GM) PT PJB
UBJOM PLTU Pulpis.

Saat dibincangi Kalteng Pos di
sela-sela kegiatan itu, GM Manajer PT PJB UBJOM PLTU Pulpis Kurniawan Dwi
Hananto mengungkapkan pentingnya melakukan simulasi BCP. Menurutnya, PLTU
Pulpis merupakan salah satu backbone (koneksi kecepatan tinggi) kelistrikan di
sistem Kalteng.

Baca Juga :  Hingga Batas Akhir, Pembahasan NPHD Bawaslu - Pemprov Tetap Deadlock

“Sehingga sangat penting sekali
untuk mensuplai listrik di area Kalteng, terutama Palangka Raya. Apabila
terjadi insiden berat seperti ini, maka jelas akan mengancam operasi PLTU
Pulpis. Kalau sudah terjadi insiden kebakaran, sudah tentu akan terjadi
pemadaman,” jelas Kurniawan.

Lebih jauh dikatakannya, simulasi
rutin digelar demi memantapkan kesiapan tim dalam menghadapi situasi-situasi
darurat. “Ini sekaligus untuk mengukur kesiapan kami jika terjadi gangguan
sewaktu-waktu. Dengan begitu recovery dilakukan tepat waktu, sehingga bisnis
ini bisa berjalan dengan lancar kembali,” tegas dia.

Kurniawan mengaku, di internal
PJB UBJOM PLTU Pulpis sebenarnya telah dilengkapi tim tanggap darurat maupun
tim medis. Akan tetapi, tambah dia, tak menutup kemungkinan pihaknya memerlukan
pengamanan dan perawatan pihak eksternal.

“Untuk itu, dalam simulasi BCP
kami libatkan pihak eksternal yang menjamin segala kejadian bisa diantisipasi
sehingga bisnis bisa berjalan hingga proses recovery,” tutupnya. (art/b5/nto

PULANG PISAU – PT
Pembangkit Jawa Bali Unit Bisnis Jasa Operasi dan Maintenance (PJB UBJOM) PLTU
Pulang Pisau (Pulpis) menggelar simulasi BCP (business continuity plan). Selain
melibatkan tim internal PT PJB UBJOM PLTU Pulpis, simulasi ini juga melibatkan
BPBD Pulpis, Damkar, PMI Kapuas, Kodim 1011/Klk, dan jajaran Polres Pulpis.

Dalam simulasi yang digelar Rabu
(14/8) itu, digambarkan telah terjadi kebakaran di area BC3 dan chrusher PT PJB
UBJOM PLTU Pulpis. Situasi di PLTU Pulpis yang memiliki daya 2×60 MW mencekam, setelah
adanya laporan dari operator CHCB yang menyebutkan adanya kebakaran di area itu.

Upaya pemadaman dan proses
isolasi peralatan langsung dilakukan oleh tim internal. Para operator terus
melakukan koordinasi melalui handy talky (HT) dengan masing-masing operator
untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya.

Api yang semakin membesar memaksa
pihak PT PJB UBJOM PLTU Pulpis harus meminta bantuan kepada pemadam kebakaran,
BPBD Pulpis, dan PMI untuk pertolongan pertama kepada korban.

Mobil pemadam kebakaran
dikerahkan untuk memadamkan api saat itu. Dalam simulasi tersebut, tiga
karyawan terjebak di dalam gedung. Petugas dengan cekatan melakukan
penyelamatan dan mengevakuasi korban.

Baca Juga :  Dishub Palangka Raya Akan Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

Satu karyawan mengalami luka bakar,
satu karyawan menderita patah tulang, dan satu karyawan mendapat luka ringan.
Ketiga korban itu langsung dievakuasi menuju RSUD Pulpis guna mendapatkan
pertolongan medis.

Tak berselang lama, api pun
berhasil dikuasai. Belum diketahui total kerugian dari insiden itu. Pada
simulasi itu juga digambarkan bahwa dampak yang ditimbulkan yakni terputusnya
suplai daya dari PLTU kepada pelanggan.

Dalam simulasi itu pun dilakukan
upaya penjelasan kepada warga serta memberikan informasi melalui pers atas
kondisi yang terjadi serta upaya penanganan yang sedang dilakukan.

Setelah melakukan rapat manajemen
terkait kondisi unit, jajaranan manajemen memberikan informasi terkait insiden
itu dengan menggelar konferensi pers yang dilakukan general manager (GM) PT PJB
UBJOM PLTU Pulpis.

Saat dibincangi Kalteng Pos di
sela-sela kegiatan itu, GM Manajer PT PJB UBJOM PLTU Pulpis Kurniawan Dwi
Hananto mengungkapkan pentingnya melakukan simulasi BCP. Menurutnya, PLTU
Pulpis merupakan salah satu backbone (koneksi kecepatan tinggi) kelistrikan di
sistem Kalteng.

Baca Juga :  Hingga Batas Akhir, Pembahasan NPHD Bawaslu - Pemprov Tetap Deadlock

“Sehingga sangat penting sekali
untuk mensuplai listrik di area Kalteng, terutama Palangka Raya. Apabila
terjadi insiden berat seperti ini, maka jelas akan mengancam operasi PLTU
Pulpis. Kalau sudah terjadi insiden kebakaran, sudah tentu akan terjadi
pemadaman,” jelas Kurniawan.

Lebih jauh dikatakannya, simulasi
rutin digelar demi memantapkan kesiapan tim dalam menghadapi situasi-situasi
darurat. “Ini sekaligus untuk mengukur kesiapan kami jika terjadi gangguan
sewaktu-waktu. Dengan begitu recovery dilakukan tepat waktu, sehingga bisnis
ini bisa berjalan dengan lancar kembali,” tegas dia.

Kurniawan mengaku, di internal
PJB UBJOM PLTU Pulpis sebenarnya telah dilengkapi tim tanggap darurat maupun
tim medis. Akan tetapi, tambah dia, tak menutup kemungkinan pihaknya memerlukan
pengamanan dan perawatan pihak eksternal.

“Untuk itu, dalam simulasi BCP
kami libatkan pihak eksternal yang menjamin segala kejadian bisa diantisipasi
sehingga bisnis bisa berjalan hingga proses recovery,” tutupnya. (art/b5/nto

Terpopuler

Artikel Terbaru