PALANGKA RAYA-Proses
keberangkatan calon jemaah haji (CJH) Kalteng akan mulai dilaksanakan pada 20
Juli. Didahului oleh kelompok terbang (kloter) satu yang akan berangkat pada 21
Juli mendatang. Sebelum keberangkatan, CJH akan melakukan pemeriksaan biometrik
yang dipusatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Kantor Wilayah
(Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng Masrawan mengatakan, ada beberapa
CJH yang belum melakukan pemeriksaan biometerik. Untuk itu, agar memudahkan
proses pemeriksaan biometrik, maka seluruh pemeriksaan berpusat di Banjarmasin.
Tidak lagi dilaksanakan di Kota Palangka Raya.
“Ada beberapa kabupaten
yang jemaahnya belum mengikuti pemeriksaan biometrik. Demi memudahkan prosesnya
maka kami pusatkan di Banjarmasin,†katanya, belum lama ini.
Diungkapkannya, tim
dari Jakarta akan datang ke Banjarmasin untuk pemeriksaan tersebut. Pihaknya
meminta agar jemaah tak perlu khawatir, karena mereka yang belum melakukan
pemeriksaan akan terakomodasi.
“Yang pasti semua jemaah
yang belum pemeriksaan akan terlayani. Mekanisme di sana sudah kami susun
jadwalnya,†ungkapnya.
Masrawan juga
menegaskan, jadwal yang sudah dibagikan mesti benar-benar diperhatikan petugas
pendamping CJH, agar para jemaah tak mengalami keterlambatan. Begitu pun soal
jadwal masuk ke asrama. Para jemaah diimbau agar tidak terlambat demi kelancaran
persiapan keberangkatan nanti.
“Saya sudah
mewanti-wanti agar Kemenag setiap kabupaten menyampaikan kepada petugas agar betul-betul
memantau jadwal yang sudah dibagikan itu,†tegasnya.
Ditambahkannya, kepada para
jemaah pun diimbau agar tidak membawa barang-barang yang berlebihan. Cukup
barang konsumsi yang digunakan sehari-hari serta keperluan yang dibutuhkan
saja.
“Barang yang boleh
dibawa yakni yang menyangkut konsumsi. Tidak boleh berlebihan, karena dikhawatirkan
akan dirazia petugas bandara,†pungkasnya.
Mengingat adanya
perubahan cuaca ekstrem di Tanah Suci, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah meminta kepada CJH untuk secara intensif dan serius menjaga kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Sayuti, Jumat (12/7).
“Betul, memang ada
informasi bahwa cuaca di sana selalu berubah. Terkadang suhunya naik. Untuk itu,
para calon jemaah haji harus bisa menjaga kesehatan secara intensif, baik
sebelum keberangkatan maupun saat di sana,†jelas Sayuti kepada Kalteng Pos,
kemarin.
Para jemaah bisa menjaga
kesehatannya melalui sejumlah hal sederhana yang sangat membantu menghindarkan
diri dari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Tanah Suci nantinya.
“Makan dan minum
yang teratur. Perbanyak makan buah dan olahraga secukupnya,†jelasnya.
Lanjutnya, ketika
jemaah telah berada di Tanah Suci, diimbau agar selama kegiatan ibadah selalu
menggunakan masker dan kaca mata untuk menghindari kontak langsung dengan sinar
matahari.
Sayuti merasa yakin
dan optimistis terhadap sejumlah jemaah haji Provinsi Kalimantan tengah yang
akan berangkat nanti. Keyakinan tersebut karena para jemaah tekah melewati proses
tes kesehatan.
“Saya optimistis
para CJH dari Kalteng semuanya akan sehat-sehat, karena sebelum berangkat itu
sudah dites kesehatan dan sudah dinyatakan layak untuk berangkat,†sebutnya.
Menurut Sayuti, para
jemaah sudah memiliki persiapan yang baik dan memadai sebelum berangkat. Tidak
hanya optimistis dengan kesehatan CJH, persiapan dan kesediaan fasilitas
kesehatan di Tanah Suci untuk mengantispasi adanya perubahan cuaca ekstrem,
diyakininya sudah dilakukan oleh pemerintah setempat.
“Saya yakin ada upaya dari pemerintah di sana
untuk membantu para jemaah menghadapi perubahan cuaca ekstrem selama proses
ibadah berlansung. Kita mesti yakin dan percaya itu,†pungkasnya. (abw/old/ce/ala)