33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ayo ke TPS Rayakan Demokrasi dengan Protokol Kesehatan

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Setelah melalui proses tahapan yang
panjang, hari ini, (9/12) pesta demokrasi Pemilihan Serentak 2020 memasuki
tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Pemerintah dan KPU telah melakukan
sosialisasi melalui berbagai media untuk mengedukasi masyarakat agar menjadi
Pemilih yang cerdas, sehat dan damai. Pemilihan Serentak 2020 yang dilakukan di
masa pandemi diharapkan dapat berjalan dengan demokratis, sebagai ajang
keterlibatan warga negara dalam menentukan masa depan bangsa.

Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Widodo
Muktiyo mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama warga negara yang sudah
terdaftar sebagai Pemilih, untuk menghilangkan apatisme dan memilih secara
rasional agar menghasilkan pemimpin berkualitas.

“Untuk itulah maka rasionalitas
kita untuk memilih dalam era demokrasi ini mesti kita dorong terus. Mari kita
hilangkan apatisme publik, mari kita hilangkan sesuatu yang justru tidak akan
mendukung proses demokrasi yang sudah menjadi pilihan kita semuanya,” ujarnya
Widodo.

Baca Juga :  Tim Formatur Kongres Masyarat Adat Dayak Lintas DAS Rumuskan 19 Rekom

Menurut Widodo, cara melahirkan
sistem politik yang demokratis dan berkualitas salah satunya adalah melalui
Pemilihan yang tengah berlangsung saat ini. Pemilihan merupakan bukti bahwa
setiap warga negara memiliki derajat yang sama, yaitu memiliki hak suara yang
sama tanpa melihat status sosial. Selain itu, Widodo mengharapkan seluruh
elemen masyarakat dapat mengambil hikmah positif pemilihan di tengah pandemi
sebagai kesempatan untuk mengeliminir politik pragmatis.

“Berikan suaramu kepada yang
calon (kepala daerah) yang terbaik. Mudah-mudahan pemimpin yang lahir nanti
adalah pemimpin yang transformatif dan membawa daerah menjadi lebih baik,”
ujarnya.

Meskipun Pemilih tengah dalam
euphoria pesta demokrasi, namun Widodo meminta masyarakat mematuhi seluruh
protokol kesehatan yang sudah disiapkan KPU. 
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan
HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD. Menkopolhukam juga mengajak masyarakat
bersama-sama membuktikan bahwa semua masyarakat bisa berlaku disiplin
menerapkan protokol kesehatan selama proses Pemilihan hingga nanti masa
penetapan pemenang kepala daerah.

Baca Juga :  Target 1.000-an Warga, Kawasan Pasar Jadi Sasaran Rapid Test Massal

“Tolong di hari H, datang
berbondong-bondong ke TPS sesuai dengan jam, jadwal yang sudah ditentukan oleh
KPU dan ikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh KPU. Dan jangan membuat
keributan. Biasanya keributan itu terjadi sesudah perhitungan suara dan
sebagainya. Semuanya harus berlaku proporsional dan tertib demi kebaikan kita
bersama,“ pesannya,

Pemilihan Kepala Daerah dikatakan
Mahfud merupakan pesta dari rakyat dan untuk rakyat yang harus diisi dengan
cara hadir di TPS dan memberikan suara demi kemajuan daerah dan negara.

“Silakan berikan suara Anda
karena satu suara Anda akan menentukan masa depan Anda, sekurang-kurangnya
menentukan nasib Anda di bawah kepemimpinan selama 5 tahun ke depan,” ujar
Mahfud.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Setelah melalui proses tahapan yang
panjang, hari ini, (9/12) pesta demokrasi Pemilihan Serentak 2020 memasuki
tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Pemerintah dan KPU telah melakukan
sosialisasi melalui berbagai media untuk mengedukasi masyarakat agar menjadi
Pemilih yang cerdas, sehat dan damai. Pemilihan Serentak 2020 yang dilakukan di
masa pandemi diharapkan dapat berjalan dengan demokratis, sebagai ajang
keterlibatan warga negara dalam menentukan masa depan bangsa.

Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Widodo
Muktiyo mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama warga negara yang sudah
terdaftar sebagai Pemilih, untuk menghilangkan apatisme dan memilih secara
rasional agar menghasilkan pemimpin berkualitas.

“Untuk itulah maka rasionalitas
kita untuk memilih dalam era demokrasi ini mesti kita dorong terus. Mari kita
hilangkan apatisme publik, mari kita hilangkan sesuatu yang justru tidak akan
mendukung proses demokrasi yang sudah menjadi pilihan kita semuanya,” ujarnya
Widodo.

Baca Juga :  Tim Formatur Kongres Masyarat Adat Dayak Lintas DAS Rumuskan 19 Rekom

Menurut Widodo, cara melahirkan
sistem politik yang demokratis dan berkualitas salah satunya adalah melalui
Pemilihan yang tengah berlangsung saat ini. Pemilihan merupakan bukti bahwa
setiap warga negara memiliki derajat yang sama, yaitu memiliki hak suara yang
sama tanpa melihat status sosial. Selain itu, Widodo mengharapkan seluruh
elemen masyarakat dapat mengambil hikmah positif pemilihan di tengah pandemi
sebagai kesempatan untuk mengeliminir politik pragmatis.

“Berikan suaramu kepada yang
calon (kepala daerah) yang terbaik. Mudah-mudahan pemimpin yang lahir nanti
adalah pemimpin yang transformatif dan membawa daerah menjadi lebih baik,”
ujarnya.

Meskipun Pemilih tengah dalam
euphoria pesta demokrasi, namun Widodo meminta masyarakat mematuhi seluruh
protokol kesehatan yang sudah disiapkan KPU. 
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan
HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD. Menkopolhukam juga mengajak masyarakat
bersama-sama membuktikan bahwa semua masyarakat bisa berlaku disiplin
menerapkan protokol kesehatan selama proses Pemilihan hingga nanti masa
penetapan pemenang kepala daerah.

Baca Juga :  Target 1.000-an Warga, Kawasan Pasar Jadi Sasaran Rapid Test Massal

“Tolong di hari H, datang
berbondong-bondong ke TPS sesuai dengan jam, jadwal yang sudah ditentukan oleh
KPU dan ikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh KPU. Dan jangan membuat
keributan. Biasanya keributan itu terjadi sesudah perhitungan suara dan
sebagainya. Semuanya harus berlaku proporsional dan tertib demi kebaikan kita
bersama,“ pesannya,

Pemilihan Kepala Daerah dikatakan
Mahfud merupakan pesta dari rakyat dan untuk rakyat yang harus diisi dengan
cara hadir di TPS dan memberikan suara demi kemajuan daerah dan negara.

“Silakan berikan suara Anda
karena satu suara Anda akan menentukan masa depan Anda, sekurang-kurangnya
menentukan nasib Anda di bawah kepemimpinan selama 5 tahun ke depan,” ujar
Mahfud.

Terpopuler

Artikel Terbaru