PALANGKA
RAYA – Pegeleran tiga budaya berbeda akan dilaksanakan di Kota Palangka Raya.
Pegeleran yang akan dilaksanakan pada Januari 2020 tersebut, memadukan dan
menampilkan Kebudayaan Dayak, Jawa, dan Tionghoa.
Pegeleran
tiga budaya tersebut diinisiasi oleh beberapa pelaku seni budaya di Kota
Palangka Raya, baik dari pelaku keaenian Dayak, Jawa, dan Tionghoa. Ketua
Panitia Pegeleran Tiga Budaya Joko Santoso mengatakan, pegelaran tersebut dalam
rangka mempererat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan seluruh element
masyarakat.
“Saat
ini mempererat dan memperkokoh persatuan sangat penting. Sebagai pelaku seni di
Kota Palangka Raya, kami ingin melalui seni budaya persatuan dan kesatuan dapat
terajut dengam baik,” ucapnya.
Kalteng,
khususnya Palangka Raya memiliki masyarakat yang majemuk. Berbagai suku hidup
berdampingan di dalamnya yang memiliki falsafah Huma Betang. “Kemajemukan
yang ada di Kota Palangka Raya harus selalu kita jaga kerukunan dan
kedamaiannya. Karena itu, melalui seni budaya kita harus membangkitkan kembali
semangat persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Kegiatan
yang berskala besar dan baru pertama digelar tersebut mengutamakan konsep
kebersamaan dan gotong royong. Selain itu, panitia juga berharap dukungan semua
pihak dalam rangka menyukseskan pegelaran tida budaya tersebut.
“Konsepnya
kebersamaan dan yang menjadi sasaran adalah semua kalangan, baik muda maupun
tua. Kami merasa saat ini persatuan sangat sibutuhkan. Dan kesatuan dan
persatuan di Kalteng, khususnya kota Palangka Raya yang sudah terbangun dengan
baik dapat terus terjaga,” tegasnya.
Dia
juga menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung kegiatan
tersebut. Salah satunya Kepala Kesbangpol Kalteng Agus Pramono yang juga
pecinta seni.
“Pak
Agus sangat mendukung kegiatan ini. Rencanya kami juga akan ke Dinas Pemuda dan
Olahraga meminta dukungan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan
sukses,” pungkasnya. (arj/iha/OL)