BURUNG-BURUNG ADAM
Burung-burung di surga
mendengar akan hadir Adam dari bisik-bisik malaikat, juga pertanyaan
mereka
bagaimana manusia wakil Tuhan
sampai di bumi
sementara waktu justru mengembara di surga bersama Hawa?
Burung-burung ikut memelihara pertanyaan ini.
Mereka mengikuti pengembaraan ini sampai ke pelosok surga yang jauh.
Menyaksikan persetubuhan ruang dan waktu di bawah pohon yang menggoda.
â€Ini lambang keabadian, abadi jika kamu menikmati indahnya pohon,†bisik
penggoda
lewat mulut ular hitam.
Burung-burung menjadi saksi semua itu,
saat sejarah meluncur
melempar Adam ke bumi.
Burung-burung mengajak kupu mengisi udara,
pohon bunga mengisi bumi,
mengajak ikan mengisi sungai-sungai
dan minta izin kepada Tuhan agar dibolehkan menemani Adam.
â€Bolehkah bumi nanti menjadi bayangan surga agar manusia punya mimpi
untuk kembali?†bujuk burung-burung.
Tuhan tersenyum,
memerintah burung membawa biji-bijian surga, benih buah-buahan, sayur, dan
jahe ke bumi.
Dengan cerlang mata, mereka membagi tugas,
menemani Adam, mengawal Hawa membuat jejak di udara
memudahkan pertemuan.
Sejak itu burung selalu bernyanyi setiap pagi,
merayakan pertemuan Adam-Hawa di bumi.
(2020)
——————-
PERCAKAPAN POHON WARU DAN POHON
TALOK
â€Jangan membawa kabar buruk
agar bisa panen berlipat laba.â€
â€Ya, hidup jangan dijadikan kabut
embun bisa jadi pilihan.â€
â€Orang-orang bingung
bersepeda sampai lupa
mengukur usia.â€
â€Ya, jalan kaki
kurang gengsi.â€
â€Sebentar lagi penjual cendol datang.â€
â€Bakso dan tempura goreng.â€
â€Anak-anak tidak pernah bersedih.â€
â€Pandemi membuat mereka iseng di rumah.â€
â€Sampai kapan waktu diuji dengan risau?â€
â€Mungkin tidak akan pernah ada kata sampai lagi.â€
â€Jangan mengeluh.â€
â€Aku hanya merekam zaman.â€
(2020)
——————-
PASAR-PASAR
Orang-orang lebih takut
pada rasa lapar
ketimbang rasa sakit
membuka jual beli
menghibur sepi petani
menyalakan nyali nelayan
membuat senyum mekar
warung makan yang dihajar sunyi.
Percakapan hidup kembali
harga tidak penting
â€Mari bertemu
ini majelis paling ramah dan murni.â€
Sesekali pasar disemprot zat kimia
memastikan semua baik-baik saja
dan hari ini bisa dilanjutkan sampai besok pagi
Kecemasan telah disembunyikan
dilumpuhkan
oleh senyuman.
(2020)
===================
MUSTOFA W. HASYIM
Penulis puisi yang tinggal di Jogjakarta. Ketua Studio Pertunjukan
Sastra Jogjakarta. Menulis puisi sejak 1973. Sepuluh kumpulan puisi telah
terbit menjadi buku. Kumpulan puisi terbarunya, Pidato yang Masuk Surga, Dompet
dan Boneka, Kitab Anomali, dan Burung itu Mengejarku.