33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tarian Hyang Dadas Memukau Para Tamu di Istana Negara

JAKARTA- Tarian Hyang
Dadas asal Barito Selatan, Kalteng tampil memukau di Istana Negara, Jakarta,
pada saat peringatan HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8).
Penampilan yang ditampilan
275 penari asli Kalteng mendapatkan perhatian tamu negara dan undangan lainnya.
Tak terkecuali, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.

Orang nomor satu di
Kalteng tersebut memberikan motivasi secara langsung bersama istrinya Yulistra Ivo.
Usai penampilan, gubernur bersama istri langsung menyambangi tim kesenian asal
Kalteng dan bersenda gurau sejenak di ruangan transit.

“Sangat memuaskan
dan bangga dengan penari muda asal Kalteng. Ini yang perlu dikembangkan untuk
meningkatkan sumber daya manusia,” ungkapnya kepada media saat itu.

Gubernur juga
mengapresiasi semangat yang ditunjukan oleh para penari yang tampil saat itu.
Kendati cukup lelah dan menguras tenaga, mereka akhirnya menyelesaikan tugas
dengan baik.

Beberapa di antara
mereka tampak ngos-ngosan karena kelelahan terlalu bersemangat dalam
memperagakan tarian saat itu. Bahkan ada yang sampai terjatuh usai penampilan.

Baca Juga :  Orangtua Berangan-angan Jadi TNI, Start Awal Karier di Dapur

“Kita sangat
bangga dengan mereka. Karena kecintaan terhadap Kalteng, mereka tampak semangat
kendati harus kelelahan dan bahkan ada yang perlu perawatan di ruang
medis,” tuturnya.

Usai memberikan
motivasi kepada penari dan tim, gubernur kemudian mengajak jamuan makan malam di
rumah makan Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat.

“Saya cukup drop, karena
terlalu bersemangat, sehingga harus tertidur dan menjalankan pertolongan media
usai tampil,” ungkap salah seorang penari Hiang Dadas, Ical.

Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kalteng Guntur Talajan mengatakan, ia sangat bangga dengan
perjuangan para penari. “Ini merupakan hasil dari perjuangan yang
dilakukan selama ini. Mereka tampil cukup menarik dan berjalan lancar,” ungkapnya
usai upacara saat itu.

Hal senada juga
disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kalteng Herson B Aden saat mendampingi penari
di istana saat itu. “Mereka memiliki potensi untuk mengembangkan tarian
dan kebudayaan asal Kalteng. Ini menjadi modal buat kita karena dapat dikenal
oleh semua orang,” tuturnya.

Baca Juga :  Tembus Eropa, Dapat Ide dari Permintaan Klien

Dia berharap, setelah
tampilnya tarian Hyang Dadas, Kalteng semakin dikenal dan banyak yang tertarik
untuk mengunjungi Bumi Tambun Bungai, Tanah Berkah.

Untuk diketahui, Tarian
Hyang Dadas bermakna doa penyembuh, yang tak sekadar dipetik dari ritual
wadian, tetapi menjadi sebuah narasi keberagaman tari tradisi di Tanah Berkah,
Kalteng. Tarian ini menghadirkan gemericik bunyi gelang wadian sebagai the
voice of unity. Irama Gelang yang seolah bernyanyi, bak sungai mengalir yang
menjadi penghubung dan menyatukan suku Dayak di Isen Mulang.

Hyang Dadas juga
merupakan refleksi Kalteng dengan julukan Bumi Pancasila, yang di dalamnya
hidup dengan damai berbagai sub suku Dayak di aliran Sungai Barito, Kahayan,
dan Kapuas. (nue/ami)

JAKARTA- Tarian Hyang
Dadas asal Barito Selatan, Kalteng tampil memukau di Istana Negara, Jakarta,
pada saat peringatan HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8).
Penampilan yang ditampilan
275 penari asli Kalteng mendapatkan perhatian tamu negara dan undangan lainnya.
Tak terkecuali, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.

Orang nomor satu di
Kalteng tersebut memberikan motivasi secara langsung bersama istrinya Yulistra Ivo.
Usai penampilan, gubernur bersama istri langsung menyambangi tim kesenian asal
Kalteng dan bersenda gurau sejenak di ruangan transit.

“Sangat memuaskan
dan bangga dengan penari muda asal Kalteng. Ini yang perlu dikembangkan untuk
meningkatkan sumber daya manusia,” ungkapnya kepada media saat itu.

Gubernur juga
mengapresiasi semangat yang ditunjukan oleh para penari yang tampil saat itu.
Kendati cukup lelah dan menguras tenaga, mereka akhirnya menyelesaikan tugas
dengan baik.

Beberapa di antara
mereka tampak ngos-ngosan karena kelelahan terlalu bersemangat dalam
memperagakan tarian saat itu. Bahkan ada yang sampai terjatuh usai penampilan.

Baca Juga :  Orangtua Berangan-angan Jadi TNI, Start Awal Karier di Dapur

“Kita sangat
bangga dengan mereka. Karena kecintaan terhadap Kalteng, mereka tampak semangat
kendati harus kelelahan dan bahkan ada yang perlu perawatan di ruang
medis,” tuturnya.

Usai memberikan
motivasi kepada penari dan tim, gubernur kemudian mengajak jamuan makan malam di
rumah makan Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat.

“Saya cukup drop, karena
terlalu bersemangat, sehingga harus tertidur dan menjalankan pertolongan media
usai tampil,” ungkap salah seorang penari Hiang Dadas, Ical.

Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kalteng Guntur Talajan mengatakan, ia sangat bangga dengan
perjuangan para penari. “Ini merupakan hasil dari perjuangan yang
dilakukan selama ini. Mereka tampil cukup menarik dan berjalan lancar,” ungkapnya
usai upacara saat itu.

Hal senada juga
disampaikan Kepala Dinas Kominfo Kalteng Herson B Aden saat mendampingi penari
di istana saat itu. “Mereka memiliki potensi untuk mengembangkan tarian
dan kebudayaan asal Kalteng. Ini menjadi modal buat kita karena dapat dikenal
oleh semua orang,” tuturnya.

Baca Juga :  Tembus Eropa, Dapat Ide dari Permintaan Klien

Dia berharap, setelah
tampilnya tarian Hyang Dadas, Kalteng semakin dikenal dan banyak yang tertarik
untuk mengunjungi Bumi Tambun Bungai, Tanah Berkah.

Untuk diketahui, Tarian
Hyang Dadas bermakna doa penyembuh, yang tak sekadar dipetik dari ritual
wadian, tetapi menjadi sebuah narasi keberagaman tari tradisi di Tanah Berkah,
Kalteng. Tarian ini menghadirkan gemericik bunyi gelang wadian sebagai the
voice of unity. Irama Gelang yang seolah bernyanyi, bak sungai mengalir yang
menjadi penghubung dan menyatukan suku Dayak di Isen Mulang.

Hyang Dadas juga
merupakan refleksi Kalteng dengan julukan Bumi Pancasila, yang di dalamnya
hidup dengan damai berbagai sub suku Dayak di aliran Sungai Barito, Kahayan,
dan Kapuas. (nue/ami)

Terpopuler

Artikel Terbaru