32.5 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Berwisata Kuliner Sambil Menikmati Indahnya Senja

PALANGKA RAYA – Menghabiskan waktu  tentunya tidak hanya mengunjungi  tempat wisata alam. Namun kita  juga bisa menikmatinya di tepian Sungai,
salah satunya bisa menikmati di Pelabuhan Rambang, tidak hanya menyajikan senja
yang indah, di sana juga
  dapat
sekaligus
  berwisata kuliner.

Seiring perkembangan 
zaman dan waktu di Kota Palangka Raya, Pelabuhan Rambang dulu dikenal
sebagai tempat bongkar muat barang kapal dagang dan juga penumpang asal  Banjarmasin, Kapuas, Pulang Pisau, dan
lainnya. Kini telah disulap menjadi tempat wisata kuliner, berbagai macam menu
tradisional yang dapat dijumpai dan telah disajikan.

Mulai dari sayur humbut rotan lambiding, Iwak (Ikan) Pais,
Iwak Bakar, dan lainnya. Selain itu disana tersedia  pula 
wadai (kue) khas Banjarmasin yakni apam, putu mayang, jawau (singkong)
besulada,  pais pisang, pais sagu,
kakicak, Lupis, Serabi, dan cincin, kemudian ada es kelapa muda, es cendol
beras, dan es campur. Tentunya sangat 
terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.

Baca Juga :  Sambal Durian, Sensasi Lain Menikmati si Raja Buah

Diceritakan Basnah, penjual 
wadai tradisional khas Banjarmasin kepada awak Media Kalteng Pos, jika
dirinya berjualan di Pelabuhan Rambang kurang lebih sudah berjalan lima tahun,
dimana pada sebelumnya Basnah pernah juga untuk mencoba menjual rujak namun dia
berpikir untuk mencoba  menjual kue
jajanan  tradisonal bersama keluarganya,
berbekal ilmu turun temurun dari warisan orang tuanya.

“Semua wadai langsung dibikin disini, tidak ada titipan,
menu yang disajikan pun masih terlihat fresh dan segar, begitu pula dengan es
nya. Hasilnya pun cukup lumayan yang kami dapat, bisa diputar untuk modal dan
ditabung. Kami berjualan mulai dari hari Selasa – Sabtu, mulai pukul 14.00 –
18.00 Wib, Senin baru bisa ambil libur karena anak-anak sedang sibuk,“kata
Basnah sambil mengolah wadai serabi.

Baca Juga :  Mendirikan Pusat Isoman Terpadu, Menampung Hingga 40 Orang

Salah satu pengunjung yang sedang menikmati  pemandangan bantaran sungai kahayan Julanda Atma
Sanjaya yang bekerja sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit di Kota Palangka
Raya tersebut mengatakan, dirinya beserta suami dan anaknya sering
mengunjungi  Pelabuhan Rambang, tidak
hanya sekedar menikmati kulinernya saja, namun sambil menunggu senja tiba dan
hilir mudik perahu yang menyusuri sungai Kahayan.

“Terutama disaat sore seperti ini, banyak terlihat
perahu-perahu yang lewat dan masyarakat sekitar 
beraktivitas, anak-anak senang melihatnya. Namun saya rasa
Pemerintah  perlu mengembangkan kembali Pelabuhan
Rambang ini agar semakin menarik dan banyak diminati oleh para wisatawan dari
dalam maupun luar daerah sebagai salah satu destinasi wisata yang terpusat
dengan sajian makanan tradisionalnya,”tutup Julanda. (pra)

PALANGKA RAYA – Menghabiskan waktu  tentunya tidak hanya mengunjungi  tempat wisata alam. Namun kita  juga bisa menikmatinya di tepian Sungai,
salah satunya bisa menikmati di Pelabuhan Rambang, tidak hanya menyajikan senja
yang indah, di sana juga
  dapat
sekaligus
  berwisata kuliner.

Seiring perkembangan 
zaman dan waktu di Kota Palangka Raya, Pelabuhan Rambang dulu dikenal
sebagai tempat bongkar muat barang kapal dagang dan juga penumpang asal  Banjarmasin, Kapuas, Pulang Pisau, dan
lainnya. Kini telah disulap menjadi tempat wisata kuliner, berbagai macam menu
tradisional yang dapat dijumpai dan telah disajikan.

Mulai dari sayur humbut rotan lambiding, Iwak (Ikan) Pais,
Iwak Bakar, dan lainnya. Selain itu disana tersedia  pula 
wadai (kue) khas Banjarmasin yakni apam, putu mayang, jawau (singkong)
besulada,  pais pisang, pais sagu,
kakicak, Lupis, Serabi, dan cincin, kemudian ada es kelapa muda, es cendol
beras, dan es campur. Tentunya sangat 
terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.

Baca Juga :  Sambal Durian, Sensasi Lain Menikmati si Raja Buah

Diceritakan Basnah, penjual 
wadai tradisional khas Banjarmasin kepada awak Media Kalteng Pos, jika
dirinya berjualan di Pelabuhan Rambang kurang lebih sudah berjalan lima tahun,
dimana pada sebelumnya Basnah pernah juga untuk mencoba menjual rujak namun dia
berpikir untuk mencoba  menjual kue
jajanan  tradisonal bersama keluarganya,
berbekal ilmu turun temurun dari warisan orang tuanya.

“Semua wadai langsung dibikin disini, tidak ada titipan,
menu yang disajikan pun masih terlihat fresh dan segar, begitu pula dengan es
nya. Hasilnya pun cukup lumayan yang kami dapat, bisa diputar untuk modal dan
ditabung. Kami berjualan mulai dari hari Selasa – Sabtu, mulai pukul 14.00 –
18.00 Wib, Senin baru bisa ambil libur karena anak-anak sedang sibuk,“kata
Basnah sambil mengolah wadai serabi.

Baca Juga :  Mendirikan Pusat Isoman Terpadu, Menampung Hingga 40 Orang

Salah satu pengunjung yang sedang menikmati  pemandangan bantaran sungai kahayan Julanda Atma
Sanjaya yang bekerja sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit di Kota Palangka
Raya tersebut mengatakan, dirinya beserta suami dan anaknya sering
mengunjungi  Pelabuhan Rambang, tidak
hanya sekedar menikmati kulinernya saja, namun sambil menunggu senja tiba dan
hilir mudik perahu yang menyusuri sungai Kahayan.

“Terutama disaat sore seperti ini, banyak terlihat
perahu-perahu yang lewat dan masyarakat sekitar 
beraktivitas, anak-anak senang melihatnya. Namun saya rasa
Pemerintah  perlu mengembangkan kembali Pelabuhan
Rambang ini agar semakin menarik dan banyak diminati oleh para wisatawan dari
dalam maupun luar daerah sebagai salah satu destinasi wisata yang terpusat
dengan sajian makanan tradisionalnya,”tutup Julanda. (pra)

Terpopuler

Artikel Terbaru