26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sambal Durian, Sensasi Lain Menikmati si Raja Buah

Durian
tak hanya nikmat dimakan langsung. Olahan si raja buah tersebut dikenal
menghasilkan aneka ragam kuliner. Sambal durian di antaranya. Menu itu bisa
ditemukan di sejumlah daerah di Jatim.

——–

KAWASAN
pegunungan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, begitu terkenal sebagai
salah satu destinasi wisata durian unggulan yang ada di Jawa Timur (Jatim).
Para penggemar durian yang ”berselancar” di Wonosalam bisa menikmati ragam
sajian bertema durian. Mulai aneka varietas buahnya (baik buah lokal maupun
manca), wisata durian, hingga ragam kuliner olahan si raja buah.

 

Ya, di Wonosalam, para pencinta durian bisa menemukan aneka
menu yang berbahan dasar king of fruit itu. Warga di kecamatan yang berjarak 30
kilometer dari Kota Jombang tersebut seakan sudah tahu bagaimana cara
mengolahnya. Beberapa di antaranya terbilang tak biasa. Sambal durian salah
satunya.

Baca Juga :  Tembus Eropa, Dapat Ide dari Permintaan Klien

 

Kuliner itu bisa ditemukan di Desa Panglungan. Ada sejumlah
warga yang menjajakan sambal durian. Antara lain Dwi Cahyo Utomo yang sudah dua
tahun menggeluti usaha kuliner yang satu itu. ”Menu ini sudah ada sejak 2017.
Awalnya karena ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda untuk pencinta durian
(yang datang ke Wonosalam, Red),” ujar Dwi saat ditemui Jawa Pos Radar Jombang.

 

Di Wonosalam beragam olahan durian memang sudah bermunculan
sejak lama. Mulai kolak durian, durian bakar, pancake, hingga aneka kuliner
lain. ”Karena itu, saya ingin menu yang lain,” tambahnya.

 

Dari situlah Dwi mencoba membuat sambal durian. Seperti
namanya, kuliner tersebut tak jauh berbeda dengan sambal-sambal pada umumnya.
Bahannya berupa cabai dan aneka rempah yang biasa jadi bahan dasar sambal.

 

Baca Juga :  Satu Hari Bisa Bagikan 300 Nasi Bungkus di Beberapa Titik

Seluruh bahan itu dicampur jadi satu, lalu diulek mentahan.
Setelah itu daging buah durian yang sudah dipisahkan dari bijinya dicampur ke
dalamnya. Durian yang dipilih adalah durian lokal asli Wonosalam. ”Rasanya
tidak terlalu manis. Ada legitnya juga,” ucapnya.

 

Sambal durian yang sudah diulek itu disajikan bersama
seporsi bebek goreng atau bakar. Menu olahan Dwi memiliki rasa yang maknyus
pol. Paduan rasa pedas khas sambal mentah dan legit pahit khas durian lokal
membuat lidah para pemburu durian ketagihan.

 

Karena itulah, menu tersebut diminati banyak pencinta
kuliner, khususnya penggemar durian. Dalam sehari Dwi bisa menghabiskan 10–20
buah durian untuk dijadikan sambal.

 

Sambal durian asal Wonosalam juga memiliki banyak pelanggan
tetap. Mereka kebanyakan berasal dari daerah Jatim. Mulai Surabaya, Malang,
Madiun, hingga Madura.

Durian
tak hanya nikmat dimakan langsung. Olahan si raja buah tersebut dikenal
menghasilkan aneka ragam kuliner. Sambal durian di antaranya. Menu itu bisa
ditemukan di sejumlah daerah di Jatim.

——–

KAWASAN
pegunungan di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, begitu terkenal sebagai
salah satu destinasi wisata durian unggulan yang ada di Jawa Timur (Jatim).
Para penggemar durian yang ”berselancar” di Wonosalam bisa menikmati ragam
sajian bertema durian. Mulai aneka varietas buahnya (baik buah lokal maupun
manca), wisata durian, hingga ragam kuliner olahan si raja buah.

 

Ya, di Wonosalam, para pencinta durian bisa menemukan aneka
menu yang berbahan dasar king of fruit itu. Warga di kecamatan yang berjarak 30
kilometer dari Kota Jombang tersebut seakan sudah tahu bagaimana cara
mengolahnya. Beberapa di antaranya terbilang tak biasa. Sambal durian salah
satunya.

Baca Juga :  Tembus Eropa, Dapat Ide dari Permintaan Klien

 

Kuliner itu bisa ditemukan di Desa Panglungan. Ada sejumlah
warga yang menjajakan sambal durian. Antara lain Dwi Cahyo Utomo yang sudah dua
tahun menggeluti usaha kuliner yang satu itu. ”Menu ini sudah ada sejak 2017.
Awalnya karena ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda untuk pencinta durian
(yang datang ke Wonosalam, Red),” ujar Dwi saat ditemui Jawa Pos Radar Jombang.

 

Di Wonosalam beragam olahan durian memang sudah bermunculan
sejak lama. Mulai kolak durian, durian bakar, pancake, hingga aneka kuliner
lain. ”Karena itu, saya ingin menu yang lain,” tambahnya.

 

Dari situlah Dwi mencoba membuat sambal durian. Seperti
namanya, kuliner tersebut tak jauh berbeda dengan sambal-sambal pada umumnya.
Bahannya berupa cabai dan aneka rempah yang biasa jadi bahan dasar sambal.

 

Baca Juga :  Satu Hari Bisa Bagikan 300 Nasi Bungkus di Beberapa Titik

Seluruh bahan itu dicampur jadi satu, lalu diulek mentahan.
Setelah itu daging buah durian yang sudah dipisahkan dari bijinya dicampur ke
dalamnya. Durian yang dipilih adalah durian lokal asli Wonosalam. ”Rasanya
tidak terlalu manis. Ada legitnya juga,” ucapnya.

 

Sambal durian yang sudah diulek itu disajikan bersama
seporsi bebek goreng atau bakar. Menu olahan Dwi memiliki rasa yang maknyus
pol. Paduan rasa pedas khas sambal mentah dan legit pahit khas durian lokal
membuat lidah para pemburu durian ketagihan.

 

Karena itulah, menu tersebut diminati banyak pencinta
kuliner, khususnya penggemar durian. Dalam sehari Dwi bisa menghabiskan 10–20
buah durian untuk dijadikan sambal.

 

Sambal durian asal Wonosalam juga memiliki banyak pelanggan
tetap. Mereka kebanyakan berasal dari daerah Jatim. Mulai Surabaya, Malang,
Madiun, hingga Madura.

Terpopuler

Artikel Terbaru