33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Gala Premiere Bumi Manusia dan Perburuan, Edukasi Sejarah Skala Besar

Lagu Ibu Pertiwi yang
dinyanyikan Iwan Fals dan Once Mekel melantun indah di atrium Surabaya Town
Square tadi malam (9/8). Sebelumnya, saat siang, digelar gala premiere
Perburuan. Dua film itu diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer.
Keduanya mulai tayang di bioskop pada 15 Agustus mendatang.

Para cast dan
filmmaker dua film tersebut juga hadir dan memeriahkan acara. Kehadiran
’’rombongan’’ dua tim produksi film itu menjadi magnet tersendiri bagi warga
Surabaya. Bumi Manusia yang disutradarai Hanung Bramantyo memasang Iqbaal
Ramadhan (sebagai Minke), Mawar de Jongh (sebagai Annelies), dan Sha Ine
Febriyanti (sebagai Nyai Ontosoroh) sebagai bintang utama. Sementara itu,
Perburuan yang disutradarai Richard Oh dibintangi Adipati Dolken (sebagai Hardo)
dan Ayushita (sebagai Ningsih).

Menurut Iqbaal,
memerankan Minke adalah tanggung jawab yang sangat besar. ’’Tiap hari, mulai
hari pertama saya terpilih, 3 bulan workshop, 2 bulan syuting, dan 2 tahun
produksi, rasanya unforgettable,’’ ujar bintang film Dilan 1990 itu.

Akting Iqbaal mendapat
pengakuan dari Hanung. Meski awalnya Hanung tidak setuju jika Iqbaal memerankan
Minke. ’’Begitu nama Iqbaal jadi kandidat, saya orang yang paling menolak,’’
terang Hanung saat dijumpai di Hotel Majapahit Surabaya kemarin sore.

Penolakan Hanung
perlahan runtuh ketika dia menyaksikan akting Iqbaal dalam Dilan 1990. Menurut
dia, Iqbaal sangat pintar dalam menyampaikan dialog agar tidak cheesy.

Keyakinan tersebut
semakin kuat ketika Hanung bertatap muka dengan sang aktor. Saat itu, suami
Zaskia Mecca tersebut hanya memberikan satu pertanyaan. ’’Saya tanya, kamu tahu
Bumi Manusia enggak?’’ cerita Hanung. Dengan mantap, Iqbaal menjawab bahwa
dirinya pernah meresensi novel Bumi Manusia dalam bahasa Inggris sebagai tugas
sekolahnya di Amerika Serikat.

Baca Juga :  Tidak Hanya Melindungi Aparatur Negara, Peran Aparat Juga Melindungi M

’’Dia bercerita kalau
gurunya minta bikin resensi novel sastra apa pun. Dia memilih sastra Indonesia.
Di antara sastra lain, dia memilih Bumi Manusia. Pas ditanya kenapa, dia jawab,
’Enggak tahu. Catchy aja menurutku’,’’ ucap Hanung.

Hanung menambahkan,
Iqbaal memahami apa yang dirasakan Minke. Sebab, Iqbaal adalah minoritas di
negara tempatnya belajar. ’’Itulah Minke. Minke menjadi minoritas,’’ jelasnya.
’’Usianya 19 tahun, sama seperti Minke. Dia juga cerdas. Jadi, enggak ada alasan
buat enggak memilih dia,’’ imbuhnya.

Cerita lain datang
dari Adipati Dolken dan Ayushita. Di antara semua scene film, keduanya kompak
mengatakan bahwa adegan saat Hardo dan Ningsih duduk di tengah sawah dan
berbicara tentang masa depan Indonesia adalah yang paling memorable. ’’PDKT-nya
digambarin beda sama film drama lain. Ideologi Pak Pram dikeluarin di situ
semua,’’ papar Adipati yang biasa disapa Dodot.

Ayushita menambahkan,
scene tersebut seolah menggambarkan perasaan Pram dan pasangannya saat itu. Mereka
terpisah jarak yang cukup jauh. ’’Seperti Hardo dan Ningsih. Padahal, cintanya
besar untuk satu sama lain,’’ katanya.

Keluarga Pramoedya
Ananta Toer yang kemarin ikut hadir mengaku puas dengan kerja keras para cast
dan kru film. Menurut Angga Okta Rahman, cucu Pram, film itu merupakan bentuk
edukasi sejarah kepada masyarakat Indonesia.

’’Kalau dirunut ke
belakang, kami sekeluarga dan sejarawan zaman dulu suka berpencar ke
sekolah-sekolah. Tujuannya, mengedukasi soal sejarah. Tapi, kan skalanya
terlalu kecil. Makanya, kami setuju dua novel itu difilmkan supaya langsung
tersebar dan skalanya besar, satu Indonesia,’’ tuturnya.

—

KEMERIAHAN DARI
SURABAYA..

·        
Selain para pemain,
beberapa aktor dan aktris senior ikut hadir. Salah satunya adalah Christine
Hakim. Rupanya, suami Christine, Jeroen Lezer, memerankan karakter Dokter
Martinet dalam Bumi Manusia.

Baca Juga :  Aa Gym Minta Baim Wong Beli Kain Kafan dan Batu Nisan

·        
Para cast film Dilan
1990 dan Dilan 1991 pun hadir. Di antaranya, Yoriko Angeline, Zulfa Maharani,
Gusti Rayhan, dan sutradara Fajar Bustomi. Fajar sedikit memberi bocoran
tentang sekuel ketiga film Dilan, Milea. ’’Milea lagi tahap editing. Saya puas
sekali meski belum final,’’ ujar Fajar.

·        
Hanung tidak hadir
sendiri. Dia didampingi sang istri, Zaskia Adya Mecca, dan dua putranya. Hanung
mengungkapkan, setiap gala premiere, dirinya selalu mengajak keluarga. ’’Kalau
disuruh milih liburan apa gala premiere, saya selalu pilih gala premiere karena
bisa ajak keluarga. Sayang aja ini anak saya enggak bisa ikut semua karena ada
yang harus sekolah,’’ jelasnya.

·        
Para cast Bumi Manusia
dan Perburuan memasuki area karpet merah pada siang hari disambut dengan tarian
reog Ponorogo. Mereka juga melakukan konvoi dengan mobil jip terbuka. Malamnya
mereka disambut tarian Bumi Indonesia persembahan Colorguard Jawa Timur dan
Sanggar Tari Tydif Surabaya.

·        
Red carpet juga
diramaikan kehadiran cast dari beberapa film Falcon Pictures lainnya. Di
antaranya, Indro, Salshabilla Adriani, Aliando, dan Randy Nidji yang mewakili
film Warkop DKI Reborn terbaru. ’’Kami di sini dukung salah seorang pemain
Warkop DKI. Yaitu, Kasino. Saya sampai lupa nama aslinya. Kalau enggak salah,
namanya Adipati,’’ kata Indro disambut tawa penonton. (jpg)

 

Lagu Ibu Pertiwi yang
dinyanyikan Iwan Fals dan Once Mekel melantun indah di atrium Surabaya Town
Square tadi malam (9/8). Sebelumnya, saat siang, digelar gala premiere
Perburuan. Dua film itu diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer.
Keduanya mulai tayang di bioskop pada 15 Agustus mendatang.

Para cast dan
filmmaker dua film tersebut juga hadir dan memeriahkan acara. Kehadiran
’’rombongan’’ dua tim produksi film itu menjadi magnet tersendiri bagi warga
Surabaya. Bumi Manusia yang disutradarai Hanung Bramantyo memasang Iqbaal
Ramadhan (sebagai Minke), Mawar de Jongh (sebagai Annelies), dan Sha Ine
Febriyanti (sebagai Nyai Ontosoroh) sebagai bintang utama. Sementara itu,
Perburuan yang disutradarai Richard Oh dibintangi Adipati Dolken (sebagai Hardo)
dan Ayushita (sebagai Ningsih).

Menurut Iqbaal,
memerankan Minke adalah tanggung jawab yang sangat besar. ’’Tiap hari, mulai
hari pertama saya terpilih, 3 bulan workshop, 2 bulan syuting, dan 2 tahun
produksi, rasanya unforgettable,’’ ujar bintang film Dilan 1990 itu.

Akting Iqbaal mendapat
pengakuan dari Hanung. Meski awalnya Hanung tidak setuju jika Iqbaal memerankan
Minke. ’’Begitu nama Iqbaal jadi kandidat, saya orang yang paling menolak,’’
terang Hanung saat dijumpai di Hotel Majapahit Surabaya kemarin sore.

Penolakan Hanung
perlahan runtuh ketika dia menyaksikan akting Iqbaal dalam Dilan 1990. Menurut
dia, Iqbaal sangat pintar dalam menyampaikan dialog agar tidak cheesy.

Keyakinan tersebut
semakin kuat ketika Hanung bertatap muka dengan sang aktor. Saat itu, suami
Zaskia Mecca tersebut hanya memberikan satu pertanyaan. ’’Saya tanya, kamu tahu
Bumi Manusia enggak?’’ cerita Hanung. Dengan mantap, Iqbaal menjawab bahwa
dirinya pernah meresensi novel Bumi Manusia dalam bahasa Inggris sebagai tugas
sekolahnya di Amerika Serikat.

Baca Juga :  Tidak Hanya Melindungi Aparatur Negara, Peran Aparat Juga Melindungi M

’’Dia bercerita kalau
gurunya minta bikin resensi novel sastra apa pun. Dia memilih sastra Indonesia.
Di antara sastra lain, dia memilih Bumi Manusia. Pas ditanya kenapa, dia jawab,
’Enggak tahu. Catchy aja menurutku’,’’ ucap Hanung.

Hanung menambahkan,
Iqbaal memahami apa yang dirasakan Minke. Sebab, Iqbaal adalah minoritas di
negara tempatnya belajar. ’’Itulah Minke. Minke menjadi minoritas,’’ jelasnya.
’’Usianya 19 tahun, sama seperti Minke. Dia juga cerdas. Jadi, enggak ada alasan
buat enggak memilih dia,’’ imbuhnya.

Cerita lain datang
dari Adipati Dolken dan Ayushita. Di antara semua scene film, keduanya kompak
mengatakan bahwa adegan saat Hardo dan Ningsih duduk di tengah sawah dan
berbicara tentang masa depan Indonesia adalah yang paling memorable. ’’PDKT-nya
digambarin beda sama film drama lain. Ideologi Pak Pram dikeluarin di situ
semua,’’ papar Adipati yang biasa disapa Dodot.

Ayushita menambahkan,
scene tersebut seolah menggambarkan perasaan Pram dan pasangannya saat itu. Mereka
terpisah jarak yang cukup jauh. ’’Seperti Hardo dan Ningsih. Padahal, cintanya
besar untuk satu sama lain,’’ katanya.

Keluarga Pramoedya
Ananta Toer yang kemarin ikut hadir mengaku puas dengan kerja keras para cast
dan kru film. Menurut Angga Okta Rahman, cucu Pram, film itu merupakan bentuk
edukasi sejarah kepada masyarakat Indonesia.

’’Kalau dirunut ke
belakang, kami sekeluarga dan sejarawan zaman dulu suka berpencar ke
sekolah-sekolah. Tujuannya, mengedukasi soal sejarah. Tapi, kan skalanya
terlalu kecil. Makanya, kami setuju dua novel itu difilmkan supaya langsung
tersebar dan skalanya besar, satu Indonesia,’’ tuturnya.

—

KEMERIAHAN DARI
SURABAYA..

·        
Selain para pemain,
beberapa aktor dan aktris senior ikut hadir. Salah satunya adalah Christine
Hakim. Rupanya, suami Christine, Jeroen Lezer, memerankan karakter Dokter
Martinet dalam Bumi Manusia.

Baca Juga :  Aa Gym Minta Baim Wong Beli Kain Kafan dan Batu Nisan

·        
Para cast film Dilan
1990 dan Dilan 1991 pun hadir. Di antaranya, Yoriko Angeline, Zulfa Maharani,
Gusti Rayhan, dan sutradara Fajar Bustomi. Fajar sedikit memberi bocoran
tentang sekuel ketiga film Dilan, Milea. ’’Milea lagi tahap editing. Saya puas
sekali meski belum final,’’ ujar Fajar.

·        
Hanung tidak hadir
sendiri. Dia didampingi sang istri, Zaskia Adya Mecca, dan dua putranya. Hanung
mengungkapkan, setiap gala premiere, dirinya selalu mengajak keluarga. ’’Kalau
disuruh milih liburan apa gala premiere, saya selalu pilih gala premiere karena
bisa ajak keluarga. Sayang aja ini anak saya enggak bisa ikut semua karena ada
yang harus sekolah,’’ jelasnya.

·        
Para cast Bumi Manusia
dan Perburuan memasuki area karpet merah pada siang hari disambut dengan tarian
reog Ponorogo. Mereka juga melakukan konvoi dengan mobil jip terbuka. Malamnya
mereka disambut tarian Bumi Indonesia persembahan Colorguard Jawa Timur dan
Sanggar Tari Tydif Surabaya.

·        
Red carpet juga
diramaikan kehadiran cast dari beberapa film Falcon Pictures lainnya. Di
antaranya, Indro, Salshabilla Adriani, Aliando, dan Randy Nidji yang mewakili
film Warkop DKI Reborn terbaru. ’’Kami di sini dukung salah seorang pemain
Warkop DKI. Yaitu, Kasino. Saya sampai lupa nama aslinya. Kalau enggak salah,
namanya Adipati,’’ kata Indro disambut tawa penonton. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru