25.3 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Dewan Menilai Sarpras Museum Balanga Perlu Ditingkatkan

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Sarana dan prasarana (Sarpras)
Musem Balanga milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, menjadi perhatian
Komisi III DPRD Kalteng. Ini muncul saat pihaknya melakukan kunjungan beberapa
waktu lalu. Pasalnya, aset daerah yang harusnya mampu menarik wisatawan
tersebut, dinilai kurang terakomodir dengan baik.

Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing mengatakan,
Museum Balanga menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi untuk menyumbang
pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah Kalteng. Namun, kondisi museum
tersebut, menunjukan tidak terakomodir dengan baik. Bahkan bisa dikatakan
sebagai potensi sumber PAD yang terlantar.

Menurutnya, saat ini Museum Balanga masih belum
dipersiapkan secara maksimal sebagai objek wisata. Apalagi yang dapat
memberikan kontribusi bagi PAD Kalteng. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, menurut
Duwel Rawing ada banyak hal yang harus dibenahi. Sehingga kondisi Museum
Balanga Kalteng menjadi lebih refresentatif dan layak untuk dijadikan objek
wisata.

Baca Juga :  DPRD dan Pemprov Kalteng Setujui Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Jadi Perda

“Misalnya, yang harus dilakukan pembenahan adalah kondisi
gedung. Genung pameran yang dimiliki oleh Museum Balanga Kalteng atapnya masih
banyak yang bocor. Sehingga tidak dapat digunakan untuk memamerkan
barang-barang koleksi. Akibatnya barang koleksi tidak bisa dipamerkan, dan
hanya tertumpuk di gudang dan kurang terawat,” tegasnya, Jumat (30/10).

 

Wakil Dapil I ini menyebutkan, banyak hal yang perlu
dibenahi. Mulai personil, bangunan, toilet, penataan halaman, termasuk parkir,
pagar dan lain-lain. Museum Balanga banyak menyimpan benda-benda koleksi
berharga yang bernilai sejarah tinggi. Namun melihat pengamanan seperti pagar,
dinilai masih belum seluruhnya menutupi lokasi Museum Balanga.

“Selain itu, toilet dan sarana air bersih sangat
kurang jumlahnya. Terutama bagi pengunjung. Halaman parkir tidak cukup luas,
terlebih untuk pengunjung yang menggunakan bus. Penunjang lainnya, yakni warung
tempat menjual makan minum bagi pengunjung tidak tersedia. Demikian juga kedai
untuk menjual cindera mata. Terakhir, Tidak ada atau masih kurang tenaga
profesional di bidang permuseuman yang di tempatkan di Museum Balanga Kalteng
ini,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Ingat! Jangan Mudah Percaya Isu dan Upaya Provokasi

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Sarana dan prasarana (Sarpras)
Musem Balanga milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, menjadi perhatian
Komisi III DPRD Kalteng. Ini muncul saat pihaknya melakukan kunjungan beberapa
waktu lalu. Pasalnya, aset daerah yang harusnya mampu menarik wisatawan
tersebut, dinilai kurang terakomodir dengan baik.

Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing mengatakan,
Museum Balanga menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi untuk menyumbang
pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah Kalteng. Namun, kondisi museum
tersebut, menunjukan tidak terakomodir dengan baik. Bahkan bisa dikatakan
sebagai potensi sumber PAD yang terlantar.

Menurutnya, saat ini Museum Balanga masih belum
dipersiapkan secara maksimal sebagai objek wisata. Apalagi yang dapat
memberikan kontribusi bagi PAD Kalteng. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, menurut
Duwel Rawing ada banyak hal yang harus dibenahi. Sehingga kondisi Museum
Balanga Kalteng menjadi lebih refresentatif dan layak untuk dijadikan objek
wisata.

Baca Juga :  DPRD dan Pemprov Kalteng Setujui Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Jadi Perda

“Misalnya, yang harus dilakukan pembenahan adalah kondisi
gedung. Genung pameran yang dimiliki oleh Museum Balanga Kalteng atapnya masih
banyak yang bocor. Sehingga tidak dapat digunakan untuk memamerkan
barang-barang koleksi. Akibatnya barang koleksi tidak bisa dipamerkan, dan
hanya tertumpuk di gudang dan kurang terawat,” tegasnya, Jumat (30/10).

 

Wakil Dapil I ini menyebutkan, banyak hal yang perlu
dibenahi. Mulai personil, bangunan, toilet, penataan halaman, termasuk parkir,
pagar dan lain-lain. Museum Balanga banyak menyimpan benda-benda koleksi
berharga yang bernilai sejarah tinggi. Namun melihat pengamanan seperti pagar,
dinilai masih belum seluruhnya menutupi lokasi Museum Balanga.

“Selain itu, toilet dan sarana air bersih sangat
kurang jumlahnya. Terutama bagi pengunjung. Halaman parkir tidak cukup luas,
terlebih untuk pengunjung yang menggunakan bus. Penunjang lainnya, yakni warung
tempat menjual makan minum bagi pengunjung tidak tersedia. Demikian juga kedai
untuk menjual cindera mata. Terakhir, Tidak ada atau masih kurang tenaga
profesional di bidang permuseuman yang di tempatkan di Museum Balanga Kalteng
ini,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Ingat! Jangan Mudah Percaya Isu dan Upaya Provokasi

Terpopuler

Artikel Terbaru