PALANGKA RAYA – Informasi penyebaran
virus korona
yang berasal dari China, cukup menghebohkan dan mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia.
Tidak terkecuali Kalteng.
Wakil Ketua III
DPRD Kalteng Faridawaty Darlan Atjeh mengimbau kepada seluruh masyarakat
Kalteng untuk tidak khawatir dengan informasi penyebaran virus tersebut. Namun pihaknya
mengapresiasi dengan antisipasi yang telah dilakukan pemerintah daerah (Pemda), beberapa rumah
sakit sudah melakukan simulasi penaganan pasien yang terpapar virus korona jika seandainya
terjadi di Kalteng.
“Kami hendaknya menanggapi ini dengan biasa
saja, karena kasus ini nyaris tidak ada di daerah kita. Jadi tidak usah panik dan tidak ikut-ikutan
menyebar berita hoax, karena akan menimbulkan ketakutan secara psikologis,â€
katanya kepada media di ruang kerjanya, Selasa (28/1) lalu.
jelas Farida,
koordinasi dan komunikasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi agar terus
dapat ditingkatkan, sebagai bentuk antisipasi, terutama kepada pintu masuk yang
berhubungan langsung menerima kedatangan
warga
China.
“Kepada para
wisatawan yang berasal dari dalam negeri, disarankan untuk sementara menghindari
daerah-daerah yang endemik
serta rentan terpapar virus korona seperti China dan beberapa negara lainnya,â€
bebernya.
Menurutnya, untuk pencegahan sendiri alat
pendeteksi jika bisa tidak hanya dilakukan di bandara saja. Namun perlu juga
dipasang di pelabuhan, seperti di Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kotawaringin
Timur (Kotim).
Ditempat Terpisah Wakil Gubernur Kalteng Habib H
Said Ismail Bin Yahya mengatakan, terkait dengan dua mahasiswa asal Kalteng
yang sedang menempuh pendidikan di China, pemerintah daerah belum melakukan
upaya apapun.
“Menurut Menteri
kesehatan, dari 243 warga negara Indonesia yang berada disana, tidak ada
satupun yang terpapar virus korona. Kita percaya informasi tersebut,†katanya usai rapat paripurna
DPRD Kalteng, Selasa (28/1).
Dijelaskan Habib, berdasarkan hasil pantauan bersama dinas terkait, hingga saat
ini Provinsi Kalteng belum terdeteksi masuknya virus korona. Namun masyarakat
Kalteng tetap patut waspada dengan mempelajari gelaja-gejala serta cara
menanganinya seperti apa.
“Kita sudah pasangkan
Body Thermal Scanner (BTS) di
bandara dan juga pelabuhan untuk mengantisipasi terlebih dahulu. Yang jelas masyarakat jangan
panik,†pungkas Habib. (pra/ari/nto)