32.5 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Dewan Minta Faskes dan Sarana Pendidikan Rawan Banjir, Direlokasi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Jajaran Komisi III membidangi pendidikan dan kesehatan DPRD Kalteng menyarankan agar pemerintah mulai memikirkan memindah atau merelokasi bangunan sekolah ataupun puskesmas dan pustu yang sering terendam banjir. Hal itu sejalan dengan keinginan Gubenrur Kalteng H Sugianto Sabran untuk merelokasi warga yang berada dikawasan banjir.

"Akibat banjir sejumlah puskesmas dan sekolah kerab terendam banjir. Banyak bangunan yang terbuat dari kayu rusak. Tidak hanya itu buku di sekolah dan alat-alat di puskesmas dan pustu yang rusak terkena air," Kata Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing, Senin (27/9).

Dia menyarankan, pemerintah merekolasi bangunan ke daratan yang lebih tinggi, agar sarana prasaran pendidikan dan kesehatan tidak rusak. "Ini juga agar pelayanan kesehatan dan kegiatan pendidikan bisa tetap berjalan lancar. Sebab kalau terus tergenang banjir, berdampak bagi bangunan, peralatan dan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya. 

Baca Juga :  Jangan Abaikan Imbauan Penggunaan Masker

Politisi PDI Perjuangan Kalteng ini mencontohkan, berdasarkan laporan bahwa di Puskesmas Baun Banggo di Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, alat puskesmas banyak yang rusak. "Bangunan sekolah dan alat di puskesmas di Baun Banggo banyak rusak, harganya juga tidak murah, total mencapai miliaran, karena peralatan  terendam air yang cukup lama," ujarnya.

Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng I Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas ini mengatakan, solusi jangka panjang mau tidak mau menginventaris bangunan pelayanan publik yang mudah terandam banjir. "Solusi kedepan harus relokasi bangunan sarana publik, karena tahun ini air kita liat cukup dalam. Dan tentu tahun berikutnya kemungkinan juga kembali terendam banjir," tegasnya. 

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Berdampak APBD Kalteng 2021 Turun

Berkaitan dengan itu, juga harus dibarengi dengan relokasi rumah-rumah penduduk ke daratan yang lebih tinggi.  "Debit air tentunya tidak bisa di prediksi. Karenanya kawasanan pemukinan juga harus mulai mencari daratan yang lebih tinggi atau perbukitan di pinggir jalan. Jangan lagi di pinggir sungai yang rawan banjir," pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Jajaran Komisi III membidangi pendidikan dan kesehatan DPRD Kalteng menyarankan agar pemerintah mulai memikirkan memindah atau merelokasi bangunan sekolah ataupun puskesmas dan pustu yang sering terendam banjir. Hal itu sejalan dengan keinginan Gubenrur Kalteng H Sugianto Sabran untuk merelokasi warga yang berada dikawasan banjir.

"Akibat banjir sejumlah puskesmas dan sekolah kerab terendam banjir. Banyak bangunan yang terbuat dari kayu rusak. Tidak hanya itu buku di sekolah dan alat-alat di puskesmas dan pustu yang rusak terkena air," Kata Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing, Senin (27/9).

Dia menyarankan, pemerintah merekolasi bangunan ke daratan yang lebih tinggi, agar sarana prasaran pendidikan dan kesehatan tidak rusak. "Ini juga agar pelayanan kesehatan dan kegiatan pendidikan bisa tetap berjalan lancar. Sebab kalau terus tergenang banjir, berdampak bagi bangunan, peralatan dan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya. 

Baca Juga :  Jangan Abaikan Imbauan Penggunaan Masker

Politisi PDI Perjuangan Kalteng ini mencontohkan, berdasarkan laporan bahwa di Puskesmas Baun Banggo di Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, alat puskesmas banyak yang rusak. "Bangunan sekolah dan alat di puskesmas di Baun Banggo banyak rusak, harganya juga tidak murah, total mencapai miliaran, karena peralatan  terendam air yang cukup lama," ujarnya.

Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng I Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas ini mengatakan, solusi jangka panjang mau tidak mau menginventaris bangunan pelayanan publik yang mudah terandam banjir. "Solusi kedepan harus relokasi bangunan sarana publik, karena tahun ini air kita liat cukup dalam. Dan tentu tahun berikutnya kemungkinan juga kembali terendam banjir," tegasnya. 

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Berdampak APBD Kalteng 2021 Turun

Berkaitan dengan itu, juga harus dibarengi dengan relokasi rumah-rumah penduduk ke daratan yang lebih tinggi.  "Debit air tentunya tidak bisa di prediksi. Karenanya kawasanan pemukinan juga harus mulai mencari daratan yang lebih tinggi atau perbukitan di pinggir jalan. Jangan lagi di pinggir sungai yang rawan banjir," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru