Site icon Prokalteng

Program MBG Harus Memberikan Manfaat Kesehatan, Pengawasan Perlu Dilakukan Secara Berkala

Sigit Widodo (Fernando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Program pemberian makanan bergizi gratis (MBG) yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan siswa, justru memunculkan persoalan. Salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Jalan Rajawali, Kota Palangka Raya, melaporkan bahwa hidangan ayam kecap yang disajikan memiliki aroma tidak sedap atau amis dan diduga sudah tidak layak konsumsi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo. Menyampaikan keprihatinannya terhadap masalah ini. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari program MBG adalah menjaga kesehatan siswa, bukan membahayakan mereka.

“Kalau benar makanan yang diberikan dalam kondisi kurang baik, tentu ini menjadi persoalan serius. Program MBG ini harus memberikan manfaat kesehatan, bukan risiko penyakit,” ucap Sigit saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Sabtu (18/01/2025).

Sigit meminta Badan Gizi Nasional Kalimantan Tengah dan pihak terkait lainnya untuk lebih cermat dalam memilih penyedia makanan. Menurutnya, pengawasan yang ketat serta keterlibatan ahli gizi sangat diperlukan untuk menjamin kualitas makanan yang diberikan.

“SOP yang jelas harus disusun, dan pengawasan perlu dilakukan secara berkala. Jangan sampai kejadian serupa terulang dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap program ini,” lanjutnya.

Hingga berita ini diturunkan, penyelenggara program MBG belum memberikan keterangan resmi. Kejadian ini menjadi perhatian publik, mengingat program yang bertujuan baik ini seharusnya membawa dampak positif, bukan justru menimbulkan masalah baru.

Masyarakat berharap program MBG dapat diperbaiki secara menyeluruh, memastikan standar kualitas makanan tetap terjaga agar kesehatan dan kesejahteraan siswa di Kota Palangka Raya tetap menjadi prioritas utama. (ndo)

Exit mobile version