25.8 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Sudah Banyak Korban! Selalu Waspada Investasi Bodong

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Saat ini, partisipasi masyarakat terhadap investasi kian meningkat. Terlebih sejak merebaknya pandemi Covid-19, tren masyarakat dalam berinvestasi turut berubah. Banyaknya penawaran dari berbagai jenis investasi sangatlah mudah diakses masyarakat.

Namun menurut Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, yang tidak bisa diabaikan juga adalah tingginya angka penawaran pada investasi bermasalah alias bodong.

“Dalan beberapa tahun terakhir, khususnya pada 2020 hingga 2021 kemarin tidak sedikit kasus investasi bodong ini ada di Kota Palangka Raya. Puluhan bahkan ratusan masyarakat kita menjadi korban, dengan nilai kerugian yang tidak sedikit. Ini harusnya sudah menjadi perhatian banyak pihak, terutama pada saat pandemi kemampuan dalam mengelola keuangan harus diutamakan,” kata Norhaini, Rabu (2/2).

Baca Juga :  Warga Kelurahan Palangka Keluhkan Kerusakan Infrastuktur Pascabanjir

Legislator Partai Golkar ini menjelaskan, sistem investasi bodong yang kerap terjadi biasanya menerapkan skema Ponzy atau skema piramida. Tindakan penipuan ini dikatakannya didasarkan pada perekrutan sejumlah investor sebagai penopang skema piramida, oleh promotor selaku puncak piramida.

Karena itu kata Norhaini, investor-investor di bawahnya bertugas untuk mencari investor lainnya untuk memberikan uang sebagai modal investasi dengan iming-iming bunga pengembalian yang besar, bahkan terkesan tidak masuk akal.

“Ini harus diwaspadai. Siklusnya ya dimulai saat beberapa orang menginvestasikan uangnya. Setelah waktu yang ditentukan, pihak promotor biasanya akan mengembalikan modal kepada investor dengan tingkat bunga tertentu,” tuturnya.

“Nah, ketika nampak berhasil maka para investor biasanya akan kembali setelah diyakinkan kembali bahwa uang yang diinvestasikan berhasil dikembalikan. Siklus itu diualng beberapa kali, tapi pada satu waktu tertentu para promotor alih-alih mengembalikan uang sesuai janji tapi malah melarikan diri,” kata Norhaini lagi.

Baca Juga :  Jika PSBB Lagi, Harus Lebih Spesifik, Terperinci dan Terprogram Jelas

Kepada masyarakat, ia meminta agar selalu berhati-hati pada saat menerima tawaran untuk investasi. Bahkan dalam bentuk apapun. Sebelum berinvestasi, ia mengingatkan agar masyarakat bisa mencari tahu informasi secara menyeluruh dan terperinci mengenai investasi yang akan dijalankan, dan menghindari pihak yang tidak dapat menjelaskan rencana investasi dengan benar.

“Semakin besar keuntungan yang dijanjikan, semakin besar resiko kerugian yang akan dialami. High return high risk. Lebih baik selalu waspada pada investasi bodong. Jangan gunakan dana darurat dan dana kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi apabila anda belum meyakininya,” tutupnya






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Saat ini, partisipasi masyarakat terhadap investasi kian meningkat. Terlebih sejak merebaknya pandemi Covid-19, tren masyarakat dalam berinvestasi turut berubah. Banyaknya penawaran dari berbagai jenis investasi sangatlah mudah diakses masyarakat.

Namun menurut Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, yang tidak bisa diabaikan juga adalah tingginya angka penawaran pada investasi bermasalah alias bodong.

“Dalan beberapa tahun terakhir, khususnya pada 2020 hingga 2021 kemarin tidak sedikit kasus investasi bodong ini ada di Kota Palangka Raya. Puluhan bahkan ratusan masyarakat kita menjadi korban, dengan nilai kerugian yang tidak sedikit. Ini harusnya sudah menjadi perhatian banyak pihak, terutama pada saat pandemi kemampuan dalam mengelola keuangan harus diutamakan,” kata Norhaini, Rabu (2/2).

Baca Juga :  Warga Kelurahan Palangka Keluhkan Kerusakan Infrastuktur Pascabanjir

Legislator Partai Golkar ini menjelaskan, sistem investasi bodong yang kerap terjadi biasanya menerapkan skema Ponzy atau skema piramida. Tindakan penipuan ini dikatakannya didasarkan pada perekrutan sejumlah investor sebagai penopang skema piramida, oleh promotor selaku puncak piramida.

Karena itu kata Norhaini, investor-investor di bawahnya bertugas untuk mencari investor lainnya untuk memberikan uang sebagai modal investasi dengan iming-iming bunga pengembalian yang besar, bahkan terkesan tidak masuk akal.

“Ini harus diwaspadai. Siklusnya ya dimulai saat beberapa orang menginvestasikan uangnya. Setelah waktu yang ditentukan, pihak promotor biasanya akan mengembalikan modal kepada investor dengan tingkat bunga tertentu,” tuturnya.

“Nah, ketika nampak berhasil maka para investor biasanya akan kembali setelah diyakinkan kembali bahwa uang yang diinvestasikan berhasil dikembalikan. Siklus itu diualng beberapa kali, tapi pada satu waktu tertentu para promotor alih-alih mengembalikan uang sesuai janji tapi malah melarikan diri,” kata Norhaini lagi.

Baca Juga :  Jika PSBB Lagi, Harus Lebih Spesifik, Terperinci dan Terprogram Jelas

Kepada masyarakat, ia meminta agar selalu berhati-hati pada saat menerima tawaran untuk investasi. Bahkan dalam bentuk apapun. Sebelum berinvestasi, ia mengingatkan agar masyarakat bisa mencari tahu informasi secara menyeluruh dan terperinci mengenai investasi yang akan dijalankan, dan menghindari pihak yang tidak dapat menjelaskan rencana investasi dengan benar.

“Semakin besar keuntungan yang dijanjikan, semakin besar resiko kerugian yang akan dialami. High return high risk. Lebih baik selalu waspada pada investasi bodong. Jangan gunakan dana darurat dan dana kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi apabila anda belum meyakininya,” tutupnya






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru