SAMPIT, PROKALTENG.CO– Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) mendorong Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah pelosok. Hal ini dianggap penting untuk memastikan seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil, mendapatkan akses kesehatan yang layak.
“Masih banyak daerah di pelosok yang minim fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Kami menerima banyak laporan dari masyarakat tentang permasalahan kekurangan tenaga kesehatan di wilayah pedesaan, Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” kata Anggota Fraksi Golkar H.Abdul Sahid, Kamis (14/11).
Menurutnya. Kebutuhan tenaga kesehatan seperti perawat, bidan, hingga dokter sangat mendesak. Terutama di daerah-daerah terpencil. Hal ini dinilai berdampak serius pada pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap perawatan dan pengobatan yang layak.
“Kami juga qda menemukan bahwa ada desa yang bahkan tidak memiliki tenaga kesehatan sama sekali, sehingga pelayanan kesehatan dasar di sana sangat terbatas, maka dari itu minta pemerintah melakukan pemenuhan terhadap desa yang belum memiliki tenaga kesehatan,” ujar Abdul Sahid.
Dirinya mengatakan. Tanpa kehadiran tenaga medis, masyarakat di desa terpencil harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar, dan ini memerlukan waktu dan biaya.Dia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pendataan ulang tentang sebaran tenaga kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Kotim.
“Dengan pendataan pemerintah akan tahu di mana saja desa yang kekurangan tenaga kesehatan, dan juga dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan akurat terkait kebutuhan tenaga kesehatan di setiap desa dan kecamatan,” ucap Abdul Sahid.
Ia juga mengatakan untuk mendukung akses pelayanan kesehatan yang cepat dan mudah, maka pihaknya mengusulkan agar pemerintah daerah mempertimbangkan insentif khusus bagi tenaga kesehatan yang bersedia ditempatkan di wilayah terpencil.
Insentif ini bisa menjadi solusi untuk menarik minat tenaga medis. Agar mau mengabdi di daerah yang selama ini kekurangan tenaga kesehatan. Dengan begitu, distribusi tenaga kesehatan dapat lebih merata.
“Kami berharap agar pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan kesehatan, baik di dalam maupun luar daerah, guna meningkatkan jumlah lulusan yang bersedia bekerja di Kotim. khususnya di wilayah yang masih kekurangan, dengan harapan tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan,” tutupnya.(bah/kpg)