27.2 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Perkuat Program Peternakan Sapi Tahun 2023

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten  Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah,  meminta kepada pemerintah daerah melalui instansi terkait, untuk memperkuat program peternakan pada tahun 2023 nanti, terutama di daerah-daerah yang sangat potensial untuk  memperdayakan peternakan khususnya sapi.

“Kami minta pemerintah melalui dinas teknis harus lebih banyak memberdayakan peternak lokal. Sehingga ketika ada masalah penyakit hewan seperti PMK beberapa waktu lalu, daerah kita tidak lagi kewalahan mengatasinya, karena ternak di daerah kita dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan,” kata Juliansyah, Kamis (8/9).

Dirinya mengatakan dengan adanya peternakan sapi di Kabupaten Kotim nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging yang diperlukan, sehingga tidak perlu lagi untuk mengambil keluar daerah seperti seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga :  Dewan Minta Pemkab Lakukan Penanganan Terhadap Abrasi Pantai

“Selama ini kan pasukan sapi di daerah kita ini masih dari luar daerah, maka dari itu pengembangan program peternakan sangat tepat dilakukan saat ini. Apalagi diketahui banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan peternakan, hanya saja kekurangan modal dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Juliansyah.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan  program integrasi sapi dan kelapa sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di Kabupaten Kotim ini karena masih banyak lahan masih kosong untuk dijadikan peternakan dan pangsa pasar daging sapi juga sangat terbuka lebar.

“Integrasi sapi dan kelapa sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan meman­faatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sum­ber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,” ucap Juliansyah.

Baca Juga :  DPRD Dorong Pemkab Bangun PKS

Ia juga mengatakan sistem tersebut sangat mengun­tungkan. Di satu sisi lahan dapat menanam kelapa sawit, sekaligus juga dapat beternak sapi. Dan ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pa­kan dari sisa produksi sawit. Dan secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerin­tah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. Wajar kal­au seharusnya pemerintah juga membantu masyarakat dalam bidang ini.

“Pemerintah daerah juga diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk bekerja sama dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam mengembangkan peternakan, melalui dukungan modal bibit sapi yang kemudian dipelihara oleh warga di lahan sawit milik perusahaan dengan pembagian hasil yang disepakati, Program ini salah satu wujud kepedulian peru­sahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(bah)

 

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten  Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah,  meminta kepada pemerintah daerah melalui instansi terkait, untuk memperkuat program peternakan pada tahun 2023 nanti, terutama di daerah-daerah yang sangat potensial untuk  memperdayakan peternakan khususnya sapi.

“Kami minta pemerintah melalui dinas teknis harus lebih banyak memberdayakan peternak lokal. Sehingga ketika ada masalah penyakit hewan seperti PMK beberapa waktu lalu, daerah kita tidak lagi kewalahan mengatasinya, karena ternak di daerah kita dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan,” kata Juliansyah, Kamis (8/9).

Dirinya mengatakan dengan adanya peternakan sapi di Kabupaten Kotim nantinya dapat memenuhi kebutuhan daging yang diperlukan, sehingga tidak perlu lagi untuk mengambil keluar daerah seperti seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, bahkan hingga wilayah Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga :  Dewan Minta Pemkab Lakukan Penanganan Terhadap Abrasi Pantai

“Selama ini kan pasukan sapi di daerah kita ini masih dari luar daerah, maka dari itu pengembangan program peternakan sangat tepat dilakukan saat ini. Apalagi diketahui banyak masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan peternakan, hanya saja kekurangan modal dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Juliansyah.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan  program integrasi sapi dan kelapa sawit dinilai sangat besar peluangnya untuk dikembangkan di Kabupaten Kotim ini karena masih banyak lahan masih kosong untuk dijadikan peternakan dan pangsa pasar daging sapi juga sangat terbuka lebar.

“Integrasi sapi dan kelapa sawit bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dengan meman­faatkan kebun kelapa sawit mereka untuk juga memelihara sapi. Sum­ber pakan didapat dan diolah dari sumber yang tersedia dan tidak terpakai di kebun sawit,” ucap Juliansyah.

Baca Juga :  DPRD Dorong Pemkab Bangun PKS

Ia juga mengatakan sistem tersebut sangat mengun­tungkan. Di satu sisi lahan dapat menanam kelapa sawit, sekaligus juga dapat beternak sapi. Dan ini bisa untuk jangka panjang karena sapi bisa dapat pa­kan dari sisa produksi sawit. Dan secara tidak langsung ini juga mendukung program pemerin­tah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya dalam hal swasembada daging. Wajar kal­au seharusnya pemerintah juga membantu masyarakat dalam bidang ini.

“Pemerintah daerah juga diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk bekerja sama dengan masyarakat sekitar perusahaan dalam mengembangkan peternakan, melalui dukungan modal bibit sapi yang kemudian dipelihara oleh warga di lahan sawit milik perusahaan dengan pembagian hasil yang disepakati, Program ini salah satu wujud kepedulian peru­sahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(bah)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru