SAMPIT PROKALTENG.CO, – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengelar rapat koordinasi dan konsultasi MUI Kecamatan se Kabupaten Kotim. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kementrian Agama yang dihadiri oleh Bupati H Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, Sabtu (16/10).
Bupati mengatakan kegiatan koordinasi dan konsultasi ini sangat penting bagi MUI untuk menyikapi perkembangan situasi masyarakat, daerah dan nasional. Pasalnya perkembangan yang terjadi saat ini menjadi bahan pembahasan dalam rangka meningkatkan peran MUI di tengah umat.
"Keberadaan MUI yang tersebar hingga ke Kecamatan, bagi kami sangat membantu, khususnya dalam hal pembinaan umat Islam, karena MUI juga dapat berperan lebih luas lagi pada hal-hal lain menyangkut kepentingan masyarakat di Kabupaten Kotim ini," kata Haliknnor saat menyampaikan sambutannya.
Dirinya berharap MUI Kabupaten Kotim dapat memperkuat peran organisasi ini, khususnya dalam membentengi umat Islam dari pengaruh-pengaruh negatif yang muncul, karena diketahui bersama di era digital ini serba instan dan budaya-budaya dari luar dengan mudah masuk ke masyarakat. Untuk itu MUI dapat menjadi wadah untuk membentengi umat Islam dari pengaruh-pengaruh buruk itu.
"Dengan adanya rapat koordinasi dan konsultasi MUI Kecamatan se Kabupaten Kotim ini, Mudah-mudahan apa yang dihasilkan dalam rapat ini juga menjadi masukan bagi pemerintah daerah sehingga membuat kebijakan yang tepat, khususnya terkait upaya membentengi umat terhadap hal-hal yang tidak baik," ucap Halikin.
Ia juga mengatakan keseriusan pemerintah daerah dalam membantu bidang keagamaan seperti mengupayakan insentif untuk guru mengaji, dan saat ini sedang dilakukan pendataan jumlah dan sebaran guru ngaji, serta pemenuhan guru ngaji bagi lingkungan yang membutuhkannya.
"Selain itu juga kami juga akan membantu perlengkapan penyelenggaraan jenazah oleh fardu kifayah seperti tenda, mesin pompa air, pengeras suara dan lainnya," tutupnya.
Sementara Ketua MUI Kabupaten Kotim KH. Amrullah Hadi mengatakan, kegiatan ini untuk mengonsultasikan masalah-masalah yang dihadapi MUI di setiap kecamatan, dan kegiatan ini baru bisa kembali dilaksanakan lantaran sebelumnya kondisi tidak memungkinkan akibat pandemi Covid-19. Dan pelaksanaan kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Rapat koordinasi dan konsultasi ini dilaksanakan karena ada hal-hal yang perlu dibahas bersama terkait perkembangan situasi di tengah masyarakat. Hal ini dilaksanakan agar MUI memiliki pandangan yang sama dalam menyikapi permasalahan yang muncul saat ini," kata Amrullah Hadi