28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

WASPADA ! 656 Orang Terserah Diare dan Muntaber

MUARA TEWEH – Akibat perubahan
cuaca, banyak warga Kabupaten Barito Utara (Batara) terserang penyakit diare
dan muntaber. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Batara sejak September hingga 13
Oktober 2019, jumlah penderita diare dan muntaber mencapai 656
orang. Rata-rata yang diserang adalah bayi dan balita.

Plt Kepala Dinas
Kesehatan Batara H Siswandoyo mengatakan, dari 656 penderita diare dan muntaber
tersebut, semuanya sudah ditangani sejumlah puskesmas di Batara dan RSUD Muara
Teweh.

CDijelaskannya, pada
September 2019 penderita diare dan muntaber 391, pada 1-13 Oktober mencapai angka
265 orang. “Rata-rata penderita diare dan muntaber tersebut diderita oleh bayi
dan balita. Karena mereka rentan terhadap penyakit,” kata Siswandoyo, Minggu
(20/10).

Baca Juga :  9 Kades di Katingan Tolak Bayar Biaya Pembangunan Jalan Desa, Kontrakt

Menurut dia, serangan
diare dan muntaber kepada rata-rata anak di bawah lima tahun ini, akibat
perubahan cuaca atau pancaroba dari musim kemarau memasuki musim hujan.

Disebutkan Siswandoyo,
penyebab diare dan muntaber ini adalah faktor makanan dan minuman yang kurang
sehat.

Untuk itu, diimbau 
agar masyarakat dapat memilih makanan dan meminum yang sehat dan benar-benar
sudah dimasak. “Apabila air minum masyarakat tersebut dari sungai, maka
hendaknya harus direbus terlebih dahulu. Begitu juga untuk air minum isi ulang,
sehingga air yang diminum benar-benar terbebas dari bakteri,” pintanya.
(dad/ens)

MUARA TEWEH – Akibat perubahan
cuaca, banyak warga Kabupaten Barito Utara (Batara) terserang penyakit diare
dan muntaber. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Batara sejak September hingga 13
Oktober 2019, jumlah penderita diare dan muntaber mencapai 656
orang. Rata-rata yang diserang adalah bayi dan balita.

Plt Kepala Dinas
Kesehatan Batara H Siswandoyo mengatakan, dari 656 penderita diare dan muntaber
tersebut, semuanya sudah ditangani sejumlah puskesmas di Batara dan RSUD Muara
Teweh.

CDijelaskannya, pada
September 2019 penderita diare dan muntaber 391, pada 1-13 Oktober mencapai angka
265 orang. “Rata-rata penderita diare dan muntaber tersebut diderita oleh bayi
dan balita. Karena mereka rentan terhadap penyakit,” kata Siswandoyo, Minggu
(20/10).

Baca Juga :  9 Kades di Katingan Tolak Bayar Biaya Pembangunan Jalan Desa, Kontrakt

Menurut dia, serangan
diare dan muntaber kepada rata-rata anak di bawah lima tahun ini, akibat
perubahan cuaca atau pancaroba dari musim kemarau memasuki musim hujan.

Disebutkan Siswandoyo,
penyebab diare dan muntaber ini adalah faktor makanan dan minuman yang kurang
sehat.

Untuk itu, diimbau 
agar masyarakat dapat memilih makanan dan meminum yang sehat dan benar-benar
sudah dimasak. “Apabila air minum masyarakat tersebut dari sungai, maka
hendaknya harus direbus terlebih dahulu. Begitu juga untuk air minum isi ulang,
sehingga air yang diminum benar-benar terbebas dari bakteri,” pintanya.
(dad/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru