SAMPIT, PROKALTENG.CO- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengelar rapat paripurna penyampaian hasil reses yang telah dilakukan oleh Anggota DPRD di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing selama sepekan.
Juru bicara reses dapil I meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Riskon Fabiansyah mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya saat reses beberapa waktu yang lalu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah dengan harapan bisa menjadi bahan evaluasi kedepannya seperti adanya permintaan masyarakat terkait pengoperasian tambahan mesin cuci darah di RSUD dr.Murjani Sampit.
"Kami meminta melalui rapat ini pemerintah Kabupaten Kotim agar mencari solusi bagaimana bisa mempercepat pengoperasian alat cuci darah tersebut, karena aspirasi penambahan mesin cuci darah untuk meningkatkan pelayanan hemodialisa di RSUD dr Murjani dan ini menjadi perhatian serius bagi kami," kata Riskon, Selasa (28/9) kemarin.
Menurut informasi layanan hemodialisa di RSUD dr Murjani Sampit dibuka sejak tahun 2017 lalu, dengan jumlah mesin cuci darah yang dioperasikan sebanyak enam unit. Seiring banyaknya pasien yang membutuhkan cuci darah, diharapkan ada penambahan mesin cuci darah agar pelayanan lebih optimal dan pasien tidak perlu lagi melakukan cuci darah ke rumah sakit di luar daerah.
"Banyak warga yang meminta percepatan operasional alat cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit, karena enam unit mesin yang digunakan belum dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat sehingga mereka melakukan cuci darah harus pergi keluar daerah," ujar Riskon.
Politisi muda Partai Golkar ini juga mengatakan bahwa masih ada 10 unit mesin cuci darah yang belum bisa difungsionalkan, padahal kalau 10 unit mesin itu ditambahkan untuk pelayanan cuci darah maka pasien yang ekonominya tidak mampu, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Dan ini sangat membantu. karena layanan cuci darah sangat urgen dan vital bagi pasien.
"Kita berharap penambahan mesin cuci darah itu segera terwujud, sehingga masyarakat dapat melakukan cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit, karena tidak sedikit dari warga Kabupaten Kotim yang akhirnya harus menyerah dan kehilangan nyawa karena terkendala biaya untuk akomodasi cuci darah keluar daerah,”katanya.