27.7 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Eks Kepala Relawan TKN Jokowi 2019 Tolak Ide Presiden Tiga Periode

PROKALTENG.CO-Gagasan mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode yang dilontarkan Komunitas Jokpro 2024, mendapat penolakan dari berbagai pihak. Tak terkecuali terutama dari beberapa kelompok pendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

Setelah Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, kini giliran mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan TKN Jokowi (2019), Jay Octa yang menentangnya. Ia menyebut mereka yang berniat memajukan Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2024 sebagai penumpang gelap yang cari muka.

Jay menuturkan, dalam amandemen Undang – undang Dasar 1945 disepakati presiden maksimal menjabat dua periode, dengan harapan dapat melahirkan pemimpin – pemimin baru dengan ide dan gagasan baru, sesuai kebutuhan zaman.

“Jokowi juga telah menegaskan tidak mau (tiga periode), meski nanti Undang-undang-nya diamandemen lagi,” kata Jay dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Minggu, (20/6).

Polemik soal Jokowi presiden tiga periode mengeras terutama setelah sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 meresmikan sekretariat nasional (seknas) di Jalan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin.

Baca Juga :  Duet Maut Anies-Sandi di Pilpres Berpotensi Usik Kedigdayaan PDIP

Diketahui, Komunitas Jokpro 2024 akan menggalang kekuatan untuk memajukan pasangan Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Diketahui, Jokpro 2024 dipimpin Baron Danaddono (Ketua Umum) dan Timothy Ivan Triyono sebagai Sekjen. Sementara Direktur Eksekutif Indobarometer ,M Qodari, duduk sebagai penasehatnya.

Jay juga menuturkan, Jokowi adalah sosok yang santun dan tidak haus kekuasaan. Karenanya, menurut dia, mantan wali kota Solo itu cukup memimpin Indonesia dua periode.

“Karena dengan begitu Jokowi tidak ingin menghambat hadirnya peminpin baru, pemimpin muda,” ujarnya.

Jay juga mempertanyakan jati diri para orang – orang di Jokpro 2024 itu. Karena dirinya mengaku tidak mengenal para deklarator seknas Jokpro, yang ada hanya Seknas Jokowi pimpinan Almarhum.Bang Yamin.

“Semua nama relawan tersimpan rapi di data base Direktoran Relawan TKN, tidak ada nama – nama mereka,” katanya.
Dia juga mengingatkan, para relawan Jokowi sebaiknya melupakan wacana Jokowi presiden tiga periode. Karena saat ini ada persoalan genting yang mendesak segera dituntaskan yakni pandemi COVID 19.

Baca Juga :  Anggaran Pilkada Dialihkan untuk Menangani Corona

“Konsentrasi Pemerintah dan kita semua sebagai relawan adalah fokus terkait penanganan pandemi. Itu jelas disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka Rapimnas Seknas Jokowi ,12 Juni lalu,” ujar Jay.

Termasuk soal dukungan Capres 2024. Jokowi juga mengintruksikan para relawan untuk menunggu, dan jangan sampai mengganggu stabilitas politik Nasional serta penanganan pandemi.

“Ada waktunya berbicara soal pilpres. Fokus kita sekarang mengawal pemerintahan agar Visi indonesia Maju tuntas,” pungkas Jay.

Sebelumnya Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, menampik rencana Jokpro mengusung Jokowi menjadi presiden tiga periode.

Menurut dia, memperpanjang masa jabatan Jokowi sebagai bentuk rekonsiliasi tidak bisa diterima akal sehat. Immanuel menegaskan, rekonsiliasi seharusnya tidak mengorbankan demokrasi.

PROKALTENG.CO-Gagasan mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden tiga periode yang dilontarkan Komunitas Jokpro 2024, mendapat penolakan dari berbagai pihak. Tak terkecuali terutama dari beberapa kelompok pendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

Setelah Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, kini giliran mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan TKN Jokowi (2019), Jay Octa yang menentangnya. Ia menyebut mereka yang berniat memajukan Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2024 sebagai penumpang gelap yang cari muka.

Jay menuturkan, dalam amandemen Undang – undang Dasar 1945 disepakati presiden maksimal menjabat dua periode, dengan harapan dapat melahirkan pemimpin – pemimin baru dengan ide dan gagasan baru, sesuai kebutuhan zaman.

“Jokowi juga telah menegaskan tidak mau (tiga periode), meski nanti Undang-undang-nya diamandemen lagi,” kata Jay dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Minggu, (20/6).

Polemik soal Jokowi presiden tiga periode mengeras terutama setelah sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 meresmikan sekretariat nasional (seknas) di Jalan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin.

Baca Juga :  Duet Maut Anies-Sandi di Pilpres Berpotensi Usik Kedigdayaan PDIP

Diketahui, Komunitas Jokpro 2024 akan menggalang kekuatan untuk memajukan pasangan Jokowi Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Diketahui, Jokpro 2024 dipimpin Baron Danaddono (Ketua Umum) dan Timothy Ivan Triyono sebagai Sekjen. Sementara Direktur Eksekutif Indobarometer ,M Qodari, duduk sebagai penasehatnya.

Jay juga menuturkan, Jokowi adalah sosok yang santun dan tidak haus kekuasaan. Karenanya, menurut dia, mantan wali kota Solo itu cukup memimpin Indonesia dua periode.

“Karena dengan begitu Jokowi tidak ingin menghambat hadirnya peminpin baru, pemimpin muda,” ujarnya.

Jay juga mempertanyakan jati diri para orang – orang di Jokpro 2024 itu. Karena dirinya mengaku tidak mengenal para deklarator seknas Jokpro, yang ada hanya Seknas Jokowi pimpinan Almarhum.Bang Yamin.

“Semua nama relawan tersimpan rapi di data base Direktoran Relawan TKN, tidak ada nama – nama mereka,” katanya.
Dia juga mengingatkan, para relawan Jokowi sebaiknya melupakan wacana Jokowi presiden tiga periode. Karena saat ini ada persoalan genting yang mendesak segera dituntaskan yakni pandemi COVID 19.

Baca Juga :  Anggaran Pilkada Dialihkan untuk Menangani Corona

“Konsentrasi Pemerintah dan kita semua sebagai relawan adalah fokus terkait penanganan pandemi. Itu jelas disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka Rapimnas Seknas Jokowi ,12 Juni lalu,” ujar Jay.

Termasuk soal dukungan Capres 2024. Jokowi juga mengintruksikan para relawan untuk menunggu, dan jangan sampai mengganggu stabilitas politik Nasional serta penanganan pandemi.

“Ada waktunya berbicara soal pilpres. Fokus kita sekarang mengawal pemerintahan agar Visi indonesia Maju tuntas,” pungkas Jay.

Sebelumnya Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, menampik rencana Jokpro mengusung Jokowi menjadi presiden tiga periode.

Menurut dia, memperpanjang masa jabatan Jokowi sebagai bentuk rekonsiliasi tidak bisa diterima akal sehat. Immanuel menegaskan, rekonsiliasi seharusnya tidak mengorbankan demokrasi.

Terpopuler

Artikel Terbaru