27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Akibat Refocusing Anggaran, Korbankan Program Usulan Pokir

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengelar rapat paripurna penyampaian hasil reses. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Kotim Dra Rinie dan dihadiri sejumlah anggota DPRD lainnya. Dari pihak eksekutif langsung dihadiri oleh Bupati H Halikinnor beserta sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD).

Dalam rapat tersebut perwakilan masing-masing daerah pemilihan (Dapil) menyampaikan curahan hati mereka terkait banyaknya kegiatan yang diusulkan, namun kemudian dibatalkan akibat terkena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 yang masih terjadi di daerah ini.

Anggota DPRD Kabupaten Kotim H Bardiansyah saat menjadi juru bicara penyampaian hasil reses dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit, mengaku sangat menyayangkan refocusing anggaran mengorbankan kegiatan-kegiatan yang diusulkan melalui pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD. Pasalnya usulan tersebut murni aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada anggota dewan pada saat reses.

Baca Juga :  Dewan Puji Tindakan Bupati, Mau Cek Langsung Kerusakan Jalan

"Masyarakat dapil III meminta saya untuk memperjuangkan jalan usaha tani sepanjang 1,5 kilometer dengan perkiraan biaya sekitar Rp150 juta hingga Rp185 juta, dan itu saya penjuangkan melalui anggara pokir, tetapi dalan perjalanannya anggaran tersebut hilang,” terangnya.

“Alasan Dinas Pertanian adalah refocusing. Dan tidak tanggung-tanggung refocusing itu 100 persen sehingga apa yang diinginkan para petani tidak dapat saya perjuangkan," tambah Bardiansyah saat menyampaikan hasil reses, Senin (14/6).

Dirinya mengatakan hilangnya anggaran pokir itu bukan hanya dialami dirinya, tetapi juga banyak anggota DPRD lainnya. Ini sangat mengecewakan karena berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan dan marwah DPRD secara kelembagaan sebagai penyambung aspirasi masyarakat.

Baca Juga :  DPRD Kotim Dukung Pemenuhan Anggaran untuk Pilkada Serentak

"Dalam satu lokasi pertemuan ada 20 sampai 30 usulan yang disampaikan warga, kalau saya hitung sejak saya dilantik pada 2019 lalu sampai saat ini sudah melaksanakan lima kali reses, saya perkirakan sudah ada sekitar 600 sampai 900 usulan yang disampaikan warga dan banyak usulan itu belum dikabulkan," kata Bardiansyah.

Sementara juru bicara dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Riskon Fabiansyah, juga menyampaikan keluhan yang sama.

"Kami berharap di bawah kepemimpinan Bupati H Halikinnor dan Wabup Irawati dapat memahami dan memberi solusi, agar  pokok-pokok pikiran DPRD tersebut tidak dihilangkan karena itu merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat," tandasnya.

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengelar rapat paripurna penyampaian hasil reses. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Kotim Dra Rinie dan dihadiri sejumlah anggota DPRD lainnya. Dari pihak eksekutif langsung dihadiri oleh Bupati H Halikinnor beserta sejumlah kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD).

Dalam rapat tersebut perwakilan masing-masing daerah pemilihan (Dapil) menyampaikan curahan hati mereka terkait banyaknya kegiatan yang diusulkan, namun kemudian dibatalkan akibat terkena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 yang masih terjadi di daerah ini.

Anggota DPRD Kabupaten Kotim H Bardiansyah saat menjadi juru bicara penyampaian hasil reses dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit, mengaku sangat menyayangkan refocusing anggaran mengorbankan kegiatan-kegiatan yang diusulkan melalui pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD. Pasalnya usulan tersebut murni aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada anggota dewan pada saat reses.

Baca Juga :  Dewan Puji Tindakan Bupati, Mau Cek Langsung Kerusakan Jalan

"Masyarakat dapil III meminta saya untuk memperjuangkan jalan usaha tani sepanjang 1,5 kilometer dengan perkiraan biaya sekitar Rp150 juta hingga Rp185 juta, dan itu saya penjuangkan melalui anggara pokir, tetapi dalan perjalanannya anggaran tersebut hilang,” terangnya.

“Alasan Dinas Pertanian adalah refocusing. Dan tidak tanggung-tanggung refocusing itu 100 persen sehingga apa yang diinginkan para petani tidak dapat saya perjuangkan," tambah Bardiansyah saat menyampaikan hasil reses, Senin (14/6).

Dirinya mengatakan hilangnya anggaran pokir itu bukan hanya dialami dirinya, tetapi juga banyak anggota DPRD lainnya. Ini sangat mengecewakan karena berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan dan marwah DPRD secara kelembagaan sebagai penyambung aspirasi masyarakat.

Baca Juga :  DPRD Kotim Dukung Pemenuhan Anggaran untuk Pilkada Serentak

"Dalam satu lokasi pertemuan ada 20 sampai 30 usulan yang disampaikan warga, kalau saya hitung sejak saya dilantik pada 2019 lalu sampai saat ini sudah melaksanakan lima kali reses, saya perkirakan sudah ada sekitar 600 sampai 900 usulan yang disampaikan warga dan banyak usulan itu belum dikabulkan," kata Bardiansyah.

Sementara juru bicara dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Riskon Fabiansyah, juga menyampaikan keluhan yang sama.

"Kami berharap di bawah kepemimpinan Bupati H Halikinnor dan Wabup Irawati dapat memahami dan memberi solusi, agar  pokok-pokok pikiran DPRD tersebut tidak dihilangkan karena itu merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat," tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru