27.3 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Di Tengah Kompetisi dan Pandemi 2020, XL Axiata Raih Pertumbuhan Solid

PROKALTENG.CO – Meskipun harus menghadapi kompetisi industri yang
sangat ketat di tengah situasi pandemi Covid-19, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata)
tetap berhasil mencatat pertumbuhan yang solid. XL Axiata meraih peningkatan
pendapatan layanan lebih dari 6% dibandingkan periode yang sama dari tahun
sebelumnya (YoY).

Selain itu, tingkat
profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik, di mana EBITDA
meningkat sebesar 31% YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi
sebesar Rp 679 miliar.

Di sepanjang 2020, kontribusi
pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89%
yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per
pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp sebesar 35.000
menjadi Rp 36.000. Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung,
dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di
Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G.

Presiden Direktur & CEO XL
Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2020 pihaknya berfokus pada
keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan
otomatisasi dan simplicity. “Pada saat yang sama, kami juga terus membangun
keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS
mencapai NPS (net promotor score)
yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang
sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara
berkesinambungan. Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis
perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru,”
ujarnya, Senin (15/2/2021)

Beban operasional per akhir 2020
turun sebesar -15% YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur
hingga -30% YoY, di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.
Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25% YoY terutama karena
interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS
dan voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun -8% YoY karena pergeseran
pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.

Baca Juga :  Dua Bulan Tak Terbang Imbas Corona, Susi Air Terancam Bangkrut

Pada sisi jaringan, trafik data
sepanjang tahun 2020 meningkat 47% YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869
Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal
keempat, trafik data meningkat 8% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari
bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari
kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta.

Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang
dipercepat selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan seiring
dengan adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang
dari 10% dari total trafik data. Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset
3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan
depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan. 

Sepanjang 2020, XL Axiata
mengenalkan sejumlah penawaran baru. Antara lain untuk pelanggan layanan
prabayar ada XL Xtra Unlimited Turbo, dan Unlimited 1 jam. Untuk pelanggan
paskabayar ada Prio Flex dan myPRIO unlimited. Bagi pelanggan AXIS tersedia
Edu-Pack, Owsem 48GB + Unlimited Games 30 hari, dan Bronet 24 Jam 8GB 7 hari,
Selain itu, juga diluncurkan paket XtraBelajar sebagai salah satu dukungan para
pelajar dan mahasiswa guna dalam rangka mendukung program Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ).

Pemanfaatan digital IT,
artificial intelligent dan data analytics juga terus dilanjutkan perusahaan
untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan
telekomunikasi dan data. Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam
pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan.
Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter
setiap segmen.

Baca Juga :  Bank Mandiri Kucurkan Kredit Mencapai Rp1.272,07 Triliun hingga Kuartal II 2023

Pandemi Covid-19 tidak
menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL
Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat
sekitar 11% YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat
dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan
di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.

Guna menyiapkan jaringan menuju
5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini
untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah
satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih
besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang
sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video
streaming. 

Dari sisi kondisi finansial,
neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah
mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada
pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga
76% YoY. XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US
Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang
tidak bersamaan 

PROKALTENG.CO – Meskipun harus menghadapi kompetisi industri yang
sangat ketat di tengah situasi pandemi Covid-19, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata)
tetap berhasil mencatat pertumbuhan yang solid. XL Axiata meraih peningkatan
pendapatan layanan lebih dari 6% dibandingkan periode yang sama dari tahun
sebelumnya (YoY).

Selain itu, tingkat
profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik, di mana EBITDA
meningkat sebesar 31% YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi
sebesar Rp 679 miliar.

Di sepanjang 2020, kontribusi
pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89%
yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per
pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp sebesar 35.000
menjadi Rp 36.000. Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung,
dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di
Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G.

Presiden Direktur & CEO XL
Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2020 pihaknya berfokus pada
keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan
otomatisasi dan simplicity. “Pada saat yang sama, kami juga terus membangun
keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS
mencapai NPS (net promotor score)
yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang
sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara
berkesinambungan. Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis
perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru,”
ujarnya, Senin (15/2/2021)

Beban operasional per akhir 2020
turun sebesar -15% YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur
hingga -30% YoY, di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16.
Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25% YoY terutama karena
interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS
dan voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun -8% YoY karena pergeseran
pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.

Baca Juga :  Dua Bulan Tak Terbang Imbas Corona, Susi Air Terancam Bangkrut

Pada sisi jaringan, trafik data
sepanjang tahun 2020 meningkat 47% YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869
Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal
keempat, trafik data meningkat 8% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari
bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari
kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta.

Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang
dipercepat selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan seiring
dengan adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang
dari 10% dari total trafik data. Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset
3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan
depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan. 

Sepanjang 2020, XL Axiata
mengenalkan sejumlah penawaran baru. Antara lain untuk pelanggan layanan
prabayar ada XL Xtra Unlimited Turbo, dan Unlimited 1 jam. Untuk pelanggan
paskabayar ada Prio Flex dan myPRIO unlimited. Bagi pelanggan AXIS tersedia
Edu-Pack, Owsem 48GB + Unlimited Games 30 hari, dan Bronet 24 Jam 8GB 7 hari,
Selain itu, juga diluncurkan paket XtraBelajar sebagai salah satu dukungan para
pelajar dan mahasiswa guna dalam rangka mendukung program Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ).

Pemanfaatan digital IT,
artificial intelligent dan data analytics juga terus dilanjutkan perusahaan
untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan
telekomunikasi dan data. Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam
pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan.
Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter
setiap segmen.

Baca Juga :  Bank Mandiri Kucurkan Kredit Mencapai Rp1.272,07 Triliun hingga Kuartal II 2023

Pandemi Covid-19 tidak
menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL
Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat
sekitar 11% YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat
dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan
di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.

Guna menyiapkan jaringan menuju
5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini
untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah
satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih
besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang
sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video
streaming. 

Dari sisi kondisi finansial,
neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah
mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada
pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga
76% YoY. XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US
Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang
tidak bersamaan 

Terpopuler

Artikel Terbaru