PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO– Wakil
Ketua II Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Shopie Ariany memberikan perhatiian khusus terhadap meningkatnya kasus orang terkomfirmasi positif Covid-19 di Kota Palangka Raya
“Berdasarkan laporan
yang dirilis Tim Satgas Covid-19 Kota, pada Sabtu (26/12) tercatat ada
penambahan 10 kasus konfirmasi positif Covid-19, berarti secara akumulasi telah
ada 1.888 kasus terjadi di Kota Palangka Raya,†jelas wanita yang akrab disapa
Shopie tersebut, Minggu (27/12).
Politikus asal Partai
Perindo ini menilai potensi pesebaran di Kalteng masih akan terus terjadi.
Bahkan tidak menutup kemungkinan kasusnya justru akan meningkat. Mengingat data
pada Sabtu (26/12) laju pesebaran mencapai hingga 24,1 per 100 ribu
penduduk.
“Itu artinya dalam
setiap 100 Ribu penduduk, kecepatan terjadinya sakit mengenai 24 sampai 25
orang tertular positif Covid-19. Dengan kecepatan penularan
yang meningkat menunjukkan banyaknya
orang yang menjadi sakit. Ini harus kita waspadai,” terang Shopie.
Satu hal yang cukup
menyita perhatian legislator asal dapil III ini yaitu adanya orang-orang yang
memiliki virus Covid-19 dalam tubuhnya namun tanpa gejala (Orang Tanpa
Gejala/OTG). Orang-orang tersebut lah yang menurutnya harus diwaspadai oleh
semua pihak. Secara fisik OTG tidak memiliki gejala klinis virus Covid-19
seperti demam tinggi dan batuk kering, namun tubuhnya telah terinfeksi.
“Setiap orang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik dan berbeda-beda. Ada beberapa orang
yang akan mengalami reaksi agresif terhadap Covid-19, sementara yang lain biasa
saja. Bisa saja orang di sekitar kita terlihat sehat, tanpa diketahui justru
memiliki virus dalam tubuhnya. Inilah yang membuat laju pesebaran semakin
meningkat,†ungkapnya.
Maka dari itu wakil
rakyat yang membidangi kesejahteraan rakyat ini menegaskan tidak ada cara lain
selain menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menghindari pesebaran.
Menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan
adalah langkah paling awal dan paling mudah dilakukan agar tidak tertular.
PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO– Wakil
Ketua II Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Shopie Ariany memberikan perhatiian khusus terhadap meningkatnya kasus orang terkomfirmasi positif Covid-19 di Kota Palangka Raya
“Berdasarkan laporan
yang dirilis Tim Satgas Covid-19 Kota, pada Sabtu (26/12) tercatat ada
penambahan 10 kasus konfirmasi positif Covid-19, berarti secara akumulasi telah
ada 1.888 kasus terjadi di Kota Palangka Raya,†jelas wanita yang akrab disapa
Shopie tersebut, Minggu (27/12).
Politikus asal Partai
Perindo ini menilai potensi pesebaran di Kalteng masih akan terus terjadi.
Bahkan tidak menutup kemungkinan kasusnya justru akan meningkat. Mengingat data
pada Sabtu (26/12) laju pesebaran mencapai hingga 24,1 per 100 ribu
penduduk.
“Itu artinya dalam
setiap 100 Ribu penduduk, kecepatan terjadinya sakit mengenai 24 sampai 25
orang tertular positif Covid-19. Dengan kecepatan penularan
yang meningkat menunjukkan banyaknya
orang yang menjadi sakit. Ini harus kita waspadai,” terang Shopie.
Satu hal yang cukup
menyita perhatian legislator asal dapil III ini yaitu adanya orang-orang yang
memiliki virus Covid-19 dalam tubuhnya namun tanpa gejala (Orang Tanpa
Gejala/OTG). Orang-orang tersebut lah yang menurutnya harus diwaspadai oleh
semua pihak. Secara fisik OTG tidak memiliki gejala klinis virus Covid-19
seperti demam tinggi dan batuk kering, namun tubuhnya telah terinfeksi.
“Setiap orang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik dan berbeda-beda. Ada beberapa orang
yang akan mengalami reaksi agresif terhadap Covid-19, sementara yang lain biasa
saja. Bisa saja orang di sekitar kita terlihat sehat, tanpa diketahui justru
memiliki virus dalam tubuhnya. Inilah yang membuat laju pesebaran semakin
meningkat,†ungkapnya.
Maka dari itu wakil
rakyat yang membidangi kesejahteraan rakyat ini menegaskan tidak ada cara lain
selain menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menghindari pesebaran.
Menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan
adalah langkah paling awal dan paling mudah dilakukan agar tidak tertular.
