30.1 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

Dokter Andani Eka Putra Ungkap Obat Paling Bagus Untuk Covid-19

JAKARTA โ€“
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas dr. Andani Eka Putra mengatakan bahwa obat yang paling
bagus untuk pasien Covid-19 adalah menghilangkan stres dan depresi.

โ€œSebenarnya obat yang paling bagus menghilangkan
Covid-19 itu adalah bagaimana menghilangkan stres atau depresi pada waktu
pasien dirawat. Itu paling bagus,โ€ kata Andani saat diskusi virtual
Sinergi Mencari Obat Covidโ€ Sabtu (3/10). Menurut Andani, ini juga
berdasarkan pengalamannya merawat pasien Covid-19.

Sebab, ujar dia, banyak pasien Covid-19 yang mengalami stres
ketika dinyatakan terinfeksi corona.

โ€œKuncinya, tetap memotivasi semangat itu yang paling
penting,โ€ jelasnya. Andani mengatakan selain itu  yang perlu
dilakukan adalah melakukan deteksi secepat mungkin, sehingga pasien tidak jatuh
terlebih dahulu.


Menurutnya,
ketika didiagnosa, maka pasien bisa segera beristirahat, makan obat-obatan, dan
sebagainya, sehingga kondisinya akan membaik lebih cepat. Ia mengatakan bahwa
banyak sekali pasien yang ketika masuk ke rumah sakit karena Covid-19, di
pikirannya itu muncul bahwa stigma jelek akan dialami keluarganya, dianggap
aib, bahkan mereka seolah-olah akan menghadapi kematian dan macam-macam.

Baca Juga :  Ganjar: Tidak Enak Rasanya Larang Mudik, Tapi Orang Asing Bebas Masuk

 

โ€œSebenarnya
tidak ada masalah sama sekali. Jadi, saya sepakat sekali, yang paling penting
untuk pasien itu bagaimana memperbaiki motivasi,โ€ katanya.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan petugas medis kepada
pasien juga sangat penting sekali. Dia menegaskan bahwa pasien membutuhkan
komunikasi. โ€œPendekatan itu penting sekali,โ€ tegasnya. Dia mengatakan
kuncinya adalah masyarakat jangan terlalu panik dengan Covid-19.

Namun, lanjut dia, jangan pula terlalu abai. โ€œWaspada
dan hati-hati saja, pakai rasional paling bagus untuk itu,โ€ ujarnya. Lebih
jauh Andani mengingatkan masyarakat tidak perlu terlalu takut Covid-19 akan
menyebar lewat udara atau airborne. โ€œSaya tidak sepakat dengan airborne.
Kalau airborne, dari dulu sudah habis orang-orang,โ€ katanya. Menurutnya,
kalau airborne lokal menyerap dua atau tiga meter, mungkin masih bisa.


Baca Juga :  Ketum PP Muhammadiyah: Pancasila Lebih Butuh Amal Nyata, Bukan Hanya J

Namun, dia tidak
percaya kalau jaraknya 10 atau 50 meter, bisa menyebarkan virus. โ€œKalau
airborne lokal menyerap dua tiga meter mungkin masih bisa, tetapi kalau
jaraknya 10 atau 50 meter saya tidak percaya, tidak meyakinkan,โ€ ujar dia.
Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen menyampaikan kritik kepada CDC atau Center
for Disease Control, dan WHO atau Wolrd Health Organization terkait persoalan
airborne. โ€œTempo hari (CDC), sempat di-posting penularan Covid-19 ini bisa
melalui airborne. Ternyata akhir-akhir ini sudah diralat bahwa penularan virus
itu tidak melalui airbone, alasannya karena salah posting. Ini kan lucu
sekali,โ€ kata Nabil dalam diskusi itu.

Politikus PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa CDC atau WHO
untuk berhati-hati menyampaikan informasi. โ€œKarena setiap hasil pernyataan
yang dikeluarkan WHO atau CDC ini akan memengaruhi kebijakan,โ€ kata Nabil. 

JAKARTA โ€“
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas dr. Andani Eka Putra mengatakan bahwa obat yang paling
bagus untuk pasien Covid-19 adalah menghilangkan stres dan depresi.

โ€œSebenarnya obat yang paling bagus menghilangkan
Covid-19 itu adalah bagaimana menghilangkan stres atau depresi pada waktu
pasien dirawat. Itu paling bagus,โ€ kata Andani saat diskusi virtual
Sinergi Mencari Obat Covidโ€ Sabtu (3/10). Menurut Andani, ini juga
berdasarkan pengalamannya merawat pasien Covid-19.

Sebab, ujar dia, banyak pasien Covid-19 yang mengalami stres
ketika dinyatakan terinfeksi corona.

โ€œKuncinya, tetap memotivasi semangat itu yang paling
penting,โ€ jelasnya. Andani mengatakan selain itu  yang perlu
dilakukan adalah melakukan deteksi secepat mungkin, sehingga pasien tidak jatuh
terlebih dahulu.


Menurutnya,
ketika didiagnosa, maka pasien bisa segera beristirahat, makan obat-obatan, dan
sebagainya, sehingga kondisinya akan membaik lebih cepat. Ia mengatakan bahwa
banyak sekali pasien yang ketika masuk ke rumah sakit karena Covid-19, di
pikirannya itu muncul bahwa stigma jelek akan dialami keluarganya, dianggap
aib, bahkan mereka seolah-olah akan menghadapi kematian dan macam-macam.

Baca Juga :  Ganjar: Tidak Enak Rasanya Larang Mudik, Tapi Orang Asing Bebas Masuk

 

โ€œSebenarnya
tidak ada masalah sama sekali. Jadi, saya sepakat sekali, yang paling penting
untuk pasien itu bagaimana memperbaiki motivasi,โ€ katanya.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan petugas medis kepada
pasien juga sangat penting sekali. Dia menegaskan bahwa pasien membutuhkan
komunikasi. โ€œPendekatan itu penting sekali,โ€ tegasnya. Dia mengatakan
kuncinya adalah masyarakat jangan terlalu panik dengan Covid-19.

Namun, lanjut dia, jangan pula terlalu abai. โ€œWaspada
dan hati-hati saja, pakai rasional paling bagus untuk itu,โ€ ujarnya. Lebih
jauh Andani mengingatkan masyarakat tidak perlu terlalu takut Covid-19 akan
menyebar lewat udara atau airborne. โ€œSaya tidak sepakat dengan airborne.
Kalau airborne, dari dulu sudah habis orang-orang,โ€ katanya. Menurutnya,
kalau airborne lokal menyerap dua atau tiga meter, mungkin masih bisa.


Baca Juga :  Ketum PP Muhammadiyah: Pancasila Lebih Butuh Amal Nyata, Bukan Hanya J

Namun, dia tidak
percaya kalau jaraknya 10 atau 50 meter, bisa menyebarkan virus. โ€œKalau
airborne lokal menyerap dua tiga meter mungkin masih bisa, tetapi kalau
jaraknya 10 atau 50 meter saya tidak percaya, tidak meyakinkan,โ€ ujar dia.
Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen menyampaikan kritik kepada CDC atau Center
for Disease Control, dan WHO atau Wolrd Health Organization terkait persoalan
airborne. โ€œTempo hari (CDC), sempat di-posting penularan Covid-19 ini bisa
melalui airborne. Ternyata akhir-akhir ini sudah diralat bahwa penularan virus
itu tidak melalui airbone, alasannya karena salah posting. Ini kan lucu
sekali,โ€ kata Nabil dalam diskusi itu.

Politikus PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa CDC atau WHO
untuk berhati-hati menyampaikan informasi. โ€œKarena setiap hasil pernyataan
yang dikeluarkan WHO atau CDC ini akan memengaruhi kebijakan,โ€ kata Nabil. 

Terpopuler

Artikel Terbaru