MUARA TEWEH– Ribuan
rumah warga pada lima kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Utara (Batara)
masih terendam air luapan Sungai Barito.
Kapolres Barito Utara
AKBP Dodo Hendro Kusuma melalui Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi Sastrawan menyampaikan,
banjir masih terus berlanjut ke wilayah hilir. Salah satunya yakni wilayah Kecamatan
Montallat, yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Oleh sebab itu,
pihaknya bersama tripika melakukan monitoring dan patroli guna mengantisipasi
bencana banjir di wilayah kecamatan ini.
“Dari hasil monitoring
itu, sejak Minggu siang memperlihatkan kondisi banjir di Kelurahan Montallat I
atau disebut Malegoi, perkiraan ketinggian air mencapai 2,5 meter,”
ucapnya Minggu malam (12/4).
Fasilitas umum yang
terendam air, di antaranya pustu, kantor kelurahan, dan musala. Sedangkan
jumlah rumah terendam air sebanyak 12 rumah, dengan ketinggian air mencapai 1,5
meter.
Sementara itu, di
Kelurahan Montallat II. Ada delapan fasilitas umum yang terendam air, seperti gedung
SD, SMA pustu, kantor kelurahan, dan musala. Jumlah rumah terendam air sekitar
25 rumah, dengan ketinggian air mencapai 0,5 meter.
Kemudian, lanjut dia,
untuk di Kelurahan Tumpung Laung I, perkiraan ketinggian air 0,5 meter.
Fasilitas umum yang terendam yakni sebuah musala dua rumah warga, dengan
ketinggian air 20 cm.
Lebih lanjut Fry
mengatakan, di Kelurahan Tumpung Laung II perkiraan ketinggian air 1 meter.
“Akan tetapi belum ada fasilitas umum dan rumah warga yang terendam air.
Sedangkan di Desa Sikan, perkiraan ketinggian air 0,5 meter. Fasilitas umum yang
terdampak berupa musala serta dua rumah warga,†jelasnya.
Di Desa Ruji, perkiraan
ketinggian air mencapai 0,5 meter. Kantor desa dan tiga rumah warga terendam
air. Di Desa Rubei, diperkiraan ketinggian air mencapai 0,5 meter. “Ada satu
rumah warga yang terendam,†tuturnya.
Beralih ke Desa Pepas,
perkiraan ketinggian mencapai 1 meter. Ada dua rumah warga yang terendam. Di
Desa Paring Lahung, perkiraan ketinggian air 0,5 meter. Sedangkan di Desa Kamawen,
perkiraan ketinggian air 20 cm, tapi tak ada fasilitas umum dan rumah warga
yang tergenang air.
“Kami mengimbau
kepada warga untuk selalu waspada, karena kemungkinan debit air Sungai Barito
masih terus meningkat. Kegiatan pemantauan banjir di wilayah rawan banjir,
Malegoi, akan terus kami lakukan bersama unsur tripika,” pungkas Fry.
Sementara itu, dalam
laporan Lurah Lanjas Tri Winarsih, jumlah korban banjir di Kelurahan Lanjas
mencapai 582 kepala keluarga (KK).
“Air mulai
merendam pekarangan rumah dan sebagian sampai masuk ke dalam rumah warga. Jalan
yang terendam banjir di antaranya Jalan Srikaya RT 01, RT 02, Jalan Keladan RT
03, RT 04, RT 05, Jalan Akasia RT 06, Jalan Yetro Sinseng menuju Jalan Meranti
Darmaga RT 09, Jalan Meranti RT 10, Jalan Pramuka simpang LP III RT 15, Jalan
Pramuka Gang Siaga/Gang Harusan RT 27 dan Jalan Aisyah RT 30/ RW 08,”
ungkapnya.
Kondisi tak jauh
berbeda di wilayah Kelurahan Melayu. Banyak permukiman warga yang terendam air.
Di antaranya di Jalan Sengaji Hulu, Sengaji Hilir, Jalan Dahlia, Jalan Imam
Bonjol, Gang Paraguwai, Jalan Panglima Batur, Jalan Ais Nasution, dan Jalan
Mawar.
Demikian pula di wilayah Kecamatan Teweh Baru,
seperti di Kelurahan Jambu dan Jingah. Di wilayah Kecamatan Lahei dan Lahei
Barat pun sama. Beberapa fasilitas umum terdampak karena terendam air.