28.6 C
Jakarta
Tuesday, November 4, 2025

Bahaya Tidur Setelah Makan dan Cara Mencegahnya

Bahaya tidur setelah makan sering kali dianggap sepele, padahal kebiasaan ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti refluks asam, gangguan pencernaan, hingga peningkatan berat badan.

Saat tidur, tubuh berfokus pada pemulihan, bukan pencernaan. Jika kamu langsung berbaring setelah makan, proses pencernaan bisa terganggu dan berdampak negatif bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Dikutip dari VeryWell Health, menurut Dr. Madathupalayam Madhankumar, ahli bedah gastroenterologi di iCliniq, ukuran dan waktu makan sangat berpengaruh.

“Makanan berat akan lebih sulit dicerna, terutama ketika tubuh berada dalam posisi berbaring,” ujarnya.

Berikut ini beberapa bahaya tidur setelah makan dan cara mencegahnya seperti dirangkum dari laman Very Well Health, UPMC HealthBeat, dan Eka Hospital.

  1. Gangguan pencernaan dan perut terasa tidak nyaman

Salah satu bahaya tidur setelah makan yang paling umum adalah gangguan pencernaan. Saat tubuh berbaring, gravitasi tidak membantu makanan bergerak ke usus.

Akibatnya, makanan bisa menumpuk di lambung, menyebabkan rasa begah, mual, atau kembung.

Dikutip dari Very Well Health, ahli gastroenterologi Dr. Jesse Houghton menjelaskan bahwa posisi tidur setelah makan membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat, sehingga risiko indigesti meningkat.

  1. Refluks asam lambung

Dampak lain dari kebiasaan tidur setelah makan adalah meningkatnya risiko refluks asam lambung atau GERD.

Saat kamu berbaring, asam dari lambung dapat naik ke kerongkongan, menimbulkan sensasi panas di dada (heartburn). Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat merusak lapisan kerongkongan.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Ingatkan, Tetangga Positif Covid-19 Harus Dibantu

Untuk mencegahnya, para ahli menyarankan agar kamu menunggu setidaknya 2–3 jam setelah makan sebelum tidur.

  1. Gangguan tidur dan kualitas istirahat menurun

Tidur setelah makan besar juga bisa membuat tidurmu tidak nyenyak.

 

Proses pencernaan yang masih berlangsung membuat tubuh tetap “aktif” meski kamu sudah berbaring. Hal ini bisa menyebabkan tubuh terasa panas dan sulit tertidur pulas.

Makan berat sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan memperburuk kualitas tidur, terutama jika kamu mengonsumsi makanan tinggi lemak atau pedas.

  1. Risiko kenaikan berat badan

Bahaya tidur setelah makan berikutnya adalah peningkatan berat badan. Saat tidur, tubuh tidak membakar banyak kalori, sehingga energi dari makanan akan disimpan sebagai lemak.

Jika dilakukan berulang kali, kebiasaan ini dapat memicu obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Sebuah studi tahun 2015 juga menunjukkan bahwa pekerja malam yang sering makan sebelum tidur memiliki kadar kolesterol tinggi, obesitas abdominal, dan penurunan fungsi ginjal.

  1. Penyerapan nutrisi terganggu

Saat kamu langsung tidur setelah makan, proses penyerapan nutrisi di usus halus tidak optimal.

Akibatnya, tubuh mungkin tidak mendapatkan vitamin dan mineral secara maksimal. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada imunitas dan metabolisme tubuh.

Cara Mencegah Gangguan Pencernaan Sebelum Tidur

Baca Juga :  5 Langkah Sehat Menjaga Kualitas Sperma Untuk Dapat Momongan

Mengetahui bahaya tidur setelah makan saja tidak cukup, kamu juga perlu menerapkan langkah pencegahan berikut agar kesehatan pencernaan tetap terjaga:

  1. Beri jeda waktu sebelum tidur

Usahakan menunggu 2-3 jam setelah makan sebelum tidur. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik dan mencegah refluks asam lambung.

  1. Pilih makanan ringan dan rendah lemak

Jika kamu harus makan malam karena jadwal padat, pilih menu ringan seperti sup sayur, ikan kukus, atau buah segar.

Hindari makanan tinggi lemak dan pedas yang bisa memperlambat pencernaan.

  1. Lakukan aktivitas ringan setelah makan

Jangan langsung berbaring. Cobalah berjalan santai selama 10–15 menit.

Aktivitas ini membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko kembung.

  1. Atur porsi makan

Makan dalam porsi kecil tetapi sering lebih baik daripada langsung mengonsumsi makanan berat.

Cara ini mencegah tekanan berlebih pada lambung dan membantu proses pencernaan lebih efisien.

Bahaya tidur setelah makan tidak boleh diabaikan karena dapat memicu gangguan pencernaan, refluks asam, gangguan tidur, hingga kenaikan berat badan.

Dengan memberi jeda waktu sebelum tidur, memilih makanan ringan, serta menjaga porsi makan, kamu bisa terhindar dari dampak kebiasaan tidur setelah makan dan menjaga tubuh tetap sehat.

Ingat, tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan. Jadi, beri jeda sebelum beristirahat agar sistem pencernaan dan kualitas tidurmu tetap optimal.(jpc)

Bahaya tidur setelah makan sering kali dianggap sepele, padahal kebiasaan ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti refluks asam, gangguan pencernaan, hingga peningkatan berat badan.

Saat tidur, tubuh berfokus pada pemulihan, bukan pencernaan. Jika kamu langsung berbaring setelah makan, proses pencernaan bisa terganggu dan berdampak negatif bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Dikutip dari VeryWell Health, menurut Dr. Madathupalayam Madhankumar, ahli bedah gastroenterologi di iCliniq, ukuran dan waktu makan sangat berpengaruh.

“Makanan berat akan lebih sulit dicerna, terutama ketika tubuh berada dalam posisi berbaring,” ujarnya.

Berikut ini beberapa bahaya tidur setelah makan dan cara mencegahnya seperti dirangkum dari laman Very Well Health, UPMC HealthBeat, dan Eka Hospital.

  1. Gangguan pencernaan dan perut terasa tidak nyaman

Salah satu bahaya tidur setelah makan yang paling umum adalah gangguan pencernaan. Saat tubuh berbaring, gravitasi tidak membantu makanan bergerak ke usus.

Akibatnya, makanan bisa menumpuk di lambung, menyebabkan rasa begah, mual, atau kembung.

Dikutip dari Very Well Health, ahli gastroenterologi Dr. Jesse Houghton menjelaskan bahwa posisi tidur setelah makan membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat, sehingga risiko indigesti meningkat.

  1. Refluks asam lambung

Dampak lain dari kebiasaan tidur setelah makan adalah meningkatnya risiko refluks asam lambung atau GERD.

Saat kamu berbaring, asam dari lambung dapat naik ke kerongkongan, menimbulkan sensasi panas di dada (heartburn). Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat merusak lapisan kerongkongan.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Ingatkan, Tetangga Positif Covid-19 Harus Dibantu

Untuk mencegahnya, para ahli menyarankan agar kamu menunggu setidaknya 2–3 jam setelah makan sebelum tidur.

  1. Gangguan tidur dan kualitas istirahat menurun

Tidur setelah makan besar juga bisa membuat tidurmu tidak nyenyak.

 

Proses pencernaan yang masih berlangsung membuat tubuh tetap “aktif” meski kamu sudah berbaring. Hal ini bisa menyebabkan tubuh terasa panas dan sulit tertidur pulas.

Makan berat sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan memperburuk kualitas tidur, terutama jika kamu mengonsumsi makanan tinggi lemak atau pedas.

  1. Risiko kenaikan berat badan

Bahaya tidur setelah makan berikutnya adalah peningkatan berat badan. Saat tidur, tubuh tidak membakar banyak kalori, sehingga energi dari makanan akan disimpan sebagai lemak.

Jika dilakukan berulang kali, kebiasaan ini dapat memicu obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Sebuah studi tahun 2015 juga menunjukkan bahwa pekerja malam yang sering makan sebelum tidur memiliki kadar kolesterol tinggi, obesitas abdominal, dan penurunan fungsi ginjal.

  1. Penyerapan nutrisi terganggu

Saat kamu langsung tidur setelah makan, proses penyerapan nutrisi di usus halus tidak optimal.

Akibatnya, tubuh mungkin tidak mendapatkan vitamin dan mineral secara maksimal. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada imunitas dan metabolisme tubuh.

Cara Mencegah Gangguan Pencernaan Sebelum Tidur

Baca Juga :  5 Langkah Sehat Menjaga Kualitas Sperma Untuk Dapat Momongan

Mengetahui bahaya tidur setelah makan saja tidak cukup, kamu juga perlu menerapkan langkah pencegahan berikut agar kesehatan pencernaan tetap terjaga:

  1. Beri jeda waktu sebelum tidur

Usahakan menunggu 2-3 jam setelah makan sebelum tidur. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik dan mencegah refluks asam lambung.

  1. Pilih makanan ringan dan rendah lemak

Jika kamu harus makan malam karena jadwal padat, pilih menu ringan seperti sup sayur, ikan kukus, atau buah segar.

Hindari makanan tinggi lemak dan pedas yang bisa memperlambat pencernaan.

  1. Lakukan aktivitas ringan setelah makan

Jangan langsung berbaring. Cobalah berjalan santai selama 10–15 menit.

Aktivitas ini membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko kembung.

  1. Atur porsi makan

Makan dalam porsi kecil tetapi sering lebih baik daripada langsung mengonsumsi makanan berat.

Cara ini mencegah tekanan berlebih pada lambung dan membantu proses pencernaan lebih efisien.

Bahaya tidur setelah makan tidak boleh diabaikan karena dapat memicu gangguan pencernaan, refluks asam, gangguan tidur, hingga kenaikan berat badan.

Dengan memberi jeda waktu sebelum tidur, memilih makanan ringan, serta menjaga porsi makan, kamu bisa terhindar dari dampak kebiasaan tidur setelah makan dan menjaga tubuh tetap sehat.

Ingat, tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan. Jadi, beri jeda sebelum beristirahat agar sistem pencernaan dan kualitas tidurmu tetap optimal.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/