SAMPIT, PROKALTENG.CO – Hujan dengan intensitas ringan saja sudah cukup membuat sejumlah ruas jalan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tergenang air. Kondisi itu kembali mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kotim, Muhammad Kurniawan Anwar, yang menilai sistem drainase kota sudah tidak mampu menampung aliran air hujan.
Salah satu titik terparah, kata Kurniawan, berada di Jalan Pelita Timur, tepat di depan Toko Karya Jaya. Di kawasan itu, genangan air langsung muncul setiap kali hujan turun meski hanya sebentar. “Drainasenya tidak lancar, jadi kami minta pemerintah daerah segera melakukan pembenahan,” ujarnya, Rabu (15/10).
Kurniawan menegaskan, penanganan banjir di wilayah perkotaan tidak bisa dilakukan secara tambal sulam. Pemerintah daerah harus melakukan pemetaan dan revitalisasi menyeluruh terhadap sistem drainase, terutama di ruas-ruas utama yang menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat.
“Perlu penataan yang komprehensif. Jangan hanya memperbaiki di satu titik sementara titik lain dibiarkan. Drainase harus saling terhubung agar air cepat mengalir ke sungai,” tegas politisi Partai Amanat Nasional tersebut.
Ia mengingatkan, genangan air yang terus berulang bukan hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga mempercepat kerusakan jalan dan menghambat aktivitas ekonomi. “Ini masalah klasik yang tiap tahun dikeluhkan warga. Pemerintah harus serius, jangan tunggu kerusakan makin luas,” tambahnya.
DPRD, lanjut Kurniawan, akan mendorong agar perbaikan drainase masuk program prioritas APBD 2026. Menurutnya, penanganan banjir bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga kota.
“Kami akan kawal dari sisi penganggaran agar penanganan drainase benar-benar jadi prioritas. Kota yang maju harus dimulai dari lingkungan yang tertib dan bebas banjir,” pungkasnya. (bah)