26 C
Jakarta
Saturday, June 7, 2025

100 Hari Kerja Gubernur Kalteng, BEM-SI Sampaikan Deretan Isu Strategis

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Memasuki 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Wilayah Kalteng langsung menyampaikan berbagai isu strategis yang menjadi sorotan mahasiswa.

Sejumlah persoalan disampaikan dalam audiensi bersama Gubernur Kalteng, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah instansi pemerintah di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Senin (2/6).

Agenda tersebut digelar sebagai tindak lanjut dari Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) BEM-SI Kalteng yang berlangsung 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Audiensi ini melibatkan berbagai perwakilan lembaga mahasiswa dari perguruan tinggi di Kalteng, antara lain BEM UPR, DEMA UIN Palangka Raya, DEMA STAI Al-Ma’arif Buntok, SEMA Polilaman, BEM IAHN-TP, BEM IAKN Palangka Raya, BEM STIE Sampit, BEM STMIK Palangka Raya, dan BEM UPPR.

Dalam forum terbuka tersebut, Aliansi BEM-SI menyoroti sejumlah isu penting yang mencakup sumber daya manusia (SDM), pengelolaan sumber daya alam (SDA), sektor pendidikan, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, perlindungan masyarakat adat, konflik agraria, serta persoalan lingkungan hidup.

Baca Juga :  Kalteng Tanggap Darurat Karhutla, Sejak 6 Oktober hingga 10 Hari ke Depan

“Kami mengapresiasi Pak Gubernur yang telah menerima audiensi ini. Kami telah menginventarisasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kalteng, dan berharap masukan kami bisa menjadi pertimbangan ke depan,” ujar Koordinator Wilayah BEM-SI Kalteng, David Benedictus Situmorang.

David turut menyinggung kinerja aparat kepolisian yang dinilai belum maksimal. Berdasarkan data yang dihimpun, tindak kejahatan di Kalteng meningkat sebesar 3,3 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Selain meningkatnya angka kriminalitas, kami juga mencatat adanya sejumlah kasus bentrok antara masyarakat dan aparat kepolisian, serta keterlibatan beberapa oknum polisi dalam tindak pidana. Kami mendorong agar ke depan kinerja Polda dapat lebih profesional dan humanis,” tegasnya.

Isu peredaran narkoba juga menjadi perhatian. Perwakilan BEM UPPR, Rasito, menyebut Kabupaten Seruyan sebagai salah satu jalur distribusi narkotika yang sudah menjangkau wilayah pedesaan.

Baca Juga :  Jangan Lagi Unjuk Rasa, Gubernur Ingin Kalteng Damai dan Tentram

“Kabupaten Seruyan menjadi salah satu jalur peredaran narkoba, bahkan sampai ke desa-desa. Kami siap menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan kepolisian dalam membantu upaya pencegahan,” ungkap Rasito.

Gubernur H. Agustiar Sabran merespons positif berbagai kritik dan masukan tersebut. Ia menyatakan bahwa suara mahasiswa merupakan bagian penting dalam pembangunan daerah.

“Saya sangat mengapresiasi kritik membangun dari adik-adik mahasiswa. Kalian adalah generasi penerus yang akan membawa Kalteng menuju masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama membangun Kalteng yang Berkah dan Bermartabat,” ujar Gubernur.

Sebagai penutup audiensi, Aliansi BEM-SI Wilayah Kalteng menyerahkan kajian serta policy brief berisi rekomendasi kebijakan kepada Gubernur dan jajaran Forkopimda sebagai bahan pertimbangan ke depan. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Memasuki 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) Wilayah Kalteng langsung menyampaikan berbagai isu strategis yang menjadi sorotan mahasiswa.

Sejumlah persoalan disampaikan dalam audiensi bersama Gubernur Kalteng, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah instansi pemerintah di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur, Senin (2/6).

Agenda tersebut digelar sebagai tindak lanjut dari Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) BEM-SI Kalteng yang berlangsung 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Audiensi ini melibatkan berbagai perwakilan lembaga mahasiswa dari perguruan tinggi di Kalteng, antara lain BEM UPR, DEMA UIN Palangka Raya, DEMA STAI Al-Ma’arif Buntok, SEMA Polilaman, BEM IAHN-TP, BEM IAKN Palangka Raya, BEM STIE Sampit, BEM STMIK Palangka Raya, dan BEM UPPR.

Dalam forum terbuka tersebut, Aliansi BEM-SI menyoroti sejumlah isu penting yang mencakup sumber daya manusia (SDM), pengelolaan sumber daya alam (SDA), sektor pendidikan, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, perlindungan masyarakat adat, konflik agraria, serta persoalan lingkungan hidup.

Baca Juga :  Kalteng Tanggap Darurat Karhutla, Sejak 6 Oktober hingga 10 Hari ke Depan

“Kami mengapresiasi Pak Gubernur yang telah menerima audiensi ini. Kami telah menginventarisasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kalteng, dan berharap masukan kami bisa menjadi pertimbangan ke depan,” ujar Koordinator Wilayah BEM-SI Kalteng, David Benedictus Situmorang.

David turut menyinggung kinerja aparat kepolisian yang dinilai belum maksimal. Berdasarkan data yang dihimpun, tindak kejahatan di Kalteng meningkat sebesar 3,3 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Selain meningkatnya angka kriminalitas, kami juga mencatat adanya sejumlah kasus bentrok antara masyarakat dan aparat kepolisian, serta keterlibatan beberapa oknum polisi dalam tindak pidana. Kami mendorong agar ke depan kinerja Polda dapat lebih profesional dan humanis,” tegasnya.

Isu peredaran narkoba juga menjadi perhatian. Perwakilan BEM UPPR, Rasito, menyebut Kabupaten Seruyan sebagai salah satu jalur distribusi narkotika yang sudah menjangkau wilayah pedesaan.

Baca Juga :  Jangan Lagi Unjuk Rasa, Gubernur Ingin Kalteng Damai dan Tentram

“Kabupaten Seruyan menjadi salah satu jalur peredaran narkoba, bahkan sampai ke desa-desa. Kami siap menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan kepolisian dalam membantu upaya pencegahan,” ungkap Rasito.

Gubernur H. Agustiar Sabran merespons positif berbagai kritik dan masukan tersebut. Ia menyatakan bahwa suara mahasiswa merupakan bagian penting dalam pembangunan daerah.

“Saya sangat mengapresiasi kritik membangun dari adik-adik mahasiswa. Kalian adalah generasi penerus yang akan membawa Kalteng menuju masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama membangun Kalteng yang Berkah dan Bermartabat,” ujar Gubernur.

Sebagai penutup audiensi, Aliansi BEM-SI Wilayah Kalteng menyerahkan kajian serta policy brief berisi rekomendasi kebijakan kepada Gubernur dan jajaran Forkopimda sebagai bahan pertimbangan ke depan. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru