25.6 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Prioritaskan Pengembangan Digital Skill

DIGITAL
skill dinilai sangat potensial untuk terus dikembangkan di Indonesia. Oleh
karena itu, pemerintah akan menjadikan digital skill sebagai salah satu
prioritas pembangunan SDM.

“Kita
kan tahu bahwa potensi digital skill kita ini sangat besar. Dan ini menjadi
salah satu prioritas pemerintah. Oleh karena itu, pengembangan SDM dalam bidang
ini harus terus digenjot,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri
usai menghadiri pembukaan MOS + ACA National Championship di SMA Pradita
Dirgantara, Solo, Jateng, Rabu (3/7).

Menaker
menjelaskan, perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah sejumlah model
bisnis dan industri. Akibatnya, sejumlah jenis pekerjaan berikut keterampilan
yang dibutuhkan juga berubah. “Oleh karenanya, kita mendorong agar sisi
input pengembangan SDM kita juga mengikuti perubahan,” jelasnya.

Baca Juga :  Mendikbud : Jangan Bebani Guru dengan Urusan Administrasi

Selain
pengembangan kompetensi SDM, Hanif menyebut kunci lain dalam pembangunan SDM
adalah sertifikasi. Sekalipun memiliki kompetensi yang mumpuni, seseorang belum
bisa dikatakan kompeten jika keahliannya belum tersertifikasi.

“Itulah
kenapa akses pelatihan dan sertifikasi yang kedepan akan terus kita genjot.
Akan agar perlatihannya ini benar-benar berkualitas dan tersertifikasi
juga,” ujar Hanif.

Hanif
menambahkan, kompetensi dan sertifikasi yang dimiliki seseorang juga haruslah
bisa diakui oleh pasar kerja. Baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Jadi
kuncinya kompetensi yang berkualitas, sertifikasi yang berkualitas, dan
recognition (pengakuan) yang berkualitas,” ujarnya.(jpnn/)

DIGITAL
skill dinilai sangat potensial untuk terus dikembangkan di Indonesia. Oleh
karena itu, pemerintah akan menjadikan digital skill sebagai salah satu
prioritas pembangunan SDM.

“Kita
kan tahu bahwa potensi digital skill kita ini sangat besar. Dan ini menjadi
salah satu prioritas pemerintah. Oleh karena itu, pengembangan SDM dalam bidang
ini harus terus digenjot,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri
usai menghadiri pembukaan MOS + ACA National Championship di SMA Pradita
Dirgantara, Solo, Jateng, Rabu (3/7).

Menaker
menjelaskan, perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah sejumlah model
bisnis dan industri. Akibatnya, sejumlah jenis pekerjaan berikut keterampilan
yang dibutuhkan juga berubah. “Oleh karenanya, kita mendorong agar sisi
input pengembangan SDM kita juga mengikuti perubahan,” jelasnya.

Baca Juga :  Mendikbud : Jangan Bebani Guru dengan Urusan Administrasi

Selain
pengembangan kompetensi SDM, Hanif menyebut kunci lain dalam pembangunan SDM
adalah sertifikasi. Sekalipun memiliki kompetensi yang mumpuni, seseorang belum
bisa dikatakan kompeten jika keahliannya belum tersertifikasi.

“Itulah
kenapa akses pelatihan dan sertifikasi yang kedepan akan terus kita genjot.
Akan agar perlatihannya ini benar-benar berkualitas dan tersertifikasi
juga,” ujar Hanif.

Hanif
menambahkan, kompetensi dan sertifikasi yang dimiliki seseorang juga haruslah
bisa diakui oleh pasar kerja. Baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.

“Jadi
kuncinya kompetensi yang berkualitas, sertifikasi yang berkualitas, dan
recognition (pengakuan) yang berkualitas,” ujarnya.(jpnn/)

Terpopuler

Artikel Terbaru