30.9 C
Jakarta
Sunday, March 16, 2025

Seorang Kakek di Banjar Jadi Tersangka Pelecehan Puluhan Siswi TK Al-Qur’an

PROKALTENG.CO-Terjadinya kasus pelecehan puluhan siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Qur’an di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, ternyata dilatarbelakangi rasa gemas pelaku kepada bocah perempuan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat saat ditemui awak media pada Jumat (14/3/2026). “Dugaan sementara karena gemas melihat anak perempuan,” ungkap Ifan.

Selain mengungkap motif, Polres Banjar juga sudah menetapkan tersangka kepada pria paruh baya berinisial HM (58), yang saat ini sudah ditahan.

HM melancarkan aksinya saat anak-anak di TK Al-Qur’an itu pulang dan mampir belanja ke warung miliknya. “HM ini punya warung yang lokasinya dekat dengan sekolah korban. Dia (tersangka) menggerayangi bagian dada, pipi dan muka anak-anak yang belanja di warungnya,” kata Ifan.

Meski sudah dinaikkan ke tahap penyidikan, Ifan menyebut bahwa saat ini jumlah korban yang melapor hanya ada satu. “Yang melapor baru satu orang (korban, red). Sekarang masih kami kembangkan. Jadi ada kemungkinan jumlahnya bertambah,” katanya.

Baca Juga :  2 Santri Pukuli Gurunya Hingga Tewas, Begini Kronologisnya

Berdasarkan data yang masuk, anak yang jadi korban adalah bocah perempuan dengan usia 10 hingga 11 tahun. “Kita masih akan lihat perkembangannya lebih jauh nanti, berapa yang mau melapor (para orang tua korban, red), dan melengkapi kesaksian tambahan lainnya,” tukasnya.

Selain Unit PPA Polres Banjar, kasus ini juga ditangani oleh psikolog dan tim teknis dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinsos Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar.

Kepala UPT PPA, Nopi Mekarsari memastikan bahwa pihaknya sudah memberi pendampingan baik pendampingan hukum maupun psikologis. Namun untuk jumlah korban yang melapor, UPTD PPA Kabupaten Banjar mencatat sedikitnya ada 10 anak dari lebih 30 anak diduga jadi korban rasa gemas Kakek HM.

Baca Juga :  Bayi Malang Ditemukan di Kebun Karet Bingkulu Tanah Laut, Begini Kondisinya

“Yang laporan ke kami bukan satu, tapi sampai sepuluh korban. Semuanya sudah dilakukan pendampingan secara bertahap, ” kata dia.

Dinsos P3AP2KB Banjar punya dua tenaga ahli psikolog yang sangat membantu, sehingga pendampingan terlaksana sesuai jadwal.

Selain langsung berinteraksi dengan korban, pihaknya juga berkomunikasi dengan Polres Banjar. “Karena soal kasus hukumnya sudah ditangani Pihak Polres Banjar,” jelas Nopi.

Pihaknya mendapat fakta bahwa kasus ini terjadi karena para korban masih anak, belum memahami apa tentang sex education. “Pelaku memanfaatkan kepolosan anak. Gara-gara itu para korban mengalami trauma,” jelasnya.(jpg)

PROKALTENG.CO-Terjadinya kasus pelecehan puluhan siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Qur’an di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, ternyata dilatarbelakangi rasa gemas pelaku kepada bocah perempuan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat saat ditemui awak media pada Jumat (14/3/2026). “Dugaan sementara karena gemas melihat anak perempuan,” ungkap Ifan.

Selain mengungkap motif, Polres Banjar juga sudah menetapkan tersangka kepada pria paruh baya berinisial HM (58), yang saat ini sudah ditahan.

HM melancarkan aksinya saat anak-anak di TK Al-Qur’an itu pulang dan mampir belanja ke warung miliknya. “HM ini punya warung yang lokasinya dekat dengan sekolah korban. Dia (tersangka) menggerayangi bagian dada, pipi dan muka anak-anak yang belanja di warungnya,” kata Ifan.

Meski sudah dinaikkan ke tahap penyidikan, Ifan menyebut bahwa saat ini jumlah korban yang melapor hanya ada satu. “Yang melapor baru satu orang (korban, red). Sekarang masih kami kembangkan. Jadi ada kemungkinan jumlahnya bertambah,” katanya.

Baca Juga :  2 Santri Pukuli Gurunya Hingga Tewas, Begini Kronologisnya

Berdasarkan data yang masuk, anak yang jadi korban adalah bocah perempuan dengan usia 10 hingga 11 tahun. “Kita masih akan lihat perkembangannya lebih jauh nanti, berapa yang mau melapor (para orang tua korban, red), dan melengkapi kesaksian tambahan lainnya,” tukasnya.

Selain Unit PPA Polres Banjar, kasus ini juga ditangani oleh psikolog dan tim teknis dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinsos Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar.

Kepala UPT PPA, Nopi Mekarsari memastikan bahwa pihaknya sudah memberi pendampingan baik pendampingan hukum maupun psikologis. Namun untuk jumlah korban yang melapor, UPTD PPA Kabupaten Banjar mencatat sedikitnya ada 10 anak dari lebih 30 anak diduga jadi korban rasa gemas Kakek HM.

Baca Juga :  Bayi Malang Ditemukan di Kebun Karet Bingkulu Tanah Laut, Begini Kondisinya

“Yang laporan ke kami bukan satu, tapi sampai sepuluh korban. Semuanya sudah dilakukan pendampingan secara bertahap, ” kata dia.

Dinsos P3AP2KB Banjar punya dua tenaga ahli psikolog yang sangat membantu, sehingga pendampingan terlaksana sesuai jadwal.

Selain langsung berinteraksi dengan korban, pihaknya juga berkomunikasi dengan Polres Banjar. “Karena soal kasus hukumnya sudah ditangani Pihak Polres Banjar,” jelas Nopi.

Pihaknya mendapat fakta bahwa kasus ini terjadi karena para korban masih anak, belum memahami apa tentang sex education. “Pelaku memanfaatkan kepolosan anak. Gara-gara itu para korban mengalami trauma,” jelasnya.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru